Bacaan Doa Nisfu Syaban Arab, Latin dan Artinya

Bacaan Doa Nisfu Syaban Arab, Latin dan Artinya

Iqbal Kukuh - detikJabar
Kamis, 13 Feb 2025 15:44 WIB
A full moon is seen over a taksim mosque in istanbul.
Ilustrasi Nisfu Syaban (Foto: Getty Images/Abdulkadir ARSLAN)
Bandung -

Doa Nisfu Syaban menjadi salah satu amalan yang dianjurkan dilakukan seorang Muslim karena dipercaya memiliki banyak keutamaan, terutama dalam memohon ampunan dan keberkahan dari Allah SWT. Pada malam ini, banyak umat Islam melakukan berbagai amalan ibadah, termasuk membaca doa Nisfu Syaban. Doa ini dipercaya memiliki banyak keutamaan, terutama dalam memohon ampunan dan keberkahan dari Allah SWT. Lantas bagaimana bacaan doa Nisfu Syaban yang dianjurkan?

Malam Nisfu Syaban jatuh pada tanggal 15 Syaban dalam kalender Hijriyah. Malam ini dianggap sebagai waktu di mana Allah SWT menetapkan catatan amal manusia untuk setahun ke depan.

Berdasarkan Kalender Hijriah 2025 yang diterbitkan Kementerian Agama (Kemenag RI) , Nisfu Syaban jatuh pada Jumat, 14 Februari 2025. Namun, malam Nisfu Syaban telah berlangsung sehari sebelumnya yaitu pada Kamis, 13 Februari 2025 setelah waktu Maghrib.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Terdapat hadits yang menerangkan keistimewaan dan keutamaan malam pertengahan bulan Syaban ini sebagai waktu yang penuh berkah. Malam tersebut diyakini bahwa Allah SWT memberikan ampunan dan rahmat-Nya kepada hamba-hamba-Nya.

Dinukil dari buku Memantaskan Diri Menyambut Bulan Ramadhan oleh Abu Maryam Kautsar Amru, terdapat sebuah hadits yang membahas keutamaan malam Nisfu Syaban. Rasulullah SAW bersabda dalam riwayat Abu Musa al-Asy'ari mengenai keistimewaan malam tersebut.

ADVERTISEMENT

عن أبي موسى الأشعري عن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال : " إن الله ليطلع في ليلة النصف من شعبان فيغفر لجميع خلقه إلا لمشرك شرك أو مشاحن

Artinya: "Dari Abu Musa al-Asy'ari, dari Rasulullah SAW, bahwasanya beliau bersabda, 'Sesungguhnya Allah melihat pada malam pertengahan Syaban. Maka Dia mengampuni semua makhluk-Nya, kecuali orang musyrik dan orang yang bermusuhan'." (HR Ibnu Majah/ Syaikh al-Albani menyatakan hasan).

Bacaan Doa Nisfu Syaban dengan Arab, Latin, dan Artinya

Dalam buku bertajuk Kalender Harian Ibadah Sunnah oleh Mujahidin Nur, salah satu doa yang baik dibaca pada malam Nishfu Syaban adalah doa yang disunnahkan dibaca pada malam Lailatul Qadar. Berikut bacaan doa malam Nisfu Syaban.

Doa Nisfu Syaban 1

اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّى اللهُمَّ إِنِّيْ اللَّهُمَّ اِنِّى أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ وَ اْلمُعَافَاةَ الدَّائِمَةَ فِي الدُّنْيَا وَالآخِرَة

Allaahumma innaka 'afuwwung- kariimung-tuhibbul 'afwa fa'fu 'annii. Allaahumma innii asalukal 'afwa wal 'aafiyata wal mu'aafaataddi imati fiddiini waddunyaa wal aakhiroh.

Artinya: "Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf lagi Maha Pemurah, Engkau suka memaafkan maka maafkanlah aku. Ya Allah, sesungguhnya aku memohon maaf, afiyah, dan keselamatan yang terus-menerus dalam agama, dunia serta akhirat."

Doa Nisfu Syaban 2

Allaahumma yaa dzal manni walaa yumannu 'alaika ya dzal jalaali wal ikraam, yaa dzath thouli wal in'aam laa ilaaha illaa anta, zhoharul laajiin, wa jaarol mustajiiriin, wa amaanal khoo-ifiin.

Allaahumma in kunta katabtanii 'indaka fii ummil kitaabi syaqiyyan awmahruuman awmathruudan awmuqtarron alayya fir rizqi famhu.

Allaahumma bifadhlika fii ummil kitaabi syaqoowatii wahirmaanii wathordil walq taaro rizqii wa atsbitnii indaka fii ummil kitaabi sa'iidam marzuuqom muwaffaqal lil khairaat. Fa innaka quita waqoulukal haqqu fii kitaabikal munzali 'alaa nabiyyikal mursali, yamhul laahumaa yasyaa-u wayutsbitu wa'indahuu ummul kitaabi.

llaahil bittajallil a'zhomi fii lailatin nishfi min syahri sya'baanal mukarromillatii yufraqu fiihaa kullu amrin haklim wayubromu ishrif 'annii minal balaa-l maa a'lamu wamaa laa a'lamu wa anta allaamu! ghuyuubi birohmatika yaa arhamar raahimiin.

Washollallaahu 'alaa sayyidinaa Muhammadiw wa'alaa aalihil washohbihi wasallam.

Artinya: "Ya Allah Tuhanku, wahai Yang memiliki anugerah dan tiada yang memberi anugerah kepadaMu, wahai Yang mempunyai keagungan dan kemuliaan, wahai yang mempunyai kekuasaan dan yang memberi nikmat, tiada Tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau, tempat bernaung bagi orang-orang yang mengungsi, tempat berlindung bagi orang-orang yang memohon perlindungan dan tempat yang aman bagi orang-orang yang ketakutan.

Ya Allah Tuhanku, jika Engkau telah menetapkan diriku di dalam Ummul Kitab (Lauh Mahfuz) yang berada di sisiMu sebagai orang yang celaka, terhalang, terusir atau disempitkan rezekinya sudilah kiranya Engkau menghapuskan.

Ya Allah Tuhanku, berkat karuniaMu apa yang ada dalam Ummul Kitab yaitu perihal diriku sebagai orang yang celaka, terhalang, terusir dan sempit rezeki. Dan sudilah kiranya Engkau menetapkan di dalam Ummul Kitab yang ada di sisiMu agar aku menjadi orang yang berbahagia, mendapat rezeki yang banyak lagi beroleh kesuksesan dalam segala kebaikan karena sesungguhnya Engkau telah berfirman di dalam kitabMu dan firmanMu adalah benar yang diturunkan melalui lisan Nabi yang Engkau utus. Allah menghapuskan apa yang Dia kehendaki dan menetapkan, dan di sisiNya ada Ummul Kitab.

Ya Tuhanku, berkat penampilan yang Mahabesar (dari rahmatMu) pada malam pertengahan bulan Syaban yang mulia ini diperincikanlah segala urusan yang ditetapkan dengan penuh kebijaksanaan. Sudilah kiranya Engkau menghindarkan diriku dari segala bencana yang aku ketahui dan yang tidak kuketahui serta yang lebih Kau ketahui (daripadaku), dan Engkau Maha Mengetahui segala yang gaib, berkat rahmatMu wahai yang maha penyayang di antara para penyayang.

Waktu Terbaik Membaca Doa Nisyu Syaban

Malam Nisfu Syaban terjadi pada malam ke-15 di bulan Syaban. Jika merujuk pada kalender Hijriah tahun 2025 terbitan Kementerian Agama (Kemenag) RI, 15 Syaban 1446 H jatuh pada Jumat, 14 Februari 2025.

Itu berarti, malam Nisfu Syaban dimulai sejak Kamis (13/2/2025) terhitung mulai masuk waktu Maghrib. Pada saat itu, kamu bisa mulai melaksanakan amalan-amalan yang dianjurkan dilakukan pada malam Nisfu Syaban atau setelah salat Magrib dan sebelum salat Isya.

7 Amalan Nisfu Syaban

Terdapat beberapa amalan yang bisa dilakukan di malam Nisyu Syaban yang dilansir dari laman NU Online Jateng.

1. Puasa Nisfu Syaban

Perlu digaris bawahi bahwa berpuasa sunnah tidak dikhususkan di hari atau jelang malam nisfu Syaban saja. Dikutip dari laman Rumaysho, Rasulullah paling gemar berpuasa di bulan ini, dibandingkan bulan-bulan yang lainnya selain berpuasa wajib di bulan Ramadhan.

Keterangan itu berdasarkan hadits dari 'Aisyah radhiyallahu 'anha, beliau mengatakan,

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم - يَصُومُ حَتَّى نَقُولَ لاَ يُفْطِرُ ، وَيُفْطِرُ حَتَّى نَقُولَ لاَ يَصُومُ . فَمَا رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم - اسْتَكْمَلَ صِيَامَ شَهْرٍ إِلاَّ رَمَضَانَ ، وَمَا رَأَيْتُهُ أَكْثَرَ صِيَامًا مِنْهُ فِى شَعْبَانَ

"Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam biasa berpuasa, sampai kami katakan bahwa beliau tidak berbuka. Beliau pun berbuka sampai kami katakan bahwa beliau tidak berpuasa. Aku tidak pernah sama sekali melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berpuasa secara sempurna sebulan penuh selain pada bulan Ramadhan. Aku pun tidak pernah melihat beliau berpuasa yang lebih banyak daripada berpuasa di bulan Syaban." (HR. Bukhari no. 1969 dan Muslim no. 1156)

'Aisyah radhiyallahu 'anha juga mengatakan,

لَمْ يَكُنِ النَّبِىُّ - صلى الله عليه وسلم - يَصُومُ شَهْرًا أَكْثَرَ مِنْ شَعْبَانَ ، فَإِنَّهُ كَانَ يَصُومُ شَعْبَانَ كُلَّه

"Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam tidak biasa berpuasa pada satu bulan yang lebih banyak dari bulan Syaban. Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam biasa berpuasa pada bulan Syaban seluruhnya." (HR. Bukhari no. 1970 dan Muslim no. 1156)

Pada buku Keagungan Rajab & Sya'ban oleh Abdul Manan Bin Hj Muhammad Sobari, dijelaskan puasa di pertengahan bulan Syaban menjadi amalan yang dianjurkan. Hukum puasanya sunnah, sebagaimana sabda Rasulullah SAW berikut:

"Jika tiba waktu malam nisfu Syaban, maka beribadahlah dimalamnya dan puasalah di siangnya, karena sesungguhnya Allah Ta'ala menurunkan rahmat-Nya mulai tenggelamnya matahari (Maghrib) di langit dunia dan berfirman, 'Siapa yang meminta ampun akan Aku ampuni. Siapa yang minta rezeki akan Aku beri rezeki. Siapa yang terkena musibah akan Aku sembuhkan. Siapa yang minta ini dan itu seterusnya, sampai waktu terbitnya fajar (matahari)." (HR. Ibnu Majah).

2. Sholat Sunnah

Amalan lainnya saat Nisfu Syaban adalah menunaikan sholat sunnah. Ada yang mengerjakan sholat sunnah, seperti sholat hajat, sholat taubat, dan sholat tasbih. Laman NU menyertakan dengan hadits:

قوله صلى الله عليه وسلم: "الصلاة خير موضوع، فمن شاء استكثر ومن شاء استقل" قال الحافظ في الفتح" 479/2: صححه ابن حبان

"Shalat adalah sebaik-baik syariat, siapa yang ingin memperbanyak maka perbanyaklah, dan siapa yang ingin melakukan sedikit maka lakukanlah" (Al-Hafidz Ibnu Hajar mengatakan bahwa hadis ini dinilai sahih oleh Ibnu Hibban. Fath Al-Bari 2/479)

Dalam bukunya, Abdul Manan Bin Hj Muhammad Sobari juga menyertakan anjuran shalat Magrib berjamaah pada tanggal 14 Sya 'ban/malam tanggal 15 Sya'ban. Shalat berjamaah dilakukan di masjid dilanjutkan dengan dzikir wirid pendek ba'da Magrib.

Abdullah bin Mas'ud ra berkata bahwa Nabi saw telah bersabda,

"Barangsiapa mengerjakan shalat di malam Nisfu Sya'ban 100 raka'at dan tiap-tiap raka'at dia membaca S. Al Fatihah dan S. Al Ikhlas 5 kali, maka Allah SWT menurunkan/mengirimkan 500.000 malaikat. Tiap-tiap malaikat membawa satu daftar catatan (yang terbuat) dari cahaya. Mereka menuliskan pahala (orang yang shalat pada malam Nisfu Sya'ban) sampai hari kiamat."

3. Membaca Doa Nisfu Syaban

Seorang Muslim dapat membaca doa Nisfu Syaban seperti yang tertera dalam Kitab Maslakul Akhyar karya Mufti Betawi Sayyid Utsman bin Yahya berikut:

اَللّٰهُمَّ يَا ذَا الْمَنِّ وَلَا يُمَنُّ عَلَيْكَ يَا ذَا الْجَلَالِ وَالإِكْرَامِ يَا ذَا الطَوْلِ وَالإِنْعَامِ لَا إِلٰهَ إِلَّا أَنْتَ ظَهْرَ اللَّاجِيْنَ وَجَارَ المُسْتَجِيْرِيْنَ وَمَأْمَنَ الخَائِفِيْنَ اللّٰهُمَّ إِنْ كُنْتَ كَتَبْتَنِيْ عِنْدَكَ فِيْ أُمِّ الكِتَابِ شَقِيًّا أَوْ مَحْرُومًا أَوْ مُقْتَرًّا عَلَيَّ فِي الرِزْقِ، فَامْحُ اللّٰهُمَّ فِي أُمِّ الكِتَابِ شَقَاوَتِي وَحِرْمَانِي وَاقْتِتَارَ رِزْقِيْ، وَاكْتُبْنِيْ عِنْدَكَ سَعِيْدًا مَرْزُوْقًا مُوَفَّقًا لِلْخَيْرَاتِ فَإِنَّكَ قُلْتَ وَقَوْلُكَ الْحَقُّ فِيْ كِتَابِكَ المُنْزَلِ عَلَى لِسَانِ نَبِيِّكَ المُرْسَلِ "يَمْحُو اللهُ مَا يَشَاءُ وَيُثْبِتُ وَعِنْدَهُ أُمُّ الكِتَابِ" وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمـَّدٍ وَعَلَى اٰلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ العَــالَمِيْنَ

Allahumma ya dzal manni wa la yumannu 'alaik, ya dzal jalali wal ikram, ya dzat thawli wal in'am, la ilaha illa anta zhahral lajin wa jaral mustajirin wa ma'manal kha'ifin.

Allahumma in kunta katabtani 'indaka fî ummil kitabi syaqiyyan aw mahruman aw muqtarran 'alayya fir rizqi, famhullahumma fî ummil kitabi syaqawati wa hirmani waqtitara rizqi, waktubni 'indaka sa'idan marzuqan muwaffaqan lil khairat.

Fa innaka qulta wa qawlukal haqqu fî kitâbikal munzal 'alâ lisâni nabiyyikal mursal, "yamhullâhu mâ yasyâ'u wa yutsbitu, wa 'indahû ummul kitâb" wa shallallâhu 'alâ sayyidinâ muhammad wa alâ âlihî wa shahbihî wa sallama, walhamdu lillâhi rabbil 'alamîn.

Artinya: "Wahai Tuhanku yang maha pemberi, engkau tidak diberi. Wahai Tuhan pemilik kebesaran dan kemuliaan. Wahai Tuhan pemberi segala kekayaan dan segala nikmat. Tiada Tuhan selain Engkau, kekuatan orang-orang yang meminta pertolongan, lindungan orang-orang yang mencari perlindungan, dan tempat aman orang-orang yang takut.

Tuhanku, jika Kau mencatatku di sisi-Mu pada Lauh Mahfuzh sebagai orang celaka, sial, atau orang yang sempit rezeki, maka hapuskanlah di Lauh Mahfuzh kecelakaan, kesialan, dan kesempitan rezekiku.

Catatlah aku di sisi-Mu sebagai orang yang mujur, murah rezeki, dan taufiq untuk berbuat kebaikan karena Engkau telah berkata-sementara perkataan-Mu adalah benar--di kitabmu yang diturunkan melalui ucapan Rasul utusan-Mu, 'Allah menghapus dan menetapkan apa yang Ia kehendaki. Di sisi-Nya Lauhul Mahfuzh.' Semoga Allah memberikan shalawat kepada Sayyidina Muhammad SAW dan keluarga beserta para sahabatnya. Segala puji bagi Allah SWT."

4. Memperbanyak Doa

Umat Islam dianjurkan untuk membaca doa sebanyak mungkin untuk menyambut Nisfu Syaban. Malam Nisfu Syaban bisa menjadi waktu tepat untuk memohon pertolongan dan permintaan pada Allah SWT.

اَللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ كَرِيْمٌ تُحِبُّ العَفْوَ فَاعْفُ عَنَّا ياَ كَرِيْمُ.

اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ وَالْمُعَافَاةَ الدَّائِمَةَ فِي الدِّينِ وَالدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ.

"Ya Allah, sesungguhnya engkau Maha Pengampun dan menyukai sifat pemaaf, maka ampunilah kami wahai dzat yang maha mulia. Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu pengampunan, kesehatan dan pemeliharaan yang berkesinambungan dalam hal agama, dunia dan akhirat."

5. Membaca Yasin

Amalan sunnah ini didasarkan pada sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Abu Bakar. Nabi Muhammad SAW bersabda:

يَنزِلُ اللهُ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا لَيْلَةَ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ فَيَغْفِرُ لِكُلِّ شَيْءٍ، إلَّا لِرَجُلٍ مُشْرِكٍ أَوْ رَجُلٍ فِي قَلْبِهِ شِحْنَاء

Artinya, "Allah swt turun ke langit dunia pada malam Nisfu Syaban. Dia akan mengampuni segala sesuatu, kecuali dosa musyrik dan orang yang di dalam hatinya tersimpan kebencian (kemunafikan)." (HR al-Baihaqi).

Di malam tersebut, banyak masyarakat yang membaca Surat Yasin tiga kali, sambil memperbanyak berdoa. Surat Yasin yang pertama dibaca untuk memohon panjang umur (yang barakah) dan ketaatan/ketaqwaan serta dapat istiqamah kepada Allah SWT.

Surat Yasin yang kedua dibaca untuk memohon dijauhkan dari segala bentuk musibah, fitnah, bala/marabahaya lahir batin. Ketiga, surat Yasin dibaca untuk memohon kaya hati yang langsung dari Allah. Surat Yasin tersebut juga bisa dibaca setelah Maghrib, seperti penjelasan berikut.

وقال العلامة الديربي في "مجرباته" (ومن خواص "سورة يس" -كما قال بعضهم- أن تقرأها ليلة النصف من شعبان "ثلاث مرات": الأولى بنية طول العمر، والثانية بنية دفع البلاء، والثالث بنية الإستغناء عن الناس.

"Adapun pembacaan surat Yasin pada malam Nisfu Sya'ban setelah Maghrib merupakan hasil ijtihad sebagian ulama, konon ia adalah Syeikh Al-Buni dan hal itu bukanlah suatu hal yang buruk". (Syaikh Muhammad bin Darwisy, Asná al-Mathálib, 234)

6. Memperbanyak Dzikir

Amalan Nisfu Syaban selanjutnya adalah berdzikir. Dalam dzikir, umat Islam dapat mengucap tahmid dan takbir sebanyak 100 kali. Setelah itu, dilanjutkan dengan sholawat nabi sebanyak 100 kali dan dzikir-dzikir lainnya kepada Allah SWT. Terdapat pula anjuran membaca Tasbih Nabi Yunus sebanyak 2.375 kali:

لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ

Syekh Abdul Hamid Qudus dalam kitab Kanzun Najah Was Surur mengatakan:

فإن تلاوة هذه الآية في هذه الليلة بالعدد المذكور تكون أمانا فى ذلك العام من البلايا والأوهام

"Siapa yang membaca dzikir ini di malam Nisfu Sya'ban sebanyak (2375) kali, maka dengan izin Allah Taala, ia akan diberikan perlindungan dari bala sampai tahun akan datang."

7. Memperbanyak Istighfar dan Menjauhi Larangan-Nya

Tidak ada satu pun manusia yang bersih dari dosa dan kesalahan. Itulah sifat manusia, yang dalam kesehariannya sering kali terjatuh dalam dosa. Meskipun demikian, Allah SWT senantiasa membuka pintu ampunan bagi siapa pun yang meminta.

Sebaik-baiknya berdoa juga perlu dibarengi dengan meminta ampunan (istighfar), terutama di malam Nisfu Syaban. Namun, di malam ini juga ditekankan agar umat muslim jangan melakukan larangan-Nya. Sebab ada dosa yang tidak diampuni pada Nisfu Syaban, sebagaimana diriwayatkan dari Mu'adz bin Jabal bahwa Rasulullah bersabda:

"Pada malam Nisfu Sya'ban (pertengahan bulan Sya"ban), Allah akan mengumumkan kepada sekalian manusia, bahwa la akan mengampuni orang-orang yang mau beristighfar (minta ampunan-Nya), kecuali kepada orang-orang yang menyekutukan-Nya, juga orang-orang yang suka mengadu domba (menciptakan api permusuhan) terhadap saudara muslim." (HR. al-Thabrani dan Ibnu Hibban)

Dalam riwayat lain dari Aisyah disebutkan bahwa Rasulullah bersabda:

"Malaikat Jibril telah datang kepadaku, seraya berkata: "Malam ini adalah malam Nisfu Sya'ban. Dan pada malam ini pula Allah akan membebaskan hamba-hamba-Nya dari neraka. Namun Allah akan membiarkan enam kelompok manusia tetap dalam neraka, karena telah melakukan dosa-dosa besar, yaitu:

1. Orang yang menyekutukanNya (syirik),

2. Orang yang suka mengadu domba (menciptakan permusuhan) terhadap sesama muslim,

3. Orang yang memutuskan tali silaturahim,

4. Orang yang sombong, yang berjalan dengan angkuh,

5. Orang yang durhaka terhadap kedua orangtuanya,

6. Orang yang kecanduan minuman keras'." (Syu'ab al-Iman lil Baihaqy)

Malam Nisfu Syaban adalah waktu istimewa yang penuh dengan keberkahan dan ampunan dari Allah SWT. Doa Nisyu Syaban menjadi salah satu amalan yang sangat dianjurkan untuk dibaca pada malam ini, dengan harapan mendapatkan perlindungan, keberkahan, dan pengampunan dari Allah SWT.

Dengan melaksanakan berbagai amalan sunnah lainnya seperti membaca Surat Yasin, salat sunnah, dan memperbanyak doa, umat Islam dapat mengoptimalkan malam Nisfu Syaban sebagai momentum mendekatkan diri kepada Allah SWT.

(iqk/iqk)


Hide Ads