Surat Yusuf Ayat 28 Arab, Latin, Arti dan Tafsirnya

Surat Yusuf Ayat 28 Arab, Latin, Arti dan Tafsirnya

Anisa Rizki Febriani - detikHikmah
Kamis, 23 Jan 2025 05:45 WIB
Al-Quran yang menjadi pedoman hidup umat Islam.
Ilustrasi Al-Qur'an (Foto: Getty Images/iStockphoto/mgstudyo)
Jakarta -

Surat Yusuf adalah surat ke-12 dalam mushaf Al-Qur'an yang terdiri dari 111 ayat. Pada ayat 28, terkuak kebenaran atas tuduhan Zulaikha terhadap Nabi Yusuf AS.

Berikut bacaan dan tafsir lengkapnya.

Bacaan Surat Yusuf Ayat 28: Arab, Latin, Terjemahan

فَلَمَّا رَءَا قَمِيصَهُۥ قُدَّ مِن دُبُرٍ قَالَ إِنَّهُۥ مِن كَيْدِكُنَّ ۖ إِنَّ كَيْدَكُنَّ عَظِيمٌ

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Arab latin: Fa lammā ra`ā qamīṣahụ qudda min duburing qāla innahụ ming kaidikunn, inna kaidakunna 'aẓīm

Artinya: "Maka, ketika melihat bajunya (Yusuf) koyak di bagian belakang, dia (suami perempuan itu) berkata, "Sesungguhnya ini adalah tipu dayamu (hai kaum wanita). Tipu dayamu benar-benar hebat."

ADVERTISEMENT

Tafsir Surat Yusuf Ayat 28

Menurut Tafsir Kementerian Agama (Kemenag RI), surat Yusuf ayat 28 berisi tentang peristiwa terkoyaknya baju Nabi Yusuf AS yang disebabkan tarikan dari Zulaikha. Wanita itu adalah istri Al-Aziz yang tak lain majikan Yusuf AS.

"Maka ketika dia 'Al-Aziz' melihat baju gamisnya Nabi Yusuf koyak di bagian belakang, dia pun berkata, "Sesungguhnya ini adalah tipu dayamu wahai istriku," tulis Tafsir Kemenag RI pada surah Yusuf ayat 28.

Kebenaran itu terkuak setelah diadakan penyelidikan antara menteri dengan keluarga istrinya. Sebelumnya Zulaikha menuduh bahwa Nabi Yusuf AS pelakunya, padahal justru sebaliknya.

Al-Aziz kemudian meminta Nabi Yusuf AS untuk tidak menceritakan peristiwa itu kepada siapa pun dan melupakannya. Ia juga meminta istrinya agar bertobat kepada Allah SWT.

"Wahai Yusuf! Lupakanlah peristiwa ini, jangan kamu ceritakan kepada orang lain, dan engkau wahai istriku mohonlah ampunan kepada Allah atas dosamu, karena engkau termasuk orang yang bersalah sebab telah menggoda Yusuf dan berkata bohong," bunyi Tafsir Kemenag RI pada surat Yusuf ayat 28.

Sementara itu dalam Tafsir Al Mishbah Jilid 6 oleh Quraish Shihab mengatakan bahwa ada juga ulama yang menafsirkan ayat berikut "inna kaidakunna 'aẓīm(un)" yang artinya "Sesungguhnya ini adalah tipu dayamu (hai kaum wanita) adalah besar." bahwa ini menjadi bukti keburukan sifat wanita.

Oleh karenanya, sering tercipta pandangan bahwa 'keberhasilan iblis menggoda manusia tercapai melalui perempuan'. Ada juga yang menganggap wanita lebih berbahaya rayuannya ketimbang setan.

Pendapat ulama yang seperti itu merujuk pada penggalan surat Yusuf ayat 28 sebagai dalih dan membandingkannya dengan surat An Nisa ayat 76 dengan bunyi berikut, "Sesungguhnya tipu daya setan itu lemah."

Menurut penafsiran Quraish Shihab, kesimpulan dari tipu daya yang jadi sifat buruk wanita adalah keliru. Pandangan seperti itu, lanjutnya, tidak memperhatikan konteks pembicaraan pada kedua ayat.

Fathi Muhammad Ath-Thahir Ghayati dalam Haakadza Yablugh Al-Hubb Bainahuma yang diterjemahkan Nashirul Haq mengatakan, pemahaman pada penggalan surat Yusuf ayat 28 itu merupakan kekeliruan dalam penafsiran makna. Jika mengaitkan ayat tersebut dengan surat An Nisa ayat 76 maka seakan-akan memperlakukan wanita lebih buruk daripada setan.

Seolah-olah, mereka meyakini wanita sebagai makhluk jahat yang perlu dihadapi dengan persiapan yang matang.

Ia mengatakan, mereka yang berpandangan tipu daya wanita dalam surat Yusuf ayat 28 dikaitkan dengan tipu daya setan dalam surat An-Nisa ayat 76 itu, seakan memperlakukan perempuan selayaknya lebih buruk daripada setan. Mereka seolah meyakini kaum hawa sebagai makhluk jahat yang perlu dihadapi dengan segala persiapan yang matang.

Dengan demikian, penafsiran terkait tipu daya wanita pada surat Yusuf ayat 28 tidak bisa dikaitkan dengan tipu daya setan. Sebab, keduanya memiliki perbedaan konteks. Wallahu a'lam.




(aeb/kri)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads