Pertimbangan Utama Mahasiswa Jogja Cari Kos Ternyata Bukan Harga, Tapi...

Pertimbangan Utama Mahasiswa Jogja Cari Kos Ternyata Bukan Harga, Tapi...

Adji G Rinepta - detikJogja
Selasa, 11 Feb 2025 18:48 WIB
Ilustrasi Pajak Rumah Kos
Ilustrasi kos di Jogja. Foto: Dok. Freepik
Jogja -

Jogja menjadi salah satu kota yang memiliki banyak kampus. Kos menjadi bisnis yang sangat dibutuhkan di daerah tersebut.

Ada banyak hal yang menjadi pertimbangan bagi mahasiswa dalam memilih kos. Namun, ternyata soal harga tidak menjadi pertimbangan utama.

Hal itu diungkap oleh Ketua Pusat Studi Ekonomi Keuangan dan Industri Digital (PSEKUIN) UPN Veteran Jogja, Ardito Bhinadi. Pada tahun lalu pihaknya membuat Survei Biaya Hidup Mahasiswa (SBHM).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia menyebut range harga sewa kos di Jogja terhitung cukup lebar. Ada pemilik kos yang hanya menerapkan tarif murah, Rp 150 ribu sebulan. Meski demikian, ada pula kos eksklusif yang menawarkan harga Rp 3,5 juta per bulan dengan semua kemewahannya.

Sedangkan dari survei tersebut rata-rata mahasiswa di Jogja menghabiskan uang sakunya sebanyak Rp 650 ribu per bulan untuk membayar kos.

ADVERTISEMENT

"Rata-rata itu di angka Rp 650 ribu per bulan," kata Ardito saat ditemui di kampusnya, Selasa (11/2/2025).

Menurutnya, harga sewa merupakan salah satu pertimbangan para mahasiswa untuk memilih kos. Selain itu masih terdapat faktor lain seperti jarak dengan kampus dan masalah keamanan.

"Di tahun 2024, itu pertimbangan pertama adalah keamanan, yang kedua bersih, dekat dengan kampus," kata dia.

Hasil ini menurutnya berbeda jika dibandingkan dengan survei yang sama yang dilakukan pada 2020.

"Kalau tahun 2020, pertimbangan pertama itu dekat dengan kampus, kemudian biaya sewa, bersih, nah isu keamanan itu nomor 5," kata dia.

Dia menekankan hal tersebut semestinya menjadi perhatian dari pemerintah. Sebab hasil survei terbaru itu menunjukkan bahwa masalah keamanan di Jogja saat ini telah menjadi persoalan serius.

"Kita bisa lihat lah, informasi berita soal isu klitih, kemudian tentang kekerasan sosial antar etnis yang beberapa kali muncul. Kemudian isu pencurian, belum isu isu soal miras. Itu jadi perhatian juga," urainya.

"Jadi kalau melihat hasil survei 2024 ini maka pemerintah daerah, masyarakat ini harus mulai serius memberikan rasa aman bagi mahasiswa," imbuh Ardito.




(ahr/apl)

Hide Ads