Biaya untuk lifestyle menjadi salah satu pengeluaran tertinggi mahasiswa yang kuliah di Jogja. Dari hasil survei rerata mahasiswi di Jogja paling boros untuk beli skincare, sedangkan mahasiswa untuk nongkrong atau nongki di kafe.
Hal itu merupakan temuan survei biaya hidup mahasiswa (SBHM) tahun 2024 yang digelar UPN Veteran Jogja bersama Bank Indonesia. Dari survei tersebut biaya untuk lifestyle menjadi pengeluaran terbesar kedua mahasiswa setelah makan dan minum.
"Pengeluaran terbesar yang pertama adalah makan-minum, kemudian lifestyle, lifestyle itu baru muncul nomor dua di (survei) 2020, pada (survei) tahun 2016 dia di nomor 3 setelah sewa tempat tinggal atau pondokan. Yang nomor tiga sewa tempat tinggal," ujar Ketua Pusat Studi Ekonomi Keuangan dan Industri Digital (PSEKUIN) UPN Veteran Jogja, Ardito Bhinadi saat ditemui detikJogja di kampus UPN Veteran, Sleman, Selasa (11/2/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ardito memerinci untuk pengeluaran lifestyle terdapat beberapa kategori yang di survei. Di antaranya, pengeluaran skincare, dan body treatment, nongkrong di kafe, rekreasi hiburan, game online dan aplikasi berbayar, hingga olahraga.
"Lifestyle ini kita membagi dalam beberapa poin atau kategori ya, kategori lifestyle itu kita punya, pengeluaran untuk skincare dan body treatment ya. Kedua itu rekreasi hiburan, ketiga ada hang out ke kafe ya, keempat pembelian game dan aplikasi berbayar, kelima olahraga," paparnya.
"Rekreasi itu contohnya kan ya main ke pantai, atau ke bioskop," sambung Ardito.
Ardito lalu menjelaskan alasan olahraga masuk dalam kategori lifestyle. Menurutnya, karena ada pergeseran fungsi olahraga bagi anak muda khususnya mahasiswa.
"Olahraganya mahasiswa dan orang tua itu berbeda, orang tua kan olahraga untuk kesehatan ya, tapi kalau mahasiswa itu kita lihat sebagai lifestyle. Futsal dan sebagainya, kemudian nge-gym, running, itu bagian dari lifestyle," urainya.
Biaya Skincare Body Treatment Tinggi
Di antara kategori-kategori biaya lifestyle tersebut, kata Ardito, biaya skincare dan body treatment menduduki urutan nomor satu pengeluaran bagi mahasiswi. Sedangkan bagi mahasiswa, biaya nongkrong menjadi pengeluaran terbesar.
"Yang paling besar pengeluarannya skincare dan body treatment, untuk mahasiswi ya, kalau mahasiswa itu paling banyak untuk hang out, kumpul-kumpul," terang Ardito.
Dari hasil surveinya, Ardito memaparkan rata-rata biaya skincare dan body treatment senilai Rp 237.290 per bulan atau 7,87 persen dari total pengeluaran di sektor lifestyle.
Sedangkan pengeluaran terbesar mahasiswa di sektor lifestyle adalah biaya nongkrong di kafe yakni rata-rata sebesar Rp 154.934 per bulan atau 5,37 persen dari total pengeluaran di sektor lifestyle.
"Pengeluaran gaya hidup perempuan lebih tinggi daripada laki-laki. Sebagian besar perempuan menghabiskan anggaran gaya hidupnya untuk perawatan wajah dan tubuh," pungkas Ardito.
(ams/apl)
Komentar Terbanyak
Jawaban Menohok Dedi Mulyadi Usai Didemo Asosiasi Jip Merapi
PDIP Jogja Kembali Aksi Saweran Koin Bela Hasto-Bawa ke Jakarta Saat Sidang
PDIP Bawa Koin 'Bumi Mataram' ke Sidang Hasto: Kasus Receh, Bismillah Bebas