Sebanyak lima dusun terdampak tol Jogja-Solo-YIA seksi 3 ruas Jogja-YIA belum menjalani appraisal penilaian. Kelima dusun itu antara lain Dusun Gamplong II Sumberrahayu, Mejing Wetan Ambarketawang, Kluwih Balecatur, Gejawan Balecatur dan Pasekan Kidul Balecatur. Ini penyebabnya.
Kepala Seksi Pengadaan Tanah dan Pengembangan Kantor Pertanahan Kabupaten Sleman, Hary Listantyo Prabowo, menuturkan kelima dusun ini akan menjalani appraisal penilaian pada tahun 2025. Sebabnya, prosesnya tidak akan terkejar jika dipaksakan tahun ini. Kendalanya adalah pendataan lapangan oleh instansi terkait.
"Masih menyisakan lima belum appraisal. Nanti yang lima dusun ini paling tahun depan karena tidak terkejar kalau tahun ini. Datanya belum lengkap," katanya saat ditemui di Kantor Kalurahan Sidokarto Godean, Sleman, Rabu (4/12/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Appraisal terbaru terjadi di Dusun Gancahan VII. Ada 159 bidang tanah yang terdampak. Dari total tersebut yang tergolong milik pribadi maupun korporasi sebanyak 139 bidang tanah. Sisanya merupakan tanah dengan status fasilitas umum dan fasilitas sosial.
Untuk saat ini, sebanyak 139 bidang masih dalam tahapan musyawarah. Berupa penyampaian luasan bidang terdampak besaran nilai appraisal. Tahapan ini berlangsung selama 3 hari di Kantor Kalurahan Sidomulyo, Godean, Sleman hingga Jumat (6/12/2024).
"Total luasan bidangnya mencapai 37.731 meter persegi. Jumlahnya 159 bidang, sementara yang mengikuti musyawarah itu 139 bidang tanah dan ada 1 tanah kas desa," jelas Hary.
Berdasarkan datanya, setiap bidang tanah memiliki nilai appraisal berbeda. Kategori rumah atau pekarangan dengan akses jalan 5 meter Rp 3,05 juta, rumah atau pekarangan dengan akses jalan 4 meter Rp 2,9 juta. Rumah atau pekarangan dengan akses jalan 2 meter Rp 2,8 juta dan rumah tanpa akses jalan 2,7 juta
Adapun sawah dengan akses jalan 5 meter Rp 2,1 juta, sawah tanpa akses jalan Rp 1,1 juta. Selanjutnya kategori kebun atau tegalan dengan akses jalan 5 meter Rp 3,1 juta, kebun atau tegalan dengan akses jalan 4 meter Rp 2,8 juta. Kebun atau tegalan dengan akses jalan 2 meter Rp 2,68 juta dan kebun atau tegalan tanpa akses jalan Rp 2,66 juta.
"Appraisal terendah itu sawah tanpa akses jalan Rp 1.184.000 hingga Rp 1.226.000 per meter persegi. Range nilai appraisal bidang ini beda meski akses jalannya sama. Karena mempertimbangkan lebar muka, luas total dan lainnya," katanya.
Hary menuturkan ada lima dusun terdampak tol Jogja-YIA di Kalurahan Sidomulyo. Di antaranya adalah Dusun Gancahan V, Gancahan VI, Gancahan VII, Gancahan VIII dan Dusun Sembuh Kidul.
Dari total kelimanya, baru dua Dusun yang telah menerima pembayaran uang ganti rugi (UGR). Di antaranya Dusun Gancahan VIII dan Dusun Sembuh Kidul. Sementara sisanya dijadwalkan pembayaran awal tahun 2025.
"Yang sudah pembayaran UGR itu baru Gancahan VIII dan Sembuh Kidul. Sementara sisanya tahun depan. Gancahan V dan VI nanti lebih dulu awal tahun karena sudah validasi ke LMAN (Lembaga Manajemen Aset Negara)," ujarnya.
![]() |
Warga Trihanggo Gamping Terima UGR Pekan Depan
Hary memastikan musyawarah Dusun Gancahan VII adalah musyawarah terakhir untuk tahun ini. Sementara agenda terdekat adalah pembayaran UGR untuk warga Trihanggo, Gamping, Sleman. Total ada sekitar 60 bidang tanah yang terdampak tol Jogja-YIA.
Pembayaran UGR, lanjutnya, direncanakan berlangsung pada tanggal 12 Desember 2024. Berlangsung di Kantor Kalurahan Trihanggo, Gamping, Sleman. Undangan pembayaran UGR telah diberikan kepada warga terdampak oleh panitia pengadaan tanah tol Jogja-Solo-YIA.
"Nanti Trihanggo pembayaran UGR tanggal 12 Desember ini. Ada sekitar 60-an bidang tanah. Kalau musyawarah, yang hari ini Dusun Gancahan VII itu yang terakhir untuk tahun 2024," katanya.
Hary juga mengungkapkan akan ada pembayaran untuk sejumlah penerima yang awalnya direvisi oleh LMAN. Tepatnya warga terdampak dari Kalurahan Sumberrahayu Moyudan, Sidokarto Godean dan Nogotirto Gamping.
"Ketiga wilayah ini rencana digabung tapi belum tahu tanggalnya. Jumlahnya sedikit, karena ini yang revisi LMAN kemarin. Info sudah tapi surat resmi belum, tapi pastinya Desember ini sebelum tanggal 25 Desember," ujarnya.
(apu/apl)
Komentar Terbanyak
Jawaban Menohok Dedi Mulyadi Usai Didemo Asosiasi Jip Merapi
Jokowi Berkelakar soal Ijazah di Reuni Fakultas Kehutanan UGM
Blak-blakan Jokowi Ngaku Paksakan Ikut Reuni buat Redam Isu Ijazah Palsu