Harga sembako (sembilan bahan pokok) dapat berubah setiap harinya akibat pengaruh berbagai faktor. Bagi detikers yang membutuhkan informasi tentangnya, simak daftar harga sembako Jogja 23 Juli 2025 di bawah ini.
Apa saja yang termasuk sembako? Berdasar Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Republik Indonesia Nomor 115/MPP/Kep/2/1998 tentang Jenis Barang Kebutuhan Pokok Masyarakat, sembilan bahan pokok atau sembako adalah beras, gula pasir, minyak goreng dan mentega, daging sapi dan ayam, telur ayam, susu, jagung, minyak tanah, dan garam beryodium.
Tentunya, di samping sembako, informasi seputar harga bahan lainnya juga penting untuk diketahui. Dengan begitu, warga Jogja dapat menentukan prioritas bahan makanan yang akan dibeli dan jumlahnya. Tak hanya konsumen, pedagang maupun produsen juga dapat menentukan langkah yang diambil berdasarkan naik-turunnya harga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bawang putih merosot harganya hari ini di pasar-pasar tradisional Jogja. Jadi berapa sekilo? Bagi yang membutuhkan, cek informasi lengkap harga sembako Jogja 23 Juli 2025 berdasar data PIHPS dan Bapanas via uraian berikut!
Daftar Harga Sembako Jogja 23 Juli 2025 Versi PIHPS Nasional
PIHPS adalah singkatan dari Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional. Laman ini dikelola oleh Bank Indonesia sejak 2016. PIHPS menyajikan data seputar barang pokok yang dinilai memiliki kekuatan signifikan dalam membentuk angka inflasi.
Dilihat pada Rabu (23/7/2025) pukul 11.44 WIB, dua bahan pokok tercatat turun harga, yakni bawang putih dan cabai rawit merah. Sisanya, 19 data bahan pokok yang diperbaharui secara berkala oleh PIHPS, tidak tampak naik atau turun.
Bawang putih ukuran sedang hari ini merosot dari Rp 42.000 menjadi Rp 40.750 per kilogram. Ini adalah pertama kalinya bawang putih turun dalam sepekan terakhir. Sebelumnya, pada 21 Juli, bawang putih sempat naik tipis dari Rp 41.750 menjadi Rp 42.000/kg.
Cabai rawit merah tercatat kembali turun harga setelah kemarin bangkit. Data menunjukkan, banderolannya per kilogram turun dari Rp 41.250 menjadi Rp 40.000. Sebagai pembanding, harga rata-rata cabai rawit merah hari ini di seluruh Indonesia adalah Rp 59.800.
Perlu diketahui, harga pangan yang disajikan PIHPS untuk wilayah Jogja diambil dari angka rata-rata Pasar Beringharjo dan Kranggan. Lebih lengkapnya, berikut daftar harga sembako di Kota Jogja per 23 Juli 2025:
- Bawang merah ukuran sedang: Rp 46.250/kg
- Bawang putih ukuran sedang: Turun dari Rp 42.000 menjadi Rp 40.750/kg
- Beras kualitas bawah I: Rp 13.400/kg
- Beras kualitas bawah II: Rp 12.400/kg
- Beras kualitas medium I: Rp 15.150/kg
- Beras kualitas medium II: Rp 14.400/kg
- Beras kualitas super I: Rp 16.250/kg
- Beras kualitas super II: Rp 15.250/kg
- Cabai merah besar: Rp 34.750/kg
- Cabai merah keriting: Rp 30.000/kg
- Cabai rawit hijau: Rp 42.500/kg
- Cabai rawit merah: Turun dari Rp 41.250 menjadi Rp 40.000/kg
- Daging ayam ras segar: Rp 31.750/kg
- Daging sapi kualitas 1: Rp 140.000/kg
- Daging sapi kualitas 2: Rp 132.500/kg
- Gula pasir kualitas premium: Rp 18.250/kg
- Gula pasir lokal: Rp 17.150/kg
- Minyak goreng curah: Rp 18.000/kg
- Minyak goreng kemasan bermerk 1: Rp 21.750/kg
- Minyak goreng kemasan bermerk 2: Rp 21.000/kg
- Telur ayam ras segar: Rp 28.500/kg
Perlu diketahui, harga yang disajikan PIHPS masih mungkin berubah hingga pukul 13.00 WIB dan dalam kondisi tertentu, sampai hari berikutnya. Oleh karena itu, detikers dapat memantau perkembangan harganya via tautan https://www.bi.go.id/hargapangan/home/index.
Daftar Harga Sembako Jogja 23 Juli 2025 Versi Bapanas
Sumber kredibel yang bisa digunakan untuk mengetahui perkembangan harga sembako sehari-hari adalah panel harga Badan Pangan Nasional (Bapanas). Dikutip dari situs resminya pada Rabu, 23 Juli 2025 pukul 11.41 WIB, daftar lengkap harga sembako Kota Jogja hari ini adalah sebagai berikut:
- Beras premium: Rp 14.400/kg
- Beras medium: Rp 12.500/kg
- Beras SPHP: Rp 12.500/kg
- Kedelai biji kering (impor): Rp 9.600/kg
- Bawang merah: Rp 44.714/kg
- Bawang putih bonggol: Turun dari Rp 31.143 menjadi Rp 30.143/kg
- Cabai merah keriting: Naik dari Rp 29.571 menjadi Rp 30.286/kg
- Cabai merah besar: Turun dari Rp 33.571 menjadi Rp 31.429/kg
- Cabai rawit merah: Rp 34.714/kg
- Daging sapi murni: Rp 130.000/kg
- Daging ayam ras: Naik dari Rp 31.167 menjadi Rp 31.500/kg
- Telur ayam ras: Naik dari Rp 27.875 menjadi Rp 28.125/kg
- Gula konsumsi: Naik dari Rp 17.409 menjadi Rp 17.455/kg
- Minyak goreng kemasan: Turun dari Rp 18.455 menjadi Rp 18.182/liter
- Minyak goreng curah: Naik dari Rp 16.571 menjadi Rp 16.857/liter
- Minyakita: Rp 15.790/liter
- Tepung terigu curah: Rp 9.000/kg
- Tepung terigu kemasan: Rp 10.875/kg
- Garam konsumsi: Rp 11.625/kg
- Ikan kembung: Rp 37.833/kg
- Ikan tongkol: Rp 34.333/kg
- Ikan bandeng: Rp 41.333/kg
Sebagai catatan, data harga bahan pangan di atas diambil dari menu 'Tabel Perkembangan Harga' dengan mencantumkan jenis data panel konsumen, wilayah Provinsi DIY, Kota Jogja, dan periode 22-23 Juli 2025. Berhubung data yang disajikan masih bisa berubah, detikers dapat mengakses perkembangan harga terbaru via tautan https://panelharga.badanpangan.go.id/tabel-rekap.
Faktor-faktor Penyebab Naiknya Harga Sembako
Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan harga bahan pokok naik. Dirangkum dari Journal of Sharia and Law berjudul 'Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kenaikan Harga Sembako oleh Para Pedagang Menurut Perspektif Ekonomi Syariah' karya Nur Azizah Nasution dkk, ini poin-poinnya:
1. Faktor Produksi
Tanpa adanya produksi, para pedagang sembako di pasar akan kekurangan jumlah barang. Penyebabnya bervariasi, mulai dari hasil panen yang tidak maksimal, keterbatasan biaya petani, hingga cuaca buruk. Alhasil, barang langka membuat harga melambung.
2. Faktor Distribusi
Semakin lama proses distribusi, makin naik pula harga sembako. Lebih-lebih, jika terjadi keterlambatan dalam prosesnya. Akibatnya, pedagang mesti menaikkan harga sembako demi dapat meraup laba.
3. Faktor Sumber Pasokan
Mirip dengan faktor pertama, sumber pasokan dapat memengaruhi naik-turunnya harga sembako. Semakin banyak barang yang tersedia, harganya akan semakin murah, begitu pula sebaliknya.
4. Faktor Permintaan dan Penawaran
Ketika permintaan terhadap suatu barang naik, para pedagang akan menaikkan harga. Hal ini juga berlaku sebaliknya.
5. Faktor Jumlah Pedagang Pesaing
Semakin banyak pesaing, harga sembako cenderung lebih mendekati tarif pasaran. Sebagai contoh, di pasar A hanya ada dua pedagang sembako. Kondisi ini membuat keduanya bersaing dengan lebih ekstrem ketimbang pasar B yang memiliki 10 pedagang sembako. Sebab, keduanya mesti bersaing ketat untuk memperebutkan pasar.
Demikian informasi harga sembako di Jogja, Rabu, 23 Juli 2025. Perlu dicatat bahwa harga yang ditemui di pasaran bisa saja berbeda. Hal ini disebabkan adanya disparitas untuk masing-masing bahan pokok. Semoga bermanfaat.
(sto/dil)
Komentar Terbanyak
Jawaban Menohok Dedi Mulyadi Usai Didemo Asosiasi Jip Merapi
PDIP Jogja Bikin Aksi Saweran Koin Bela Hasto Kristiyanto
Direktur Mie Gacoan Bali Ditetapkan Tersangka, Begini Penjelasan Polisi