Pengin Kuliah di Jogja? Biaya Hidup Mahasiswa Tembus Rp 2,9 Juta Sebulan

Pengin Kuliah di Jogja? Biaya Hidup Mahasiswa Tembus Rp 2,9 Juta Sebulan

Adji G Rinepta - detikJogja
Selasa, 11 Feb 2025 16:03 WIB
Portrait young asian creative business person working success project with team Business people weare casual suit outfit working happy action in modern Coworking space
ilustrasi mahasiswa. Foto: Getty Images/primeimages
Jogja -

Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Jogja merilis hasil Survei Biaya Hidup Mahasiswa (SBHM) yang kuliah di Jogja tahun 2024. Hasilnya, diketahui ada tiga pengeluaran terbesar mahasiswa per bulannya.

Ketua Pusat Studi Ekonomi Keuangan dan Industri Digital (PSEKUIN) UPN Veteran Jogja, Ardito Bhinadi, mengatakan survei yang bekerja sama dengan Bank Indonesia (BI) ini dilakukan empat tahun sekali sejak 2008.

"Siklus mahasiswa jenjang S1 itu kan 4 tahun normalnya ya, sehingga survei disesuaikan dengan itu. Agar tiap 4 tahun ada database yang baru," kata Ardito saat ditemui detikJogja di kampus UPN Veteran, Sleman, Selasa (11/2/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ketua PSEKUIN UPN Veteran Jogja, Ardito Bhinadi,  Selasa (11/2/2025).Ketua PSEKUIN UPN Veteran Jogja, Ardito Bhinadi, Selasa (11/2/2025). Foto: Adji G Rinepta/detikJogja

Hasil survei ini, kata Ardito, dapat berguna bagi pihak-pihak yang berkaitan dengan kehidupan mahasiswa di Jogja. Terutama untuk orang tua yang hendak menguliahkan anaknya di Jogja.

"Pertanyaan yang muncul, orang mau kuliah di Jogja itu berapa biaya hidupnya, selain biaya pendidikannya. Jadi pertimbangan penting bagi orang tua juga," ujar Ardito.

ADVERTISEMENT

Menurut dia, hasil survei ini juga berguna bagi pelaku usaha di lingkungan kampus, juga untuk keperluan promosi pihak kampus di Jogja.

"Dengan kita tahu preferensi mahasiswa, kita juga menyediakan informasi bagi pelaku usaha, pola permintaan mahasiswa itu seperti apa, sehingga mereka bisa menyesuaikan," ucap Ardito.

Dalam survei tahun 2024, ada 43 Perguruan Tinggi (PT) di Jogja yang menjadi sampel survei. Rinciannya yaitu 19 universitas, 3 institut, 11 sekolah tinggi, 5 politeknik, dan 5 akademi. Periode survei dilakukan pada 26 Maret hingga 22 April 2024.

Jumlah koresponden mahasiswa yang mengikuti survei dari 43 PT itu sebanyak dua ribu mahasiswa. Survei ini berbasis kuesioner tatap muka langsung dengan dengan sampling error 2,23%.

Dari hasil surveinya, Ardito memaparkan, pengeluaran rata-rata mahasiswa di Jogja Rp 2.966.514,00 per bulan. Angka ini meningkat dibanding survei tahun 2020 yakni Rp 2.917.264,00.

Dari total jumlah pengeluaran tersebut, Ardito memaparkan, ada tiga sumber pengeluaran terbesar mahasiswa yaitu makan-minum (26%), gaya hidup (23%), dan pondokan atau kos (22%).

"Pengeluaran terbesar yang pertama adalah makan-minum, kemudian lifestyle. Lifestyle itu baru muncul nomor dua di (survei) 2020, pada (survei) tahun 2016 dia di nomor 3 setelah sewa tempat tinggal atau pondokan," ujarnya.

Sedangkan pengeluaran lainnya yang tercantum dalam survei antara lain transportasi, komunikasi dan informasi, kesehatan, rekreasi, dan lain-lain.

Ardito menambahkan, sumber dana utama mahasiswa yang tertinggi dari kiriman orang tua. Tapi ada juga sebagian mahasiswa yang mendapat beasiswa, bekerja sambilan, dan berwirausaha.

"Wirausahawan mahasiswa ini rata-rata di bidang makanan dan minuman, bisnis online, persewaan, hingga pengajar kursus," pungkas Ardito.




(dil/apu)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads