Warga Nogotirto-Balecatur Terima UGR Tol Jogja-YIA, Tertinggi Rp 4,1 M

Warga Nogotirto-Balecatur Terima UGR Tol Jogja-YIA, Tertinggi Rp 4,1 M

Dwi Agus - detikJogja
Jumat, 18 Okt 2024 17:09 WIB
Pembayaran uang ganti rugi (UGR) Tol Jogja-Solo-YIA warga Kalurahan Nogotirto dan Kalurahan Balecatur di Kantor Kalurahan Balecatur, Gamping, Sleman, Jumat (18/10/2024).
Pembayaran uang ganti rugi (UGR) Tol Jogja-Solo-YIA warga Kalurahan Nogotirto dan Kalurahan Balecatur di Kantor Kalurahan Balecatur, Gamping, Sleman, Jumat (18/10/2024). Foto: Dwi Agus/detik Jogja
Sleman -

Warga di Kalurahan Balecatur dan Kalurahan Nogotirto, Kapanewon Gamping, Sleman, mendapatkan pembayaran uang ganti rugi (UGR) tol Jogja-Solo-YIA seksi 3 secara bersamaan. Total anggaran yang dibayarkan mencapai kisaran Rp 36,4 miliar untuk 30 bidang tanah.

Pembayaran berlangsung di Kantor Kalurahan Balecatur. Kepala Seksi Pengadaan Tanah dan Pengembangan Kantor Pertanahan Kabupaten Sleman, Hary Listantyo Prabowo menuturkan terbanyak ada Kalurahan Nogotirto dengan 20 bidang. Anggaran pembayaran UGR mencapai Rp 18.303.810.400.

"Untuk Nogotirto anggaran UGR yang dibayarkan total Rp 18,3 miliar. UGR terbesar sejumlah Rp 2,9 miliar untuk lahan seluas 958 meter persegi," jelasnya saat ditemui di Kantor Kalurahan Balecatur, Jumat (18/10/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Adapun anggaran untuk pembayaran UGR di Kalurahan Balecatur mencapai Rp 18,1 miliar. Sementara dalam penganggaran resmi tertulis Rp 20,1 miliar. Adanya selisih ini guna pembayaran 2 bidang tanah di Sidokarto, Godean sebesar Rp 2 miliar.

Hary menuturkan ada 10 bidang tanah yang terdampak di Balecatur. Nilai tertinggi mencapai Rp 4.130.305.600 untuk tanah seluas 1.920 meter persegi. Adapun lahan terkecil seluas 3 meter dengan nilai UGR sebesar Rp 6.561.700.

ADVERTISEMENT

"Balecatur total anggarannya Rp 18,1 miliar, tertulis total Rp 20,1 miliar karena satu bidang tanah di Sidomulyo dan satu bidang tanah di Sidokarto ikut dibayarkan di sini. Tanah terluas di Balecatur 1.920 meter persegi senilai Rp 4,1 miliar dan terkecil 3 meter Rp 6,5 juta," katanya.

Dengan adanya pembayaran ini, total 5 kalurahan yang telah memasuki sesi pembayaran untuk tol Jogja-Solo-YIA seksi 3. Kelima kalurahan tersebut di antaranya Kalurahan Sidokarto, Tirtoadi, Sumberrahayu, Sidomulyo, dan Balecatur. Total bidang tanah terdampak mencapai 288 bidang tanah.

Hary memaparkan ada sekitar 3.400 bidang tanah terdampak tol Jogja-Solo-YIA seksi 3. Dari total tersebut yang mendapatkan UGR sebanyak 2.744 bidang tanah. Merupakan tanah milik pribadi dengan wujud ladang, sawah maupun rumah pemukiman.

"Jadi kalau untuk saat ini yang sudah dibayarkan dari 2744 bidang tanah sudah mencapai 288 bidang atau sekitar 10,49 persen," ujarnya.

Pihaknya menargetkan pembayaran pengadaan tol mencapai 20 persen hingga akhir 2024. Timnya menargetkan pembayaran untuk sekitar 200 bidang tanah hingga pengujung Desember. Sementara untuk target proses penilaian appraisal mencapai 100 persen pada akhir tahun.

Penetapan target ini, lanjutnya, agar proses UGR berlangsung lancar dan sesuai jadwal. Jika target appraisal rampung tahun ini, maka berlanjut musyawarah dan pembayaran di tahun 2025.

"Untuk menuju 20 persen masih kurang sekitar 200-an bidang tanah lagi. Sekarang kan baru 10,49 persen atau 288 bidang tanah yang terbayarkan. Kalau appraisal targetnya rampung tahun ini, jadi mulai tahun depan tinggal musyawarah-musyawarah, lalu pembayaran," katanya.

Di sisi lain, Hary juga mendorong stakeholder terkait gumregah. Terutama dalam menghitung nilai appraisal objek terdampak. Sehingga proses pembayaran UGR bagi warga dapat disegerakan dan berlangsung lancar.

Dia mencontohkan Dusun Kluwih di Kalurahan Balecatur, Gamping. Hingga saat ini proses appraisal di wilayah tersebut belum rampung. Bahkan Hary menyebut Dusun Kluwih menjadi yang paling terakhir dalam urutan penilaian appraisal.

"Ada 74 bidang di satu dusun di Balecatur ini yang belum appraisal. Bisa dibilang paling bawah dan belum pernah appraisal sama sekali. Kluwih itu belum diumumkan karena pendataan bangunan oleh Dinas PU sangat lama," ujarnya.

Agenda selanjutnya adalah musyawarah di Kalurahan Nogotirto pada 22 dan 23 Oktober 2024. Berlanjut agenda musyawarah pada 24 Oktober 2024 untuk warga Perumahan Darussalam. Proses ini akan berlangsung di Kantor Kalurahan Ambarketawang, Gamping.

Untuk agenda pembayaran terdekat, Hary belum bisa memastikan. Ini karena seluruhnya dinyatakan valid apabila berkas telah lolos dari Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN). Sehingga dapat dilanjutkan pembayaran kepada daerah terdampak.

"Mungkin nanti masuk November harapannya ada pembayaran lagi. Kemungkinan nanti pembayaran UGR untuk terdampak di Sidomulyo Godean," ujarnya.

Larang Sales Masuk

Lurah Balecatur, Andri Septianto, secara tegas melarang para sales masuk kawasan perkampungan terdampak tol Jogja-Solo-YIA. Kebijakan ini diambil agar para warganya lebih tenang pascamenerima pembayaran uang ganti rugi (UGR). Tepatnya untuk 10 bidang tanah di Padukuhan Pasekan Lor.

Dia juga tak mengizinkan para sales masuk aula Kantor Kalurahan Balecatur. Selain itu juga tak memberikan izin mendirikan stan. Hanya diperbolehkan dengan brosur di sekitar kawasan halaman parkir Kantor Kalurahan Balecatur.

"Sales tidak rekomendasikan dulu. Mereka cuma di depan (Kantor Kalurahan Balecatur) tidak boleh masuk. Kalau ingin masuk kampung, dari saya jangan, tidak mengizinkan itu. Biar warga fokus dulu," jelasnya saat ditemui di Kantor Kalurahan Balecatur, Jumat (18/10).

Andri menegaskan larangannya memiliki alasan kuat. Dia meyakini bahwa para warga telah memiliki rencana masing-masing. Semuanya telah disiapkan hingga tiba waktunya pembayaran UGR.

"Mereka, warga pasti sudah punya planning. Biar jalankan sesuai rencana yang sudah direncanakan. Jangan diganggu dulu," tegasnya.

Walau begitu, Andri juga tak melarang warganya untuk membelanjakan pembayaran UGR. Ini karena seluruhnya telah menjadi hak setiap personal. Hanya saja dia mengingatkan dan mengimbau agar memanfaatkan secara bijak.

UGR, lanjutnya, adalah kompensasi dari pemerintah atas harta benda warga yang terdampak tol. Artinya Ada harta benda yang hilang dan berganti dengan uang. Sehingga dia menyarankan agar membeli aset atau menabung sebagai investasi.

"Harapannya dari aset balik ke aset, hilang tanah dibelikan tanah, tapi itu masing-masing. Mungkin ada keperluan apa yang mendesak. Tapi harapannya menerima uang (UGR) jangan lalu hidup mewah, terus boros, nanti ke depannya tidak punya aset lagi," pesannya.




(rih/apu)

Hide Ads