- Pengertian Nisfu Syaban Dalil tentang Nisfu Syaban
- Amalan yang Dianjurkan Saat Nisfu Syaban 1. Menghidupkan Malam Nisfu Syaban dengan Ibadah 2. Memperbanyak Doa dan Istighfar 3. Memperbanyak Sholat Sunnah 4. Membaca Al-Quran 5. Berpuasa di Siang Hari Nisfu Syaban
- Keutamaan Nisfu Syaban
- Jadwal Nisfu Syaban 2025
Nisfu Syaban adalah salah satu malam yang memiliki keistimewaan dalam Islam. Malam yang jatuh pada tanggal 15 bulan Syaban ini dipercaya sebagai waktu yang penuh berkah, di mana Allah SWT memberikan ampunan dan rahmat-Nya kepada hamba-hamba-Nya.
Banyak umat Islam yang menghidupkan malam Nisfu Syaban dengan berbagai amalan, seperti beribadah, berdoa, dan memohon ampunan. Selain itu, malam ini juga diyakini sebagai salah satu momen ditetapkannya takdir tahunan, sebagaimana yang dijelaskan oleh beberapa ulama.
Ingin mengetahui lebih dalam mengenai Nisfu Syaban, detikers? Mari simak pembahasan lebih lengkapnya di bawah ini!
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pengertian Nisfu Syaban
Nisfu Syaban adalah malam pertengahan bulan Syaban dalam kalender Hijriah. Kata "nisfu" berasal dari bahasa Arab yang berarti "pertengahan," sementara Syaban merupakan bulan kedelapan dalam penanggalan Islam. Dengan demikian, Nisfu Syaban merujuk pada malam tanggal 15 Syaban.
Dikutip dari buku Dakwah Kreatif: Muharram, Maulid Nabi, Rajab dan Syaban karya Dra Udji Asiyah MSi, malam Nisfu Syaban memiliki makna istimewa dalam Islam, karena diyakini sebagai salah satu malam penuh rahmat dan pengampunan dari Allah SWT. Dalam berbagai riwayat, malam ini disebut sebagai waktu di mana Allah memberikan ampunan kepada hamba-Nya, kecuali bagi mereka yang masih terjerumus dalam syirik dan permusuhan.
Dalil tentang Nisfu Syaban
Dikutip dari buku Menggapai Berkah di Bulan-Bulan Hijriyah karya Siti Zamratus Sa'adah, Malam Nisfu Syaban merupakan salah satu malam yang istimewa dalam Islam. Beberapa hadits menunjukkan bahwa malam ini memiliki keutamaan besar, di antaranya sebagai waktu turunnya rahmat dan pengampunan dari Allah SWT. Beberapa dalil yang berkaitan dengan malam ini telah diriwayatkan dalam berbagai kitab hadits dan dikutip oleh para ulama.
Salah satu hadits yang menjadi dasar keutamaan malam Nisfu Syaban diriwayatkan oleh Al-Baihaqi dalam kitab Syu'ab al-Iman dan Ibnu Hibban. Hadits tersebut berbunyi:
يَطَّلِعُ اللَّهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى إِلَى خَلْقِهِ فِي لَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ فَيَغْفِرُ لِجَمِيعِ خَلْقِهِ إِلَّا لِمُشْرِكٍ أَوْ مُشَاحِنٍ
Artinya: "Allah Tabaraka wa Ta'ala melihat kepada semua hamba-Nya pada malam Nisfu Syaban, kemudian memberikan pengampunan kepada mereka semuanya kecuali kepada orang musyrik dan orang yang selalu mengajak kepada perselisihan." (HR Al-Baihaqi dalam Syu'ab al-Iman, 5/360 dan Ibnu Hibban, 23/354)
Hadits ini menunjukkan bahwa malam Nisfu Syaban adalah malam yang penuh ampunan. Allah SWT membukakan pintu rahmat-Nya kepada seluruh hamba-Nya, kecuali bagi mereka yang menyekutukan-Nya dan mereka yang menyimpan permusuhan dalam hati. Oleh karena itu, malam ini menjadi waktu yang baik untuk memperbanyak istighfar dan memperbaiki hubungan dengan sesama.
