Blak-Blakan Mahasiswa Jogja soal Biaya Hidup, Entertainment Capai Rp 3 Juta

Blak-Blakan Mahasiswa Jogja soal Biaya Hidup, Entertainment Capai Rp 3 Juta

Adji G Rinepta - detikJogja
Selasa, 11 Feb 2025 19:37 WIB
Ilustrasi uang
Ilustrasi uang. Foto: Getty Images/iStockphoto/Molas Images
Jogja -

Biaya hidup di Jogja menjadi pertanyaan orang tua saat akan menguliahkan anaknya di Kota Pelajar. Para mahasiswa ini pun blak-blakan soal berapa biaya yang mereka habiskan dalam sebulan untuk hidup di Jogja.

Pertanyaan soal berapa biaya hidup di Jogja ini juga telah disurvei oleh UPN Veteran Jogja lewat Survei Biaya Hidup Mahasiswa (SBHM) yang berkuliah di Jogja tahun 2024.

Ketua Pusat Studi Ekonomi Keuangan dan Industri Digital (PSEKUIN) UPN Veteran Jogja, Ardito Bhinadi, memaparkan hasil survei ini dapat berguna bagi pihak-pihak yang berkait dengan dunia mahasiswa di Jogja. Yang paling utama adalah orang tua yang hendak menyekolahkan anaknya di Jogja.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Karena pertanyaan yang muncul orang mau kuliah di Jogja itu berapa biaya hidupnya selain biaya pendidikannya. Jadi pertimbangan penting bagi orang tua juga," papar Ardito saat ditemui detikJogja di kampus UPN Veteran, Sleman, DIY, Selasa (11/2/2025).

Dari hasil surveinya, Ardito memaparkan, pengeluaran rata-rata mahasiswa di Jogja sebesar Rp 2.966.514,00 per bulan. Angka ini meningkat dibanding survei tahun 2020 yakni sebesar Rp 2.917.264,00.

ADVERTISEMENT

Dari total jumlah pengeluaran tersebut, Ardito memaparkan, ditemukan tiga sumber pengeluaran terbesar mahasiswa, yaitu makan-minum sebesar 26%, gaya hidup 23%, serta pondokan atau kos 22%.

"Pengeluaran terbesar yang pertama adalah makan-minum, kemudian lifestyle, lifestyle itu baru muncul nomor dua di (survei) 2020, pada (survei) tahun 2016 dia di nomor 3 setelah sewa tempat tinggal atau pondokan. Yang nomor tiga sewa tempat tinggal," ujarnya.

Realita Biaya Hidup Mahasiswa di Jogja

Marchia Naomi, mahasiswi semester 2 jurusan Ilmu Komunikasi di salah satu kampus swasta di Sleman, membeberkan pengeluaran bulannya yang menyentuh angka Rp 5 juta per bulan.

"Dalam sebulan rata rata pengeluaran saya kurang lebih Rp 5 juta, dengan pengeluaran segitu saya paling banyak habis di makanan," ungkap Naomi saat dihubungi detikJogja, Selasa (11/2).

Pengeluaran tersebut, kata Naomi, tidak termasuk biaya kos apalagi listrik. Pasalnya, mahasiswi asal Jakarta itu, selama di Jogja tinggal bersama kakek neneknya.

"Pengeluaran saya untuk transportasi motor sendiri untuk bensin sebulan Rp 250 ribu, makan kurang lebih Rp 2 juta, entertainment Rp 3 juta kurang lebih," urai Naomi.

"(Kebutuhan buku) Di luar dari Rp 5 juta itu sih, cuma selama ini belum ada keperluan beli buku karena sudah ada perpustakaan," sambungnya.

Naomi melanjutkan, total pengeluaran yang berasal sepenuhnya dari kiriman orang tua tersebut menurutnya sudah cukup memenuhi kebutuhannya. Walaupun, ia tak memungkiri jika lingkungan pergaulan juga sangat berpengaruh pada pengeluarannya.

"Untuk saya Rp 5 juta sudah lebih dari cukup karena kebutuhan saya untuk saat ini tidak terlalu banyak dan masih bisa dijangkau," terang Naomi.

"(Pergaulan) Sangat berpengaruh, karena dengan lifestyle yang dimiliki oleh teman teman di lingkungan sekitar juga pasti memengaruhi bagaimana lifestyle yang ingin kita jalani," lanjutnya.

Sementara, Bulan Simatupang, mahasiswi semester 6 di salah satu kampus negeri di Sleman, mengaku menghabiskan biaya maksimal Rp 1,8 juta per bulan. Biaya tersebut menurutnya di luar biaya kos yang dibayarkan per semester.

"Pengeluaran tiap bulan, ini di luar biaya kos ya, saya bayar kosnya sekali 6 bulan, pengeluaran tiap bulan itu berkisar Rp 1,3 juta sampai Rp 1,8 juta," ujar Bulan saat ditemui detikJogja di kampusnya, hari ini.

Mahasiswi asal Sumatra Utara itu mengaku pengeluaran bulanan terbesarnya berasal dari biaya makan. Di samping itu, ia juga tak menggunakan kendaraan pribadi dan memilih mengandalkan ojek online.

"Soalnya saya sering begadang, jadi sering (pesan makan lewat) aplikasi ojek online. Jadi lebih mahal dibanding yang biasa. Jadi pengeluaran saya paling banyak dari makan. Itu juga termasuk transpor, karena saya ke mana-mana pakai ojek online," urainya.

Lebih lanjut Bulan mengatakan, untuk menutup biaya hidupnya selama di Jogja tidak berasal dari kiriman orang tuanya. Sebab, Bulan termasuk mahasiswi yang menerima Kartu Indonesia Pintar (KIP). Selain itu, ia juga dapat uang tambahan dari menjadi asisten dosen (asdos).

"Kalau saya KIP itu dapatnya Rp 1,1 juta (per bulan), sama kerja juga (asdos). Ya karena dari orang tua masih ada tanggungan adik-adik, saya ndak, kalau bisa saya sendiri ya saya sendiri," pungkasnya.




(rih/ams)

Hide Ads