Jogja dikenal sebagai Kota Pelajar lantaran memiliki banyak kampus. Mahasiswa dari berbagai daerah berdatangan ke Jogja untuk kuliah.
Dalam survei yang dilakukan oleh Pusat Studi Ekonomi Keuangan dan Industri Digital (PSEKUIN) UPN Veteran Jogja di 2024, rata-rata mahasiswa di Jogja menghabiskan uang sekitar Rp 2,9 juta per bulan. Hal itu digunakan untuk berbagai keperluan, seperti kos, makan, hingga memenuhi gaya hidup.
Ketua PSEKUIN UPN Veteran Jogja, Ardito Bhinadi, menyebut makan dan minum menjadi pengeluaran terbesar para mahasiswa. Sedangkan gaya hidup berada di urutan kedua.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pengeluaran terbesar yang pertama adalah makan-minum, kemudian lifestyle," kata dia, Selasa (11/2/2025).
Dia merinci, dari total jumlah pengeluaran tersebut, ditemukan tiga sumber pengeluaran terbesar mahasiswa, yaitu makan-minum sebesar 26%, gaya hidup 23%, serta pondokan atau kos 22%.
Adapun pengeluaran lifestyle terdapat beberapa kategori yang disurvei. Di antaranya, pengeluaran skincare dan body treatment, nongkrong di kafe, rekreasi hiburan, game online dan aplikasi berbayar, hingga olahraga.
"Lifestyle ini kita membagi dalam beberapa poin atau kategori ya, kategori lifestyle itu kita punya, pengeluaran untuk skincare dan body treatment ya. Kedua itu rekreasi hiburan, ketiga ada hangout ke cafe ya, keempat pembelian game dan aplikasi berbayar, kelima olahraga," paparnya.
Di antara kategori-kategori biaya lifestyle tersebut, kata Ardito, biaya skincare dan body treatment menduduki urutan nomor satu pengeluaran bagi mahasiswi. Sedangkan bagi mahasiswa, biaya nongkrong menjadi pengeluaran terbesar.
"Yang paling besar pengeluarannya skincare dan body treatment, untuk mahasiswi ya, kalau mahasiswa itu paling banyak untuk hangout, kumpul-kumpul," terang Ardito.
Dari hasil surveinya, Ardito memaparkan rata-rata biaya skincare dan body treatment di angka Rp 237.290 per bulan atau 7,87 persen dari total pengeluaran di sektor lifestyle.
Sedangkan pengeluaran terbesar mahasiswa di sektor lifestyle adalah biaya nongkrong di kafe yakni rata-rata sebesar Rp 154.934 per bulan atau 5,37 persen dari total pengeluaran di sektor lifestyle.
"Pengeluaran gaya hidup perempuan lebih tinggi daripada laki-laki. Sebagian besar perempuan menghabiskan anggaran gaya hidupnya untuk perawatan wajah dan tubuh," pungkas Ardito.
Adapun survei biaya hidup mahasiswa Jogja itu dilakukan pada 2024 lalu. Terdapat 43 Perguruan Tinggi (PT) di Jogja yang menjadi sampel survei. Rinciannya, 19 universitas, 3 institut, 11 sekolah tinggi, 5 politeknik, dan 5 akademi. Periode survei dilakukan pada 26 Maret hingga 22 April 2024.
Adapun jumlah responden mahasiswa yang mengikuti survei dari 43 PT itu total 2 ribu mahasiswa. Survei ini berbasis kuesioner tatap muka langsung dengan dengan sampling error 2,23%.
(ahr/apl)
Komentar Terbanyak
PDIP Jogja Bikin Aksi Saweran Koin Bela Hasto Kristiyanto
Cerita Warga Jogja Korban TPPO di Kamboja, Dipaksa Tipu WNI Rp 300 Juta/Bulan
Jokowi Diadukan Rismon ke Polda DIY Terkait Dugaan Penyebaran Berita Bohong