Pembayaran uang ganti rugi (UGR) proyek Tol Jogja-YIA di sejumlah wilayah di Sleman bakal molor. Hal ini karena mundurnya proses penilaian appraisal.
"Jadi lima wilayah ini yang mundur penilaian appraisalnya. Tentunya untuk pembayaran UGR juga menyesuaikan, mundur juga," kata Kepala Seksi Pengadaan Tanah dan Pengembangan Kantor Pertanahan Kabupaten Sleman, Hary Listantyo Prabowo saat ditemui di Kantor Kalurahan Sumberrahayu, Moyudan, Sleman dalam tahapan musyawarah UGR Tol Jogja-Solo-YIA, Selasa (14/1/2025).
Lima wilayah itu adalah Dusun Gamplong II, Kalurahan Sumberrahayu, Kapanewon Moyudan. Lalu Padukuhan Gejawan Wetan, Kluwih dan Pasekan Kidul di Kalurahan Balecatur, Gamping. Adapula Padukuhan Mejing Wetan, Kalurahan Ambarketawang, Gamping.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hary menuturkan, dalam agenda sebelumnya, sejumlah wilayah akan menjalani penilaian appraisal pada akhir Januari hingga awal Februari 2025. Namun rencana ini mundur karena pecahnya Kementerian PUPR sehingga seluruh program dan kebijakan turut terdampak.
Untuk diketahui, Presiden Prabowo Subianto memecah Kementerian PUPR menjadi dua, yakni Kementerian Pekerjaan Umum dan Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman.
"Jadi kemungkinan berdampak ke pembayaran UGR juga. (Anggaran) Masih diblokir, pisah menteri, anggaran juga belum (dipisah). Harusnya Januari Februari eksekusi appraisal, tapi ini berjalan mundur. Paling cepat akhir Februari atau awal Maret," jelas Hary.
Meski demikian, Hary memastikan untuk wilayah lainnya masih berlangsung normal. Pembayaran UGR masih sesuai dengan jadwal awal. Ini karena telah masuk dalam penganggaran appraisal tahun sebelumnya.
"Kalau wilayah lain normal karena appraisal sudah tahun kemarin. Ini tinggal menunggu pembayaran karena mengikuti appraisal 2024," ujarnya.
(rih/apu)
Komentar Terbanyak
Kebijakan Blokir Rekening Nganggur Ramai Dikritik, Begini Penjelasan PPATK
Kasus Kematian Diplomat Kemlu, Keluarga Yakin Korban Tak Bunuh Diri
Megawati Resmi Dikukuhkan Jadi Ketum PDIP 2025-2030