Dalam hadits lain yang diriwayatkan oleh Al-Baihaqi dan Ath-Thabarani, diceritakan bahwa Aisyah RA pernah menyaksikan Rasulullah SAW menghidupkan malam Nisfu Syaban dengan shalat malam yang sangat panjang. Aisyah RA berkata:
"Rasulullah shalat malam kemudian sujud dengan sangat lama hingga aku mengira bahwa beliau telah wafat. Aku pun mendekatinya dan menggerakkan jempolnya, lalu beliau bergerak. Setelah selesai dari shalatnya, beliau berkata: 'Wahai Aisyah, apakah engkau menyangka bahwa Nabi telah mengingkari janjinya?' Aku menjawab, 'Demi Allah tidak, wahai Rasulullah, tetapi aku mengira engkau telah menemui ajal karena sujudmu yang begitu lama.' Rasulullah kemudian bersabda, 'Apakah engkau tahu malam apa ini?' Aku menjawab, 'Allah dan Rasul-Nya lebih tahu.' Rasulullah berkata, 'Malam ini adalah malam Nisfu Syaban. Pada malam ini, Allah melihat kepada hamba-hamba-Nya, maka Dia mengampuni mereka yang memohon ampunan, memberi rahmat kepada yang meminta rahmat, dan meninggalkan mereka yang memiliki kebencian dalam hati mereka.'" (HR Al-Baihaqi dalam Syu'ab al-Iman, 5/364 dan Ath-Thabarani dalam Ad-Du'a, 194)
Hadits ini menunjukkan bahwa Rasulullah SAW mengistimewakan malam Nisfu Syaban dengan ibadah yang lebih panjang dibandingkan malam-malam lainnya. Rasulullah juga menegaskan bahwa Allah SWT memberikan ampunan dan rahmat pada malam ini kepada siapa saja yang bersungguh-sungguh dalam beribadah, kecuali kepada mereka yang memiliki kebencian dan iri hati terhadap sesama.
Selain itu, dalam sujudnya pada malam Nisfu Syaban, Rasulullah SAW membaca doa berikut:
أَعُوْذُ بِرِضَاكَ مِنْ سُخْطِكَ وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْكَ إِلَيْكَ، لَا أُحْصِي ثَنَاءً عَلَيْكَ أَنْتَ كَمَا أَثْنَيْتَ عَلَى نَفْسِكَ
Artinya: "Aku berlindung dengan ridha-Mu dari murka-Mu. Aku berlindung dengan-Mu, dari-Mu, dan kepada-Mu. Aku tidak mampu menghitung pujian kepada-Mu sebagaimana Engkau memuji diri-Mu sendiri."
Doa ini menunjukkan betapa Rasulullah SAW merendahkan diri di hadapan Allah SWT pada malam Nisfu Syaban. Ini menjadi contoh bagi umat Islam untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah di malam tersebut dengan doa dan permohonan ampunan.
Beberapa ulama juga menyebutkan bahwa malam Nisfu Syaban berkaitan dengan ketetapan takdir tahunan. Pendapat ini didasarkan pada ayat dalam Al-Quran:
فِيهَا يُفْرَقُ كُلُّ أَمْرٍ حَكِيمٍ
Artinya: "Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah." (QS Ad-Dukhan: 4)
Sebagian ulama menafsirkan bahwa malam yang dimaksud adalah Lailatul Qadar. Namun, ada pendapat yang menyatakan bahwa ketetapan awal takdir tahunan dimulai pada malam Nisfu Syaban sebelum dirinci lebih lanjut pada malam Lailatul Qadar. Oleh karena itu, banyak ulama yang menganjurkan umat Islam untuk memperbanyak ibadah dan doa pada malam ini agar mendapatkan ketetapan takdir yang baik.
Amalan yang Dianjurkan Saat Nisfu Syaban
Dalam buku Menggapai Berkah di Bulan-bulan Hijriah karya Siti Zamratus Sa'adah serta Amalan Sepanjang Tahun karya Fadillah Ulfa, disebutkan beberapa amalan yang dianjurkan dilakukan pada malam Nisfu Syaban. Amalan-amalan ini bertujuan untuk mendekatkan diri kepada Allah, memohon ampunan, serta mempersiapkan diri sebelum memasuki bulan Ramadhan.
1. Menghidupkan Malam Nisfu Syaban dengan Ibadah
Umat Islam dianjurkan untuk menghidupkan malam Nisfu Syaban dengan berbagai bentuk ibadah seperti sholat malam, membaca Al-Quran, dan berzikir. Hal ini didasarkan pada hadits berikut: "Barangsiapa menghidupkan lima malam ini maka diwajibkan baginya masuk Surga: malam Tarwiyah, malam Arafah, malam Idul Adha, malam Idul Fitri, serta malam Nisfu Syaban." (HR Al-Ashbihani dalam kitab At-Targhib). Dengan menghidupkan malam tersebut, seorang muslim berharap memperoleh rahmat dan keberkahan dari Allah.
Selain itu, malam Nisfu Syaban menjadi waktu yang tepat untuk melakukan introspeksi diri dan mendekatkan diri kepada Allah. Umat Islam dapat memanfaatkan malam ini untuk bertafakur atas dosa-dosa yang telah dilakukan serta bertekad untuk meningkatkan kualitas ibadah di masa mendatang. Berbagai bentuk ibadah seperti sholat tahajud, membaca Surah Yasin, dan memperbanyak istighfar menjadi cara efektif untuk memperoleh keberkahan malam Nisfu Syaban.
2. Memperbanyak Doa dan Istighfar
Malam Nisfu Syaban adalah malam pengampunan, sehingga dianjurkan untuk banyak berdoa dan memohon ampun kepada Allah. Rasulullah SAW bersabda: "Allah melihat kepada semua hamba-Nya di malam Nisfu Syaban, kemudian memberikan pengampunan kepada mereka semuanya kecuali kepada musyrik dan orang yang selalu mengajak kepada perselisihan." (HR An-Nasa'i dan Al-Baihaqi). Hadits ini menegaskan bahwa malam Nisfu Syaban adalah kesempatan istimewa bagi setiap muslim untuk bertaubat dan memperbaiki hubungan dengan Allah maupun sesama manusia.
Dalam hadits lain disebutkan bahwa pada malam Nisfu Syaban, Allah memberikan ampunan kepada hamba-Nya dalam jumlah yang sangat besar. "Malaikat Jibril datang kepadaku dan berkata, 'Malam ini adalah malam Nisfu Syaban. Di malam ini Allah membebaskan hamba-Nya dari neraka sejumlah bulu domba Bani Kalb. Namun, Allah tidak akan melihat (tidak mengampuni) orang musyrik, orang yang bermusuhan, orang yang memutus silaturahmi, orang yang durhaka kepada orang tua, dan orang yang kecanduan minuman keras.'" (HR Al-Baihaqi). Oleh karena itu, umat Islam sebaiknya memanfaatkan malam ini dengan sebaik-baiknya untuk berdoa dan meminta ampunan.
3. Memperbanyak Sholat Sunnah
Walaupun tidak ada sholat khusus Nisfu Syaban, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak sholat sunnah. Dalam hadits disebutkan: "Jika datang malam Nisfu Syaban maka bangunkanlah malamnya (dengan ibadah) dan berpuasalah di siang harinya." (HR Ibnu Majah). Ini menunjukkan bahwa malam Nisfu Syaban adalah waktu yang baik untuk menambah pahala dengan melaksanakan ibadah sholat sunnah seperti sholat tahajud dan sholat hajat.
4. Membaca Al-Quran
Malam Nisfu Syaban menjadi momen istimewa untuk mendekatkan diri kepada Allah dengan membaca Al-Quran sebanyak mungkin. Salah satu amalan yang sering dilakukan adalah membaca Surah Yasin sebanyak tiga kali dengan niat yang berbeda: memohon umur panjang dalam ketaatan, meminta rezeki yang halal, dan meminta keteguhan iman.
5. Berpuasa di Siang Hari Nisfu Syaban
Puasa di bulan Syaban sangat dianjurkan oleh Rasulullah SAW. Aisyah RA berkata: "Aku tidak pernah melihat Rasulullah berpuasa selama sebulan penuh kecuali bulan Ramadhan dan aku tidak pernah melihatnya berpuasa di suatu bulan, sebanyak puasanya di bulan Syaban." (HR Al-Bukhari, Muslim, dan Abu Dawud). Dengan berpuasa di siang hari Nisfu Syaban, seorang muslim mengikuti sunnah Rasulullah dan meningkatkan ketakwaan sebelum memasuki bulan Ramadhan.
Keutamaan Nisfu Syaban
Malam Nisfu Syaban memiliki banyak keutamaan yang menjadikannya sebagai malam yang istimewa dalam Islam. Salah satu keutamaannya adalah sebagai malam pengampunan dosa. Dalam hadits Rasulullah SAW disebutkan: "Allah melihat kepada hamba-hamba-Nya pada malam Nisfu Syaban, maka Dia ampuni semua hamba-Nya kecuali musyrik dan orang yang bermusuhan." (HR Ibn Hibban dan Al-Bazzar). Ini menunjukkan bahwa Allah membuka pintu ampunan-Nya bagi hamba-Nya yang benar-benar bertaubat.
Selain itu, malam Nisfu Syaban juga dikenal sebagai malam turunnya rahmat Allah dan malam ditetapkannya takdir tahunan. Dalam Surah Ad-Dukhan ayat 4, Allah berfirman: "Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah." Para ulama menafsirkan bahwa malam ini adalah waktu di mana Allah menetapkan takdir manusia untuk satu tahun ke depan, termasuk rezeki, ajal, dan berbagai ketentuan lainnya.
Jadwal Nisfu Syaban 2025
Menurut Kalender Hijriah Islam Indonesia yang diterbitkan oleh Ditjen Bimas Islam Kementerian Agama RI, bulan Syaban 1446 H dimulai pada Jumat, 31 Januari 2025. Dengan demikian, tanggal 15 Syaban 1446 H jatuh pada Jumat, 14 Februari 2025.
Namun, dalam sistem kalender Hijriah yang berbasis komariah atau bulan, hari baru dimulai sejak matahari terbenam. Oleh karena itu, malam Nisfu Syaban 2025 sudah dimulai sejak Kamis, 13 Februari 2025, lebih tepatnya setelah waktu maghrib.
Demikian tadi penjelasan lengkap mengenai Nisfu Syaban. Semoga kita mendapatkan berkah pada malam dan hari yang istimewa tersebut. Aamiin.
(par/apl)
Komentar Terbanyak
Jokowi Berkelakar soal Ijazah di Reuni Fakultas Kehutanan UGM
Blak-blakan Jokowi Ngaku Paksakan Ikut Reuni buat Redam Isu Ijazah Palsu
Tiba di Reuni Fakultas Kehutanan, Jokowi Disambut Sekretaris UGM