5 Contoh Ceramah Menghidupkan Malam Nisfu Syaban untuk Berbagai Acara

5 Contoh Ceramah Menghidupkan Malam Nisfu Syaban untuk Berbagai Acara

Nur Umar Akashi - detikJogja
Kamis, 13 Feb 2025 10:12 WIB
Ilustrasi khutbah Jumat
Ilustrasi ceramah Nisfu Syaban. (Foto: Freepik/storyset)
Jogja -

Sebagian ulama menganjurkan umat Islam untuk menghidupkan malam Nisfu Syaban. Alhasil, di Indonesia, berbagai acara digelar saat malam Nisfu Syaban, termasuk pengajian. Nah, berikut ini sejumlah contoh ceramah menghidupkan malam Nisfu Syaban.

Dirujuk dari laman resmi Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), secara bahasa, 'nisfu' berarti pertengahan. Sementara itu, Syaban adalah salah satu nama bulan kalender Hijriah, tepatnya yang terletak antara Rajab dan Ramadhan.

Dari definisi bahasa di atas, dapat dipahami bahwasanya Nisfu Syaban adalah pertengahan bulan Syaban atau tanggal 15. Bila menggunakan Kalender Hijriah Indonesia Tahun 2025 dari Kementerian Agama sebagai patokan, maka, 15 Syaban 1446 Hijriah bertepatan dengan Jumat, 14 Februari 2025.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dengan demikian, maka malam Nisfu Syaban dimulai pada Kamis, 13 Februari 2025 selepas maghrib selaku waktu pergantian hari kalender Hijriah. Pada malam ini, umat Islam kerap menghadiri majelis-majelis ilmu untuk mendengar ceramah seputar malam Nisfu Syaban.

Apakah detikers kebetulan tengah mendapat amanah menjadi pembicara dan butuh contoh ceramahnya? Di bawah ini detikJogja siapkan beberapa contoh ceramah tentang malam Nisfu Syaban yang bisa dijadikan referensi.

ADVERTISEMENT

Kumpulan Contoh Ceramah Menghidupkan Malam Nisfu Syaban

Contoh Ceramah Malam Nisfu Syaban #1

(sumber: buku Kumpulan Berbagai Ceramah dan Doa untuk Berbagai Acara karya Gamal Komandoko)

Assalamualaikum Wr. Wb

Terlebih dahulu, marilah kita panjatkan puji dan syukur kepada Allah SWT, sehingga kita bisa berkumpul di tempat ini menyambut malam Nisfu Syaban. Kini kita berada di dalam bulan Syaban dengan jumlah hitungan hari sebanyak 29 hari. Kira seringkali melupakan Syaban karena pemikiran biasanya telah ditujukan dan dikonsentrasikan untuk menyambut datangnya bulan Ramadhan. Padahal, di dalam bulan Syaban ini terdapat keistimewaan tersendiri bagi kita untuk meningkatkan kualitas kehidupan beragama kita sekalian. Keistimewaan inilah yang membuat bulan ini diberi nama Syaban. Apa sesungguhnya keistimewaan bulan Syaban?

Hadirin yang dirahmati Allah SWT,

Rasulullah SAW, telah bersabda "Bulan Syaban adalah bulan diangkatnya amal-amal. Karenanya, aku menghendaki ketika diangkatnya amalku itu aku dalam keadaan sedang berpuasa." (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi).

Mengingat keistimewaan bulan Syaban, banyak muslim memanfaatkan waktu itu untuk memperbaiki amal ibadahnya, di antaranya melakukan puasa sunnah, bersedekah, membaca Al-Quran, mengaji, mendatangi majelis-majelis taklim pengajian, dan semakin erat menjalin hubungan persaudaraan. Baik pula dilakukan untuk mempererat silaturahim. Terdapat pula kebiasaan di dalam sebagian masyarakat muslim yang saling berkirim hantaran dalam rangka mempererat jalinan silaturahim tersebut. Masih banyak amal ibadah lain yang semakin ditingkatkan pelaksanaannya. Dengan harapan, ketika diangkatnya amal-amal ibadah tersebut ke hadapan Allah SWT yang bersangkutan sedang melakukan amal ibadah.

Hadirin yang dirahmati Allah SWT,

Pada bulan Syaban itu terdapat suatu malam yang menjadi perhatian kaum muslim untuk mengingat dan merenungkannya. Malam itu disebut malam Nisfu Syaban. Sebagian kaum muslim merayakan tibanya malam tersebut. Perayaan yang dimaksud adalah malam pertengahan bulan Syaban atau malam tanggal 15 Syaban. Untuk menjadi catatan, setengah bulan di dalam bulan Hijriyah itu jatuh pada tanggal 15. Selain itu, pergantian hari pada sistem penanggalan Hijriyah ditandai ketika matahari terbenam. Bukan tengah malam seperti yang terdapat dalam kalender masehi.

Lantas, apa keutamaan malam Nisfu Syaban itu?

Hadirin yang dirahmati Allah SWT.

Imam Al-Ghazali yang digelari Hujjatul Islam, telah menjelaskan keutamaan malam Nisfu Syaban itu di dalam kitab termahsyur tulisannya yang berjudul Ihya Ulumuddin yang berarti menghidupkan ilmu-ilmu agama. Imam Al-Ghazali mengistilahkan malam Nisfu Syaban itu dengan malam yang penuh dengan pertolongan atau syafaat dari Allah SWT. Menurut beliau, pada malam ketiga Syaban, Allah memberikan sepertiga syafaat-Nya kepada hamba-hambaNya.

Pada malam keempat belas Allah SWT memberikan seluruh syafaatNya. Dengan demikian, pada malam kelima belas, kaum muslimin dapat mempunyai amal kebaikan yang sangat banyak selaku penutup catatan amalnya selama setahun. Dan catatan amal kebaikan itu oleh Malaikat Raqib dan Atid akan dihaturkan kepada Allah SWT.

Pada malam Nisfu Syaban itu pula buku catatan amal masing-masing orang diganti dengan yang baru. Begitu yang berlangsung setiap tahun.

Malam Nisfu Syaban dianggap pula sebagai malam yang istimewa oleh beberapa ulama. Syaikh Abdul Qadir Al-Jailani mengatakan, "Malam Nisfu Syaban merupakan malam yang paling mulia setelah Lailatul Qadar."

Hadirin yang dirahmati Allah SWT,

Banyak cara bagi kita untuk memanfaatkan keistimewaan malam Nisfu Syaban ini, di antaranya dengan memperbanyak ibadah, melaksanakan sholat sunnah, berdzikir, membaca Al-Quran, dan juga berdoa.

Pada kesempatan ini marilah kita isi pengajian ini dengan berdoa kepada-Nya. Memohon kepada Allah SWT. Malam Nisfu Syaban ini merupakan salah satu malam yang menjadikan doa insya Allah akan dikabulkan Allah SWT. Imam Syafii menyatakan, "Doa mustajab terdapat pada 5 malam, yaitu malam Jumat, malam Idul Adha, malam Idul Fitri, malam pertama bulan Rajab, dan malam Nisfu Syaban."

Semoga Allah memberikan rahmat dan kesejahteraan kepada junjungan kami, Nabi Muhammad, keluarganya dan para sahabatnya. Segala puji bagi Allah, Tuhan Semesta Alam.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Contoh Ceramah Malam Nisfu Syaban #2

(sumber: khutbah Jumat 'Kemuliaan dan Amalan Malam Nisfu Sya'ban' di situs NU Banten)

Jamaah Shalat Jumat rahimakumullah
Kami mengajak diri sendiri dan para jamaah sekalian untuk senantiasa meningkatkan ketakwaan kepada Allah subhanahu wa ta'ala, mempertajam kesadaran ilahiah, mempertebal sikap berserah diri tawakkal kepada-Nya. Apa pun yang terjadi dalam kehidupan di dunia ini semua telah ditentukan oleh-Nya. Sebagaimana firman-Nya:

قُلْ لَّنْ يُّصِيْبَنَآ اِلَّا مَا كَتَبَ اللّٰهُ لَنَاۚ هُوَ مَوْلٰىنَا وَعَلَى اللّٰهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُوْنَ ۝٥١

qul lay yushîbanâ illâ mâ kataballâhu lanâ, huwa maulânâ wa 'alallâhi falyatawakkalil-mu'minûn

Artinya: ''Katakanlah (Nabi Muhammad), "Tidak akan menimpa kami melainkan apa yang telah ditetapkan Allah bagi kami. Dialah Pelindung kami, dan hanya kepada Allah hendaknya orang-orang yang beriman bertawakal.'' (QS At-Taubat: 51)

Jamaah Shalat Jumat rahimakumullah

Ibadah di Bulan Sya'ban menandai tentang kesiapan kita dalam menyambut Bulan Suci Ramadhan. Semakin intensif seseorang melaksanakan ibadah di bulan ini, semakin matang pula kesiapannya memasuki Ramadhan. Yang sangat menarik perhatian adalah bahwa bulan ini mengandung momentum spesial yang dikenal dengan Nisfu Sya'ban. Nisfu Sya'ban berarti pertengahan Sya'ban atau tanggal 15 Sya'ban.

Imam Ghazali mengistilahkan malam Nisfu Sya'ban sebagai malam yang penuh dengan syafaat (pertolongan). Kita dianjurkan menghidupkan malam tersebut dengan memperbanyak ibadah dan melakukan amalan baik pada malam Nisfu Sya'ban.

Sayyid Muhammad bin 'Alawi Al-Maliki menegaskan bahwa terdapat banyak kemuliaan di malam Nisfu Sya'ban. Allah SWT akan mengampuni dosa orang yang minta ampunan pada malam itu, mengasihi orang yang minta kasih, menjawab doa orang yang meminta, melapangkan penderitaan orang susah, dan membebaskan sekelompok orang dari neraka.

Setidaknya terdapat tiga amalan yang dapat dilakukan pada malam Nisfu Sya'ban. Tiga amalan ini disarikan dari kitab Madza fi Sya'ban karya Sayyid Muhammad Alawi Al-Maliki.

Pertama, memperbanyak doa.

Anjuran ini didasarkan pada hadits riwayat Abu Bakar bahwa Nabi Muhammad saw bersabda:

ينزل الله الى السماء الدنيا ليلة النصف من شعبان فيغفر لكل شيئ الا رجل مشرك او رجل فى قلبه شحناء

Artinya: "(Rahmat) Allah swt turun ke bumi pada malam Nisfu Sya'ban. Dia akan mengampuni segala sesuatu kecuali dosa musyrik dan orang yang di dalam hatinya tersimpan kebencian (kemunafikan)." (HR Al-Baihaqi)

Kedua, membaca dua kalimat syahadat sebanyak-banyaknya.

Dua kalimat syahadat termasuk kalimat mulia. Dua kalimat ini sangat baik dibaca kapan pun dan di mana pun, terlebih lagi pada malam Nisfu Sya'ban. Sayid Maliki mengatakan yang artinya:

''Seyogyanya seorang Muslim mengisi waktu yang penuh berkah dan keutamaan dengan memperbanyak membaca dua kalimat syahadat, La Ilaha Illallah Muhammad Rasululullah, khususnya bulan Sya'ban dan malam pertengahannya."

Ketiga, memperbanyak istighfar.

Tidak ada satu pun manusia yang bersih dari dosa dan salah. Manusia senantiasa bergelimang dosa. Namun kendati manusia berdosa, Allah swt senantiasa membuka pintu ampunan kepada siapa pun. Karenanya, meminta ampunan sangat dianjurkan, terlebih lagi di malam Nisfu Sya'ban.

Jamaah Shalat Jumat rahimakumullah

Jangan pula abaikan memperbanyak doa permohonan di malam Nisfu Sya'ban, karena malam itu segala permohonan akan diijabah oleh Allah.

Al-Imam Syafi'i berkata dalam Kitab al-Umm:

(قال الشافعي) وبلغنا انه كان يقال اِن الدعاء يستجاب فى خمس ليال فى ليلة الجمعة وليلة الاضحى وليلة الفطر واول ليلةٍ من رجب وليلة النصف من شعبان

Artinya: ''Al Imam as-Syafi'i berkata: "Telah sampai kepada kami bahwa sesungguhnya permohonan akan dikabulkan dalam lima malam; malam Jumat, malam Hari Raya Idul Adha, malam Hari Raya Idul Fitri, awal malam di Bulan Rajab, dan malam Nisfu Sya'ban." (Al-Imam as-Syafi'i, al-Umm: 1/231)

Semoga kita semua dianugerahi umur panjang yang barakah, diberi kesempatan berjumpa dengan Bulan Ramadhan. Harapan kita dapat meningkatkan kualitas kehambaan dan merengkuh kebahagiaan dunia dan akhirat. Amin.

Contoh Ceramah Malam Nisfu Syaban #3

(sumber: khutbah Jumat 'Keistimewaan Malam Nisfu Sya'ban dan Rahasianya' di situs NU Jabar)

Hadirin sidang shalat jumat rahimakumullah

Marilah sama-sama kita panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang selalu memberikan nikmat sehat wal afiyat sehingga kita semua bisa berkumpul untuk melaksanakan shalat Jumat di bulan Sya'ban ini. Tak lupa, shalawat serta salam semoga terus mengalir kepada junjungan kita semua, Nabi Muhammad saw, beserta para sahabat, keluarga, dan pengikutnya yang mulia.

Selaku khatib, saya berwasiat kepada diri sendiri, keluarga, sahabat, dan seluruh jamaah shalat jumat yang hadir untuk selalu meningkatkan takwa dan memantapkan iman kepada Allah, karena bekal yang bisa menyelamatkan manusia di akhirat hanyalah ketaqwaan.

Hadirin sidang shalat jumat rahimakumullah

Sebentar lagi kita akan dipertemukan oleh Allah SWT dengan salah satu malam yang sangat agung, yaitu malam pertengahan bulan Sya'ban yakni malam Nisfu Sya'ban. Pada malam ini hendaknya kita benar-benar berupaya untuk meningkatkan ketakwaan kepada Allah, baik dengan cara shalat, berzikir, berdoa, dan ibadah-ibadah lainnya. Sebab, pada mala mini Allah swt akan menyuruh para malaikat pencatat takdir untuk memperbaharui catatan takdir mereka.

Dalam sebuah hadits, Nabi Muhammad SAW pernah menjelaskan kepada Sayyidah Siti Aisyah bahwa malam Nisfu Sya'ban merupakan malam ditulisnya takdir-takdir manusia selama satu tahun,

عَنْ عَائِشَةَ، عَنِ النَّبِي ﷺ قَالَ: هَلْ تَدْرِيْنَ مَا هَذِهِ اللَّيْلَة؟ قَالَتْ: مَا فِيْهَا يَا رَسُوْلَ اللهِ؟ فَقَالَ: فِيْهَا أَنْ يُكْتَبَ كُلُّ مَوْلُوْدِ بَنِي آَدَمَ فِي هَذِهِ السَّنَةِ، وَفِيْهَا أَنْ يُكْتَبَ كُلُّ هَالِكٍ مِنْ بَنِي آدَمَ فِي هَذِهِ السَّنَةِ، وَفِيْهَا تُرْفَعُ أَعْمَالُهُمْ، وَفِيْهَا تَنْزِلُ أَرْزَاقُهُمْ

Artinya, "Dari Aisyah, dari Nabi Muhammad, beliau bertanya: 'Apakah kamu tahu ada apa dengan mala mini (Nisfu Sya'ban)?' Sayyidah Aisyah kembali bertanya: 'Ada apa di dalamnya, wahai Rasulullah?' Maka nabi menjawab: 'Di dalamnya ditulis semua anak yang dilahirkan dari keturunan Nabi Adam pada tahun ini. Pada malam itu ditulis semua orang yang celaka dari keturunan Nabi Adam pada tahun ini. Pada malam itu (juga) diangkat semua amal (perbuatan) mereka, dan pada malam itu diturunkan rezeki mereka." (HR Al-Baihaqi).

Hadirin sidang shalat jumat rahimakumullah

Oleh karena itu, mari bersama-sama untuk tidak menyia-nyiakan malam tersebut dengan membiarkannya lewat begitu saja, tanpa ada manfaat dan keberkahan yang bisa kita dapatkan di dalamnya. Mari kita sama-sama berdoa dan memohon kepada Allah agar diampuni segala dosa, digampangkan segala urusan, dimudahkan segala keinginan, dan dicatat sebagai tahun yang berkah.

Tidak hanya itu, di malam nisfu Sya'ban Allah memperhatikan semua makhluk-Nya, kemudian memberikan ampunan kepada mereka, kecuali orang-orang menyekutukan-Nya dan bermusuhan dengan saudaranya.

Untuk itu, mari kita terus menguatkan iman dan aqidah kepada Allah SWT, dengan tujuan untuk bisa mendapatkan ampunan-Nya, dan jangan sampai di antara kita semua ada yang tidak akur, bahkan ada yang bermusuhan antara sesama. Sebab, Allah tidak akan memberikan ampunan kepada orang tersebut. Dalam sebuah hadits, nabi bersabda:

يَطَّلِعُ اللهُ عَلَى خَلْقِهِ لَيْلَةَ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ فَيَغْفِرُ لِجَمِيْعِ خَلْقِهِ اِلَّا لِمُشْرِكٍ أَوْ مُشَاحِنٍ

Artinya, "Allah swt melihat kepada semua makhluk-Nya pada malam pertengahan bulan Sya'ban, maka Dia memberi ampunan pada semua makhluk-Nya kecuali orang musyrik dan orang yang bermusuhan (dengan saudaranya)." (HR At-Thabrani).

Hadirin sidang shalat jumat rahimakumullah Selain menjadi malam catatan takdir selama satu tahun dan malam ampunan dari Allah kepada semua hamba-Nya yang beriman, malam Nisfu Sya'ban juga menjadi malam istimewa bagi umat Nabi Muhammad yang ditakdir masuk ke dalam neraka, karena pada mala mini Allah mengangkat separuh umat nabi yang ada di dalam surga, kemudian dipindah ke dalam surga.

Hal ini sebagaimana disebutkan dalam Hal ini sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadits riwayat Sayyidah Aisyah, Rasulullah bersabda:

رُوِيَ أَنَّ النَّبِي كَانَ جَالِسًا فِي تِلْكَ اللَّيْلَةِ فَنَزَلَ عَلَيْهِ جِبْرِيْلُ. فَقَال اِنَّ اللهَ قَدْ أَعْتَقَ مِنَ النَّارِ نِصْفَ أُمَّتِكَ

Artinya, "Diriwayatkan, sungguh Nabi Muhammad sedang duduk pada suatu malam (nisfu Sya'ban), maka datang kepadanya malaikat Jibril. Ia berkata: 'Sungguh Allah telah memerdekakan dari neraka separuh umatmu'."

Hadirin sidang shalat jumat rahimakumullah

Demikian khutbah Jumat tentang rahasia dan keutamaan malam Nisfu Sya'ban. Semoga kita semua termasuk orang-orang yang bisa mengambil keuntungan dan memaksimalkan malam tersebut, dan tidak termasuk golongan orang-orang yang menyia-nyiakannya. Sekali lagi khatib mengingatkan untuk terus meningkatkan kualitas ketakwaan kepada Allah, sebab hanya dengan ketakwaan seseorang bisa selamat di dunia dan akhirat.

Contoh Ceramah Malam Nisfu Syaban #4

(sumber: khutbah Jumat 'Melangitkan Doa pada Malam Nisfu Sya'ban' di laman LD PWNU Jateng)

Jama'ah shalat Jum'at rahimakumullah

Mari kita senantiasa meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT. Dengan ikhlas menjalankan perintah-perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya, karena takwa merupakan salah satu jalan menuju keselamatan dan kemuliaan di dunia maupun di akhirat. Sebagaimana yang telah difirmankan oleh Allah SWT. dalam Surat Yunus: Ayat 63-64

الَّذِينَ آَمَنُوا وَكَانُوا يَتَّقُونَ. لَهُمُ الْبُشْرَى فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَفِي الْآَخِرَةِ

Artinya : "Orang-orang yang beriman dan bertakwa kepada Allah pasti akan menerima kabar gembira dalam kehidupan di dunia dan akhirat." (QS. Yunus Ayat 63-64)

Hadirin jama'ah shalat Jum'at yang berbahagia

Sya'ban adalah salah satu bulan yang istimewa. Bulan yang dihormati dalam syariat Islam. Keistimewaan bulan ini dimulai sejak awal hingga akhir bulan. Namun, keistimewaan yang lebih banyak terdapat di dalam malam Nishfu Sya'ban.

Kata "Nishfu" berasal dari bahasa Arab, dari kata nashofa, yanshifu, nishfan yang berarti mencapai pertengahan. Jika dikaitkan dengan kata "Sya'ban," maka maknanya adalah pertengahan bulan Sya'ban, yaitu tanggal 15 Sya'ban.

Para ulama banyak yang memberikan gelar kepada Malam Nisfu Sya'ban dengan berbagai sebutan. Hal ini tidak lain karena keistimewaan serta keutamaan Malam Nisfu Sya'ban.

Yang pertama, Malam Nisfu Sya'ban ada yang menyebutnya sebagai Lailatul Bara'ah, malam yang penuh ampunan dari Allah SWT bagi umat Nabi Muhammad SAW, terutama dosa-dosa kecil. Hal ini agar ketika nanti memasuki bulan Ramadan, hati kita sudah bersih dan suci.

Namun, pada malam Nisfu Sya'ban ini, ada orang-orang yang tidak mendapatkan ampunan dari Allah dan tidak memperoleh keutamaan malam Nisfu Sya'ban. Seperti yang telah disabdakan oleh Nabi Muhammad SAW:

يَطَّلِعُ اللهُ إِلَى خَلْقِهِ فِي لَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ فَيَغْفِرُ لِجَمِيعِ خَلْقِهِ إِلاَّ لِمُشْرِكٍ أَوْ مُشَاحِنٍ.

Artinya : "Allah SWT melihat makhluk-Nya pada malam Nisfu Sya'ban, kemudian Allah memberikan ampunan kepada seluruh makhluk-Nya kecuali orang yang musyrik dan orang yang bermusuhan." (HR Ibnu Hibban, At-thabarani dan al-Baihaqi).

Hadirin Jama'ah Jum'at Rahimakumullah,

Yang kedua, Malam Nisfu Sya'ban juga disebut Lailatul Qismah Wat Taqdir, yang berarti bahwa Allah SWT. akan membagi dan menetapkan takdir bagi makhluk-Nya selama satu tahun ke depan.

Yang menjadi pertanyaan, apakah takdir bisa berubah? Seperti rezeki, jodoh, kematian, dan nasib manusia, apakah semua itu sudah ditetapkan? Memang benar bahwa semua takdir telah ditulis dan ditetapkan.

Namun, ada takdir yang bisa diubah. Yaitu takdir yang tertulis di Lauhul Mahfudz yang sifatnya masih tergantung atau mu'allaq. Artinya, takdir tersebut masih dapat diubah melalui doa dan sedekah, khususnya pada malam Nisfu Sya'ban.

Rasulullah SAW pernah bersabda:

إِذَا كَانَتْ لَيْلَةُ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ فَقُوْمُوْا لَيْلَهَا وَصُوْمُوْا نَهَارَهَا، فَإِنَّ اللّٰهَ يَنْزِلُ فِيهَا لِغُرُوبِ الشَّمْسِ إِلَى سَمَآءِ الدُّنْيَا فَيَقُولُ هَلْ مِنْ سَائِلٍ فَأُعْطِيَهُ سَؤَالَهُ وَهَلْ مِنْ مُسْتَغْفِرٍ فَأَغْفِرَ لَهُ وَهَلْ مِنْ مُسْتَرْزِقٌ فَأَرْزُقَهُ حَتَّى يَطْلُعَ الْفَجْرُ

Artinya: "Ketika malam Nisfu Sya'ban telah tiba, maka beribadahlah pada malamnya dan berpuasalah pada siangnya. Sesungguhnya Allah Swt turun ke langit dunia pada malam itu, lalu berfirman: 'Siapa yang berdoa, Aku kabulkan doanya. Siapa yang memohon ampun. Aku ampuni dosanya. Siapa yang meminta rezeki, Aku berikan rezeki kepadanya.' Demikianlah hingga terbit fajar."

Hadirin Jamaah shalat Jumat Rahimakumullah

Maka dari itu, marilah pada hari Kamis Manis malam Jumat Pahing, tanggal 13 Februari malam 14 Februari, yang bertepatan dengan Malam Nisfu Sya'ban, kita manfaatkan untuk mujahadah, memohon kepada Allah SWT.

Mujahadah ini akan dilaksanakan setelah shalat Maghrib berjamaah, dilanjutkan dengan shalat Tasbih dua rakaat, kemudian diteruskan dengan membaca Surat Yasin tiga kali.

Pembacaan Yasin yang pertama diniatkan untuk memohon diberikan umur yang panjang dan berkah, serta kesehatan yang sempurna. Pembacaan Yasin yang kedua diniatkan untuk memohon diberikan rezeki yang penuh berkah, dijauhkan, dan diselamatkan dari segala musibah dan bencana. Sedangkan pembacaan Yasin yang ketiga diniatkan untuk memohon diberikan hati yang lapang dan memperoleh husnul khotimah.

Setelah membaca Yasin, dilanjutkan dengan membaca doa Nisfu Sya'ban. Kemudian diteruskan dengan salat Isya berjamaah. Setelah salat, akan lebih baik jika bersama-sama bersedekah dalam bentuk makanan untuk seluruh jamaah.

Keesokan harinya, dianjurkan untuk melaksanakan puasa sunnah Nisfu Sya'ban. Semoga kita semua dapat memanfaatkan momentum Malam Nisfu Sya'ban dengan sebaik-baiknya. Semoga Allah memberikan ridha dan berkah-Nya kepada kita semua.

Contoh Ceramah Malam Nisfu Syaban #5

(sumber: khutbah Jumat 'Keagungan Malam Nisfu Sya'ban' di laman NU Trenggalek)

Hadirin Jamaah shalat Jum'at yang rahmati Allah Ta'ala!

Di hari Jum'at yang penuh rahmat ini, marilah kita awali dengan menghaturkan segala puji dan syukur ke hadlirat Allah Subhanahu wa Ta'ala. Karena hanya atas rahmat-Nya lah, hingga detik ini kita masih bisa menjalankan perintah-perintah-Nya, serta menjauhi larangan-larangan-Nya. Semoga kita semua menjadi hamba yang ahli ibadah dan ahli takwa.

Hadirin Jamaah shalat Jum'at yang rahmati Allah Ta'ala!

Di antara keagungan Bulan Sya'ban adalah sebab adanya satu malam yang diistimewakan, yakni Malam Nisfu Sya'ban. Keagungan malam Nisfu Sya'ban, terjadi karena pada malam tersebut, Allah Ta'ala mencurahkan anugerah dan rahmat-Nya yang sangat agung. Sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam:

إِذَا كَانَ لَيْلَةُ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ نَادَى مُنَادٍ هَلْ مِنْ مُسْتَغْفِرٍ فَأَغْفِرَلَهُ، هَلْ مِنْ سَائِلٍ فَأُعْطِيَهُ

Artinya: "Apabila tiba malam Nisfu Sya'ban, maka malaikat berseru menyampaikan dari Allah: 'Adakah orang yang memohon ampun maka Aku ampuni, adakah orang yang meminta sesuatu maka Aku berikan permintaannya." (HR. al-Baihaqi dalam Syu'ab al-Iman)

Betapa agungnya anugerah dan pemberian Allah Ta'ala pada hamba-Nya di malam Nisfu Sya'ban, yakni malam ke-15 Sya'ban. Di mana Allah Ta'ala memberikan ampunan secara khusus kepada hamba-Nya, dan menurunkan anugerah-Nya secara khusus pula, kecuali orang yang musyrik dan berbuat permusuhan terhadap sesama.

Sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dalam haditsnya yang shahih:

يَطَّلِعُ اللهُ إِلَى خَلْقِهِ فِي لَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ فَيَغْفِرُ لِجَمِيعِ خَلْقِهِ إِلاَّ لِمُشْرِكٍ أَوْ مُشَاحِنٍ

Artinya: "Allah merahmati para hamba-Nya di malam Nisfu Sya'ban, maka Ia mengampuni semua makhluk-Nya kecuali orang yang musyrik dan berbuat permusuhan." (HR. Ibnu Hibban, at-Tabrani dan Baihaqi)

Oleh karenanya, marilah kita manfaatkan dan kita isi Bulan Sya'ban ini dengan baik, dengan cara memperbanyak amal ibadah dan amal-amal shalih lainnya. Kita jaga aqidah yang sebenar-benarnya dan saling memaafkan, serta mempererat persaudaraan sesama muslim dan sesama manusia. Hindari perselisihan yang mengakibatkan permusuhan dan perpecahan.

Hadirin Jamaah shalat Jum'at yang rahmati Allah Ta'ala!

Dalam rangka meraih keagungan malam Nisfu Sya'ban, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah mengajarkan kepada kita, seperti dalam sabdanya yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah dalam as-Sunan dan al-Baihaqi dalam Syu'ab al-Iman:

إِذَا كَانَتْ لَيْلَةُ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ فَقُوْمُوْا لَيْلَهَا وَصُوْمُوْا نَهَارَهَا

Artinya: "Apabila tiba malam Nisfu Sya'ban, maka hidupkan malamnya dan berpuasa lah di siang harinya."

Yakni, menghidupkan malam Nisfu Sya'ban dengan cara memperbanyak shalat sunah, tadarrus al-Qur'an, dzikir, dan berdoa. Dan dilanjutkan berpuasa sunah di siang harinya. Semoga kita selalu dalam rahmat Allah Ta'ala, bisa meraih keagungan malam Nisfu Sya'ban, sebagai bekal menuju ridla-Nya.

Demikian 5 contoh ceramah yang membahas malam Nisfu Syaban. Semoga bermanfaat!




(sto/aku)

Hide Ads