Tanggal Berapa Malam Nisfu Syaban 2025? Ini Kalender, Amalan, Doa-Keutamaannya

Tanggal Berapa Malam Nisfu Syaban 2025? Ini Kalender, Amalan, Doa-Keutamaannya

Nur Umar Akashi - detikJogja
Senin, 03 Feb 2025 12:50 WIB
Amalan Malam Nisfu Syaban
Ilustrasi Nisfu Syaban. Foto: Tim Infografis/Mindra
Jogja -

Ada suatu malam pada bulan Syaban yang istimewa, yakni malam Nisfu Syaban. Malam Nisfu Syaban diyakini memiliki keutamaan khusus yang dapat diraih dengan mengerjakan sejumlah amalan.

Syaban adalah bulan nomor urut delapan dalam kalender Hijriah. Bulan satu ini diapit dua bulan mulia, yakni Rajab dan Ramadhan. Dalam sabda Rasulullah SAW dikatakan bahwa umat Islam terkadang lalai dalam beribadah di bulan ini. Berikut bunyinya:

ذاكَ شهر تغفل الناس فِيه عنه ، بين رجب ورمضان ، وهو شهر ترفع فيه الأعمال إلى رب العالمين، وأحب أن يرفع عملي وأنا صائم -- حديث صحيح رواه أبو داود النسائي

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Artinya: "Bulan Syaban adalah bulan yang biasa dilupakan orang, karena letaknya antara bulan Rajab dengan bulan Ramadhan. Bulan Syaban adalah bulan diangkatnya amal-amal. Karenanya, aku menginginkan pada saat diangkatnya amalku, aku dalam keadaan sedang berpuasa." (HR Abu Dawud dan an-Nasa'i)

Ketika berbicara tentang Syaban, pembahasan tentang malam Nisfu Syaban tentu tak akan terlewat. Kata nisfu dalam bahasa Arab berarti setengah atau pertengahan. Maka, malam Nisfu Syaban diketahui jatuh pada tengah-tengah bulan Syaban.

ADVERTISEMENT

Tanggal berapa tepatnya malam Nisfu Syaban 2025? Simak penjelasan lengkapnya melalui uraian di bawah ini, yuk! Pembahasannya mencakup kalender, amalan, doa, dan keutamaannya.

Kalender Malam Nisfu Syaban 2025

Berdasarkan Kalender Hijriah Indonesia Tahun 2025 yang dirilis Ditjen Bimas Islam Kementerian Agama RI, Syaban 2025 dimulai pada 31 Januari 2025. Bulan ini memiliki total 29 hari dan akan berakhir ketika Ramadhan yang jatuh pada 1 Maret 2025 dimulai.

Berhubung 1 Syaban 2025 M/1446 H jatuh pada 31 Januari 2025, maka pertengahannya tiba pada Jumat, 14 Februari 2025. Adapun malam Nisfu Syaban itu sendiri bertepatan dengan Kamis, 13 Februari 2025 usai matahari terbenam.

Pasalnya, waktu pergantian hari kalender Masehi dan Hijriah berbeda. Jika kalender Masehi berganti hari tiap pukul 00.00 malam, pergantian hari kalender Hijriah terjadi kala Matahari terbenam atau waktu maghrib. Singkat kata, malam Nisfu Syaban 2025 jatuh pada Kamis, 13 Februari 2025 selepas maghrib. Apa amalan yang bisa dikerjakan pada momen istimewa tersebut?

Amalan Malam Nisfu Syaban

Menurut penjelasan dari laman NU Jawa Tengah, ada banyak amalan yang disunnahkan untuk dikerjakan pada malam Nisfu Syaban. Di antaranya adalah:

1. Sholat Nisfu Syaban 100 Rakaat

Sholat ini dikerjakan dengan jumlah 100 rakaat. Setiap rakaatnya membaca surat al-Fatihah kemudian dilanjutkan al-Ikhlas sebelas kali. Atau, bisa juga sholat 11 rakaat dengan membaca tiap rakaat sesudah al-Fatihah, surat al-Ikhlas 100 kali.

2. Membaca Surat Yasin 3 Kali

Ada juga amalan membaca surat Yasin 3 kali dengan 3 niatan berbeda. Surat Yasin pertama dibaca untuk memohon umur panjang dan ketakwaan terhadap Allah. Yang kedua dibaca memohon dijauhkan dari segala bentuk musibah, fitnah, dan marabahaya. Sementara itu, yang ketiga dibaca sebagai bentuk permohonan kaya hati kepada Allah SWT.

3. Memperbanyak Doa

Amalan lainnya adalah memperbanyak doa-doa. Di antaranya adalah doa Nisfu Syaban, tasbih Nabi Yunus, doa taubat Nabi Adam, dan dzikir sholawat dari Habib Umar bin Hafidz. Tentunya, masing-masing dzikir dan doa punya aturannya tersendiri.

Di sisi lain, ada ulama yang menyatakan bahwasanya malam Nisfu Syaban tidak punya amalan khusus. Misalnya, disadur dari buku Ada Apa dengan Bulan Rajab dan Sya'ban? oleh Abu Ubaidah Yusuf, Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah menerangkan:

"Adapun mengkhususkan puasa pada hari Nisfu Syaban, tidak ada dasarnya, bahkan haram. Demikian pula menjadikannya sebagai perayaan, dengan membuat makanan dan menampakkan perhiasan. Semua ini merupakan perayaan-perayaan bid'ah yang tidak berdasar sama sekali. Termasuk pula berkumpul untuk melakukan shalat Alfiyah di masjid-masjid. Karena melaksanakan shalat sunnah pada waktu, jumlah rakaat, dan bacaannya tertentu yang tidak disyariatkan, hukumnya haram.... Dan jika tidak disunnahkan maka haram mengamalkannya. Seandainya malam-malam yang mempunyai keutamaan tertentu disyariatkan untuk dikhususkan dengan melakukan shalat, tentunya amalan sholat tersebut disyariatkan pula untuk dilakukan pada malam 'Idul Fitri, 'Idul Adha, dan hari Arafah." (Iqtidha' Sirathil Mustaqim 2/138)

Juga penjelasan Imam as-Suyuthi, "Memang ada riwayat dan atsar yang marfu'. Ini sebagai dalil bahwa bulan Syaban adalah bulan yang dimuliakan. Akan tetapi, tidak ada dalil tentang amalan sholat secara khusus dan menyemarakkannya." (Al-Amru bil Ittiba' hal 177-178)

Juga Imam an-Nawawi menegaskan, "Sholat Rajab dan Syaban, keduanya merupakan bidah yang jelek dan kemungkaran yang tercela. Janganlah tertipu dengan disebutkannya hal itu dalam kitab Quthul Qulub dan Ihya' Ulumuddin." (Al-Majmu' Syarh Muhadzab 4/56)

Doa Malam Nisfu Syaban

Diambil dari NU Online, doa yang bisa dipanjatkan pada malam Nisfu Syaban adalah sebagai berikut:

اَللّٰهُمَّ يَا ذَا الْمَنِّ وَلَا يُمَنُّ عَلَيْكَ يَا ذَا الْجَلَالِ وَالإِكْرَامِ يَا ذَا الطَوْلِ وَالإِنْعَامِ لَا إِلٰهَ إِلَّا أَنْتَ ظَهْرَ اللَّاجِيْنَ وَجَارَ المُسْتَجِيْرِيْنَ وَمَأْمَنَ الخَائِفِيْنَ اللّٰهُمَّ إِنْ كُنْتَ كَتَبْتَنِيْ عِنْدَكَ فِيْ أُمِّ الكِتَابِ شَقِيًّا أَوْ مَحْرُومًا أَوْ مُقْتَرًّا عَلَيَّ فِي الرِزْقِ، فَامْحُ اللّٰهُمَّ فِي أُمِّ الكِتَابِ شَقَاوَتِي وَحِرْمَانِي وَاقْتِتَارَ رِزْقِيْ، وَاكْتُبْنِيْ عِنْدَكَ سَعِيْدًا مَرْزُوْقًا مُوَفَّقًا لِلْخَيْرَاتِ فَإِنَّكَ قُلْتَ وَقَوْلُكَ الْحَقُّ فِيْ كِتَابِكَ المُنْزَلِ عَلَى لِسَانِ نَبِيِّكَ المُرْسَلِ "يَمْحُو اللهُ مَا يَشَاءُ وَيُثْبِتُ وَعِنْدَهُ أُمُّ الكِتَابِ" وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمـَّدٍ وَعَلَى اٰلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ العَــالَمِيْنَ

Arab Latin: Allâhumma yâ dzal manni wa lâ yumannu 'alaik, yâ dzal jalâli wal ikrâm, yâ dzat thawli wal in'âm, lâ ilâha illâ anta zhahral lâjîn wa jâral mustajîrîn wa ma'manal khâ'ifîn. Allâhumma in kunta katabtanî 'indaka fî ummil kitâbi syaqiyyan aw mahrûman aw muqtarran 'alayya fir rizqi, famhullâhumma fî ummil kitâbi syaqâwatî wa hirmânî waqtitâra rizqî, waktubnî 'indaka sa'îdan marzûqan muwaffaqan lil khairât. Fa innaka qulta wa qawlukal haqqu fî kitâbikal munzal 'alâ lisâni nabiyyikal mursal, "yamhullâhu mâ yasyâ'u wa yutsbitu, wa 'indahû ummul kitâb" wa shallallâhu 'alâ sayyidinâ muhammad wa alâ âlihî wa shahbihî wa sallama, walhamdu lillâhi rabbil 'alamîn.

Artinya: "Wahai Tuhanku yang maha pemberi, engkau tidak diberi. Wahai Tuhan pemilik kebesaran dan kemuliaan. Wahai Tuhan pemberi segala kekayaan dan segala nikmat. Tiada tuhan selain Engkau, kekuatan orang-orang yang meminta pertolongan, lindungan orang-orang yang mencari perlindungan, dan tempat aman orang-orang yang takut. Tuhanku, jika Kau mencatatku di sisi-Mu pada Lauh Mahfuzh sebagai orang celaka, sial, atau orang yang sempit rezeki, maka hapuskanlah di Lauh Mahfuzh kecelakaan, kesialan, dan kesempitan rezekiku. Catatlah aku di sisi-Mu sebagai orang yang mujur, murah rezeki, dan taufiq untuk berbuat kebaikan karena Engkau telah berkata-sementara perkataan-Mu adalah benar-di kitabmu yang diturunkan melalui ucapan Rasul utusan-Mu, 'Allah menghapus dan menetapkan apa yang Ia kehendaki. Di sisi-Nya Lauh Mahfuzh.' Semoga Allah memberikan shalawat kepada Sayyidina Muhammad SAW dan keluarga beserta para sahabatnya. Segala puji bagi Allah SWT."

Sebelum membacanya, detikers dianjurkan sholat sunnah mutlak dua rakaat terlebih dahulu. Rakaat pertama membaca surat al-Fatihah dan al-Kafirun, sedangkan rakaat kedua membaca al-Fatihah dan al-Ikhlas. Setelah sholat, dilanjut membaca surat Yasin 3 kali. Baru setelahnya, doa di atas dibaca.

Namun, sebagaimana informasi dari buku Ada Apa dengan Bulan Rajab dan Sya'ban? oleh Abu Ubaidah Yusuf, doa di atas disebut tidak ada asalnya oleh Imam az-Zabidi. Adapun Syaikh Zakariyya al-Anshari, ia mengatakan bahwa pembuat doa di atas adalah al-Buni. Wallahu a'lam bish-shawab.

Keutamaan Malam Nisfu Syaban

Ada sebuah hadits yang menerangkan tentang keutamaan Nisfu Syaban:

يَنْزِلُ اللهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى إِلَى خَلْقِهِ لَيْلَةَ النَّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ, فَيَغْفِرُ الجَمِيعِ خَلْقِهِ إِلَّا لِمُشْرِكٍ أَوْ مُشَاحِنٍ

Artinya: "Allah tabaraka wa ta'ala turun kepada makhluk-Nya pada malam Nisfu Syaban, lalu Dia mengampuni seluruh makhluk-Nya kecuali orang musyrik dan orang yang bermusuhan."

Hadits di atas diriwayatkan dari beberapa sahabat, yakni Muadz bin Jabal, Abu Tsa'labah al-Husyani, Abdullah bin Umar, Abu Musa al-Asy'ari, Abu Hurairah, Abu Bakar ash-Shiddiq, Auf bin Malik, dan Aisyah RA. Alhasil, statusnya menjadi shahih karena diriwayatkan dari banyak jalur.

Demikian pembahasan lengkap tentang malam Nisfu Syaban, mulai dari tanggal, amalan, doa, dan keutamaannya. Semoga penjelasannya menjawab pertanyaan detikers, ya!




(par/afn)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads