20 Ayat Al-Qur'an yang Ingatkan Muslim Tentang Kematian

20 Ayat Al-Qur'an yang Ingatkan Muslim Tentang Kematian

Yusuf Alfiansyah Kasdini - detikHikmah
Jumat, 11 Okt 2024 05:45 WIB
Ilustrasi Al Quran
Ilustrasi Al-Qur'an (Foto: Dok. Shutterstock)
Jakarta -

Kematian adalah salah satu kepastian yang dihadapi setiap makhluk hidup. Allah SWT dalam Al-Qur'an telah menjelaskan bahwa setiap yang bernyawa pasti akan mengalami kematian, sebagaimana disebutkan dalam berbagai ayat Al-Qur'an.

Tak hanya mengingatkan manusia akan akhir hidup, ayat-ayat tersebut juga menjadi bahan renungan untuk lebih bijak dalam menjalani kehidupan di dunia. Bagi umat Islam, mempelajari ayat-ayat Al-Qur'an tentang kematian bukan sekadar pengingat, melainkan juga sebuah panduan dalam mempersiapkan kehidupan setelahnya.

Berikut ini beberapa ayat Al-Qur'an yang menjelaskan soal kematian:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


1. Surah Al-Ankabut Ayat 57

Dilansir dari Tafsir Kemenag RI, Surah Al-Ankabut ayat 57, di mana Allah SWT mengingatkan bahwa setiap manusia pasti akan menghadapi kematian, dan setelah itu, ia akan kembali kepada Sang Pencipta, yaitu Allah SWT, Tuhan seluruh alam.

كُلُّ نَفْسٍ ذَاۤىِٕقَةُ الْمَوْتِۗ ثُمَّ اِلَيْنَا تُرْجَعُوْنَ

ADVERTISEMENT

Latinnya: Kullu nafsin żā'iqatul-maut(i), ṡumma ilainā turja'ūn(a).

Artinya: "Setiap yang bernyawa pasti akan merasakan kematian. Kemudian, hanya kepada Kami kamu dikembalikan."

2. Surah Al-Anbiya Ayat 34

Surah Al-Anbiya ayat 34 mengingatkan bahwa bahkan Nabi dan Rasul yang mulia sekalipun tidak kekal di dunia. Setiap makhluk akan menghadapi ajalnya sesuai dengan ketetapan-Nya.

وَمَا جَعَلْنَا لِبَشَرٍ مِّنْ قَبْلِكَ الْخُلْدَۗ اَفَا۟ىِٕنْ مِّتَّ فَهُمُ الْخٰلِدُوْنَ

Latinnya: Wa mā ja'alnā libasyarim min qablikal-khuld(a), afa'im mitta fahumul-khālidūn(a).

Artinya: "Kami tidak menjadikan keabadian bagi seorang manusia pun sebelum engkau (Nabi Muhammad). Maka, jika engkau wafat, apakah mereka akan kekal?"

3. Surah Al-Jumu'ah Ayat 8

Pada Surah Al-Jumu'ah ayat 8, Allah SWT menjelaskan tentang ketakutan orang-orang Yahudi terhadap kematian. Meskipun mereka berusaha menghindarinya, kematian tetap akan menemui setiap manusia.

قُلْ اِنَّ الْمَوْتَ الَّذِيْ تَفِرُّوْنَ مِنْهُ فَاِنَّهٗ مُلٰقِيْكُمْ ثُمَّ تُرَدُّوْنَ اِلٰى عَالِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُوْنَ ࣖ

Latinnya: Qul innal-mautal-lażī tafirrūna minhu fa innahū mulāqīkum ṡumma turaddūna ilā 'ālimil-gaibi wasy-syahādati fa yunabbi'ukum bimā kuntum ta'malūn(a).

Artinya: "Katakanlah, "Sesungguhnya kematian yang kamu lari darinya pasti akan menemuimu. Kamu kemudian akan dikembalikan kepada Yang Maha Mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang selama ini kamu kerjakan."

4. Surah Ali-Imran Ayat 145

Surah Ali-Imran ayat 145 mengingatkan bahwa kematian tidak akan terjadi kecuali dengan izin Allah SWT, sesuai waktu yang telah ditetapkan-Nya. Ayat ini menegaskan bahwa hidup dan mati ada di tangan Allah SWT, bukan di tangan musuh atau pihak lain yang ditakuti.

وَمَا كَانَ لِنَفْسٍ اَنْ تَمُوْتَ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ كِتٰبًا مُّؤَجَّلًا ۗ وَمَنْ يُّرِدْ ثَوَابَ الدُّنْيَا نُؤْتِهٖ مِنْهَاۚ وَمَنْ يُّرِدْ ثَوَابَ الْاٰخِرَةِ نُؤْتِهٖ مِنْهَا ۗ وَسَنَجْزِى الشّٰكِرِيْنَ

Latinnya: Wa mā kāna linafsin an tamūta illā bi'iżnillāhi kitābam mu'ajjalā(n), wa may yurid ṡawābad-dun-yā nu'tihī minhā, wa may yurid ṡawābal-ākhirati nu'tihī minhā, wa sanajzisy-syākirīn(a).

Artinya: "Setiap yang bernyawa tidak akan mati, kecuali dengan izin Allah SWT sebagai ketetapan yang telah ditentukan waktunya. Siapa yang menghendaki pahala dunia, niscaya Kami berikan kepadanya pahala (dunia) itu dan siapa yang menghendaki pahala akhirat, niscaya Kami berikan (pula) kepadanya pahala (akhirat) itu. Kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur."

5. Surah An-Nisa Ayat 78

Surah An-Nisa ayat 78 menegaskan bahwa kematian adalah kepastian yang tidak dapat dihindari oleh siapa pun, di mana pun mereka berada, bahkan di balik benteng yang paling kokoh sekalipun. Ayat ini juga mengkritik sekelompok kaum Muslimin yang takut mati sehingga enggan berjuang membela kebenaran.

اَيْنَ مَا تَكُوْنُوْا يُدْرِكْكُّمُ الْمَوْتُ وَلَوْ كُنْتُمْ فِيْ بُرُوْجٍ مُّشَيَّدَةٍ ۗ وَاِنْ تُصِبْهُمْ حَسَنَةٌ يَّقُوْلُوْا هٰذِهٖ مِنْ عِنْدِ اللّٰهِ ۚ وَاِنْ تُصِبْهُمْ سَيِّئَةٌ يَّقُوْلُوْا هٰذِهٖ مِنْ عِنْدِكَ ۗ قُلْ كُلٌّ مِّنْ عِنْدِ اللّٰهِ ۗ فَمَالِ هٰٓؤُلَاۤءِ الْقَوْمِ لَا يَكَادُوْنَ يَفْقَهُوْنَ حَدِيْثًا

Latinnya: Aina mā takūnū yudrikkumul-mautu wa lau kuntum fī burūjim musyayyadah(tin), wa in tuṣibhum ḥasanatuy yaqūlū hāżihī min 'indillāh(i), wa in tuṣibhum sayyi'atuy yaqūlū hāżihī min 'indik(a), qul kullum min 'indillāh(i), famā lihā'ulā'il-qaumi lā yakādūna yafqahūna ḥadīṡā(n).

Artinya: "Di mana pun kamu berada, kematian akan mendatangimu, meskipun kamu berada dalam benteng yang kukuh. Jika mereka (orang-orang munafik) memperoleh suatu kebaikan, mereka berkata, "Ini dari sisi Allah" dan jika mereka ditimpa suatu keburukan, mereka berkata, "Ini dari engkau (Nabi Muhammad)." Katakanlah, "Semuanya (datang) dari sisi Allah." Mengapa orang-orang itu hampir tidak memahami pembicaraan?"

6. Surah Az-Zumar Ayat 42

Surah Az-Zumar ayat 42 menjelaskan kekuasaan Allah SWT yang mengatur kehidupan dan kematian manusia. Allah SWT lah yang memegang kendali atas roh setiap manusia, baik saat ajal tiba maupun saat manusia masih dalam keadaan hidup.

اَللّٰهُ يَتَوَفَّى الْاَنْفُسَ حِيْنَ مَوْتِهَا وَالَّتِيْ لَمْ تَمُتْ فِيْ مَنَامِهَا ۚ فَيُمْسِكُ الَّتِيْ قَضٰى عَلَيْهَا الْمَوْتَ وَيُرْسِلُ الْاُخْرٰىٓ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّىۗ اِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰيٰتٍ لِّقَوْمٍ يَّتَفَكَّرُوْنَ

Latinnya: Allāhu yatawaffal-anfusa ḥīna mautihā wal-latī lam tamut fī manāmihā, fayumsikul-latī qaḍā 'alaihal-mauta wa yursilul-ukhrā ilā ajalim musammā(n), inna fī żālika la'āyātil liqaumiy yatafakkarūn(a).

Artinya: "Allah menggenggam nyawa (manusia) pada saat kematiannya dan yang belum mati ketika dia tidur. Dia menahan nyawa yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia melepaskan nyawa yang lain sampai waktu yang ditentukan. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat bukti-bukti (kekuasaan) Allah bagi kaum yang berpikir."

7. Surah Al-An'am Ayat 61

Surah Al-An'am ayat 61 mengingatkan kita bahwa seluruh perbuatan manusia selalu diawasi oleh malaikat penjaga dan pencatat, yang senantiasa menjalankan tugasnya hingga tiba waktu kematian. Ketika ajal seseorang datang, malaikat maut akan mencabut nyawanya sesuai perintah Allah SWT.

وَهُوَ الْقَاهِرُ فَوْقَ عِبَادِهٖ وَيُرْسِلُ عَلَيْكُمْ حَفَظَةً ۗحَتّٰٓى اِذَا جَاۤءَ اَحَدَكُمُ الْمَوْتُ تَوَفَّتْهُ رُسُلُنَا وَهُمْ لَا يُفَرِّطُوْنَ

Latinnya: Wa huwal-qāhiru fauqa 'ibādihī wa yursilu 'alaikum ḥafaẓah(tan), ḥattā iżā jā'a aḥadakumul-mautu tawaffathu rusulunā wa hum lā yufarriṭūn(a).

Artinya: "Dialah Penguasa mutlak di atas semua hamba-Nya, dan Dia mengutus kepadamu malaikat-malaikat penjaga, sehingga apabila kematian datang kepada salah seorang di antara kamu, malaikat-malaikat Kami mencabut nyawanya, dan mereka tidak melalaikan tugasnya."

8. Surah Luqman Ayat 34

Surah Luqman ayat 34 mengingatkan kita bahwa tidak ada satu pun makhluk yang mengetahui di mana ia akan menemui ajalnya. Apakah di daratan, lautan, atau bahkan di udara, semua itu adalah rahasia Allah SWT.

اِنَّ اللّٰهَ عِنْدَهٗ عِلْمُ السَّاعَةِۚ وَيُنَزِّلُ الْغَيْثَۚ وَيَعْلَمُ مَا فِى الْاَرْحَامِۗ وَمَا تَدْرِيْ نَفْسٌ مَّاذَا تَكْسِبُ غَدًاۗ وَمَا تَدْرِيْ نَفْسٌۢ بِاَيِّ اَرْضٍ تَمُوْتُۗ اِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ ࣖ

Latinnya: Innallāha 'indahū 'ilmus-sā'ah(ti), wa yunazzilul-gaiṡ(a), wa ya'lamu mā fil-arḥām(i), wa mā tadrī nafsum māżā taksibu gadā(n), wa mā tadrī nafsum bi'ayyi arḍin tamūt(u), innallāha 'alīmun khabīr(un).

Artinya: "Sesungguhnya Allah memiliki pengetahuan tentang hari Kiamat, menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Tidak ada seorang pun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan dia kerjakan besok. (Begitu pula,) tidak ada seorang pun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Teliti."

9. Surah As-Sajdah Ayat 11

Surah As-Sajdah ayat 11 menolak anggapan orang-orang musyrik yang meragukan hari Kiamat. Ayat ini menjelaskan bahwa malaikat yang ditugaskan mencabut nyawa manusia selalu melaksanakan tugasnya tepat waktu sesuai dengan ketetapan Allah SWT.

قُلْ يَتَوَفّٰىكُمْ مَّلَكُ الْمَوْتِ الَّذِيْ وُكِّلَ بِكُمْ ثُمَّ اِلٰى رَبِّكُمْ تُرْجَعُوْنَ ࣖ

Latinnya: Qul yatawaffākum malakul-mautil-lażī wukkila bikum ṡumma ilā rabbikum turja'ūn(a).

Artinya: "Katakanlah, "Malaikat maut yang diserahi (tugas) untuk (mencabut nyawa)-mu akan mematikanmu, kemudian kepada Tuhanmulah kamu akan dikembalikan."

10. Surah Al-Waqi'ah Ayat 83-87

Surah Al-Waqi'ah ayat 83-87 menggambarkan betapa dahsyatnya detik-detik saat nyawa manusia sampai di tenggorokan. Pada saat itu, keluarga yang hadir hanya bisa menyaksikan momen terakhir tanpa bisa melihat malaikat yang mencabut nyawa.

فَلَوْلَآ اِذَا بَلَغَتِ الْحُلْقُوْمَۙ

Latinnya: Falau lā iżā balagatil-ḥulqūm(a).

83. Artinya: "Kalau begitu, mengapa (kamu) tidak (menahan nyawa) ketika telah sampai di kerongkongan,"

وَاَنْتُمْ حِيْنَىِٕذٍ تَنْظُرُوْنَۙ

Latinnya: Wa antum ḥīna'iżin tanẓurūn(a).

84. Artinya: "Padahal kamu ketika itu melihat (orang yang sedang sekarat)?"

وَنَحْنُ اَقْرَبُ اِلَيْهِ مِنْكُمْ وَلٰكِنْ لَّا تُبْصِرُوْنَ

Latinnya: Wa naḥnu aqrabu ilaihi minkum wa lākil lā tubṣirūn(a).

85. Artinya: "Kami lebih dekat kepadanya (orang yang sedang sekarat) daripada kamu, tetapi kamu tidak melihat."

فَلَوْلَآ اِنْ كُنْتُمْ غَيْرَ مَدِيْنِيْنَۙ

Latinnya: Falau lā in kuntum gaira madīnīn(a).

86. Artinya: "Maka, mengapa jika kamu tidak diberi balasan,"

تَرْجِعُوْنَهَآ اِنْ كُنْتُمْ صٰدِقِيْنَ

Latinnya: Tarji'ūnahā in kuntum ṣādiqīn(a).

87. Artinya: "kamu tidak mengembalikannya (nyawa itu) jika kamu orang-orang yang benar?"

11. Surah Al-Qiyamah Ayat 26

Pada Surah Al-Qiyamah ayat 26, Allah SWT mengingatkan manusia untuk tidak melupakan kematian dan kehidupan akhirat. Ketika napas seseorang telah mencapai kerongkongan, saat itu pertobatan tidak lagi diterima.

كَلَّآ اِذَا بَلَغَتِ التَّرَاقِيَۙ

Latinnya: Kallā iżā balagatit-tarāqiy(a).

Artinya: "Sekali-kali tidak! Apabila (nyawa) telah sampai di kerongkongan,"

12. Surah An-Nahl Ayat 32

Surah An-Nahl ayat 32 menggambarkan bagaimana orang-orang yang bertakwa, yang senantiasa menaati perintah Allah SWT dan menjauhi larangan-Nya, akan mendapatkan kemuliaan saat kematian menjemput.

الَّذِيْنَ تَتَوَفّٰىهُمُ الْمَلٰۤىِٕكَةُ طَيِّبِيْنَ ۙيَقُوْلُوْنَ سَلٰمٌ عَلَيْكُمُ ادْخُلُوا الْجَنَّةَ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُوْنَ

Latinnya: Allażīna tatawafāhumul-malā'ikatu ṭayyibīn(a), yaqūlūna salāmun 'alaikumudkhulul-jannata bimā kuntum ta'malūn(a).

Artinya: "(Yaitu) orang-orang yang diwafatkan oleh malaikat dalam keadaan baik.414) Mereka (para malaikat) mengatakan, "Salāmun 'alaikum (semoga keselamatan tercurah kepadamu). Masuklah ke dalam surga karena apa yang telah kamu kerjakan."

13. Surah Al-Munafiqun Ayat 11

Surah Al-Munafiqun ayat 11 menegaskan bahwa kematian tidak akan ditunda apabila waktunya telah tiba. Allah SWT tidak akan memberi kelonggaran atau penundaan bagi siapa pun yang ajalnya sudah ditentukan.

وَلَنْ يُّؤَخِّرَ اللّٰهُ نَفْسًا اِذَا جَاۤءَ اَجَلُهَاۗ وَاللّٰهُ خَبِيْرٌۢ بِمَا تَعْمَلُوْنَ ࣖ

Latinnya: Wa lay yu'akhkhirallāhu nafsan iżā jā'a ajaluhā, wallāhu khabīrum bimā ta'malūn(a).

Artinya: "Allah tidak akan menunda (kematian) seseorang apabila waktu kematiannya telah datang. Allah Maha Teliti terhadap apa yang kamu kerjakan."

14. Surah Al-A'raf Ayat 34

Surah Al-A'raf ayat 34 menjelaskan bahwa setiap umat dan bangsa memiliki batas waktu tertentu atau ajalnya yang sudah ditetapkan oleh Allah SWT.

وَلِكُلِّ اُمَّةٍ اَجَلٌۚ فَاِذَا جَاۤءَ اَجَلُهُمْ لَا يَسْتَأْخِرُوْنَ سَاعَةً وَّلَا يَسْتَقْدِمُوْنَ

Artinya: Wa likulli ummatin ajal(un), fa iżā jā'a ajaluhum lā yasta'khirūna sā'ataw wa lā yastaqdimūn(a).

Latinnya: "Setiap umat mempunyai ajal (batas waktu). Jika ajalnya tiba, mereka tidak dapat meminta penundaan sesaat pun dan tidak dapat (pula) meminta percepatan."

15. Surah Al-Mulk Ayat 2

Surah Al-Mulk ayat 2 menjelaskan bahwa Allah SWT adalah penguasa segala sesuatu, baik di dunia maupun akhirat. Dialah yang menciptakan kematian dan kehidupan, dan hanya Dia yang menentukan kapan waktu kematian tiba. Ketika ajal datang, tidak ada kekuatan apa pun yang bisa mempercepat atau menunda kedatangannya, meskipun hanya sekejap.

ۨالَّذِيْ خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيٰوةَ لِيَبْلُوَكُمْ اَيُّكُمْ اَحْسَنُ عَمَلًاۗ وَهُوَ الْعَزِيْزُ الْغَفُوْرُۙ

Latinnya: Allażī khalaqal-mauta wal-ḥayāta liyabluwakum ayyukum aḥsanu 'amalā(n), wa huwal-'azīzul-gafūr(u).

Artinya: "yaitu yang menciptakan kematian dan kehidupan untuk menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun."

16. Surah Yunus Ayat 49

Surah Yunus ayat 49 Menegaskan ulang bahwa setiap umat memiliki ajal yang sudah ditetapkan oleh Allah SWT. Saat waktu itu tiba, tidak ada yang bisa mempercepat atau menunda kematian, meskipun hanya sesaat. Ini adalah bagian dari ilmu Allah SWT yang tidak diketahui siapa pun selain-Nya.

قُلْ لَّآ اَمْلِكُ لِنَفْسِيْ ضَرًّا وَّلَا نَفْعًا اِلَّا مَا شَاۤءَ اللّٰهُ ۗ لِكُلِّ اُمَّةٍ اَجَلٌ ۚاِذَا جَاۤءَ اَجَلُهُمْ فَلَا يَسْتَأْخِرُوْنَ سَاعَةً وَّلَا يَسْتَقْدِمُوْنَ

Latinnya: Qul lā amliku linafsī ḍarraw wa lā naf'an illā mā syā'allāh(u), likulli ummatin ajal(un), iżā jā'a ajaluhum falā yasta'khirūna sā'ataw wa lā yastaqdimūn(a).

Artinya: "Katakanlah (Nabi Muhammad), "Aku tidak kuasa (menolak) mudarat dan tidak pula (mendatangkan) manfaat kepada diriku, kecuali apa yang Allah kehendaki." Setiap umat mempunyai ajal (batas waktu). Apabila ajalnya tiba, mereka tidak dapat meminta penundaan sesaat pun dan tidak (pula) dapat meminta percepatan."

17. Surah Ali-Imran Ayat 169

Surah Ali-Imran ayat 169 menjelaskan tentang para syuhada yang gugur di jalan Allah SWT. Mereka tidak benar-benar mati seperti anggapan orang-orang munafik, melainkan masih hidup di sisi Allah SWT dengan menerima rezeki dan nikmat yang berlimpah.

وَلَا تَحْسَبَنَّ الَّذِيْنَ قُتِلُوْا فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ اَمْوَاتًا ۗ بَلْ اَحْيَاۤءٌ عِنْدَ رَبِّهِمْ يُرْزَقُوْنَۙ

Latinnya: Wa lā taḥsabannal-lażīna qutilū fī sabīlillāhi amwātā(n), bal aḥyā'un 'inda rabbihim yurzaqūn(a).

Artinya: "Jangan sekali-kali kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati. Sebenarnya, mereka itu hidup dan dianugerahi rezeki di sisi Tuhannya."

18. Surah Al-An'am Ayat 93

Surah Al-An'am ayat 93 menggambarkan ancaman dan siksaan yang akan diterima oleh orang-orang zalim ketika mereka menghadapi sakaratul maut. Pada saat mereka menghembuskan nafas terakhir, penderitaan yang mereka alami sangatlah dahsyat.

وَمَنْ اَظْلَمُ مِمَّنِ افْتَرٰى عَلَى اللّٰهِ كَذِبًا اَوْ قَالَ اُوْحِيَ اِلَيَّ وَلَمْ يُوْحَ اِلَيْهِ شَيْءٌ وَّمَنْ قَالَ سَاُنْزِلُ مِثْلَ مَآ اَنْزَلَ اللّٰهُ ۗوَلَوْ تَرٰٓى اِذِ الظّٰلِمُوْنَ فِيْ غَمَرٰتِ الْمَوْتِ وَالْمَلٰۤىِٕكَةُ بَاسِطُوْٓا اَيْدِيْهِمْۚ اَخْرِجُوْٓا اَنْفُسَكُمْۗ اَلْيَوْمَ تُجْزَوْنَ عَذَابَ الْهُوْنِ بِمَا كُنْتُمْ تَقُوْلُوْنَ عَلَى اللّٰهِ غَيْرَ الْحَقِّ وَكُنْتُمْ عَنْ اٰيٰتِهٖ تَسْتَكْبِرُوْنَ

Latinnya: Wa man aẓlamu mimmaniftarā 'alallāhi każiban au qāla ūḥiya ilayya wa lam yūḥa ilaihi syai'uw wa man qāla sa'unzilu miṡla mā anzalallāh(u), wa lau tarā iżiẓ-ẓālimūna fī gamarātil-mauti wal-malā'ikatu bāsiṭū aidīhim, akhirjū anfusakum, al-yauma tujzauna 'ażābal-hūni bimā kuntum taqūlūna 'alallāhi gairal-ḥaqqi wa kuntum 'an āyātihī tastakbirūn(a).

Artinya: "Siapakah yang lebih zalim daripada orang-orang yang mengada-adakan dusta terhadap Allah atau yang berkata, "Telah diwahyukan kepadaku," padahal tidak diwahyukan sesuatu pun kepadanya dan orang yang berkata, "Aku akan mendatangkan seperti yang diturunkan Allah." Seandainya saja engkau melihat pada waktu orang-orang zalim itu (berada) dalam kesakitan sakratulmaut, sedang para malaikat memukul dengan tangannya (sembari berkata), "Keluarkanlah nyawamu!" Pada hari ini kamu akan dibalas dengan azab yang sangat menghinakan karena kamu mengatakan terhadap Allah (perkataan) yang tidak benar dan (karena) kamu menyombongkan diri terhadap ayat-ayat-Nya."

19. Surah Ar-Rahman Ayat 26-27

Surah Ar-Rahman ayat 26-27 menegaskan bahwa semua makhluk di bumi dan di langit pada akhirnya akan binasa. Hanya Allah SWT yang kekal dan abadi, Dialah yang Mahabesar dan Mahamulia, hidup selamanya dan tidak akan pernah mati.

كُلُّ مَنْ عَلَيْهَا فَانٍۖ

Latinnya: Kullu man 'alaihā fān(in).

26. Artinya: "Semua yang ada di atasnya (bumi) itu akan binasa."

وَّيَبْقٰى وَجْهُ رَبِّكَ ذُو الْجَلٰلِ وَالْاِكْرَامِۚ

Latinnya: Wa yabqā wajhu rabbika żul-jalāli wal-ikrām(i).

27. Artinya: "(Akan tetapi,) wajah (zat) Tuhanmu yang memiliki kebesaran dan kemuliaan tetap kekal."

20. Surah Al-Anbiya Ayat 35

Surah Al-Anbiya ayat 35 menegaskan ulang bahwa setiap makhluk yang hidup pasti akan merasakan mati. Tidak ada yang kekal di dunia ini kecuali Allah SWT.

كُلُّ نَفْسٍ ذَاۤىِٕقَةُ الْمَوْتِۗ وَنَبْلُوْكُمْ بِالشَّرِّ وَالْخَيْرِ فِتْنَةً ۗوَاِلَيْنَا تُرْجَعُوْنَ

Latinnya: Kullu nafsin żā'iqatul-maut(i), wa nablūkum bisy-syarri wal-khairi fitnah(tan), wa ilainā turja'ūn(a).

Artinya: "Setiap yang bernyawa akan merasakan kematian. Kami menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan. Kepada Kamilah kamu akan dikembalikan."




(aeb/lus)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads