Pemda DIY Janjikan Tempat Nyaman bagi 1.041 Pedagang Teras Malioboro 2

Pemda DIY Janjikan Tempat Nyaman bagi 1.041 Pedagang Teras Malioboro 2

Adji G Rinepta - detikJogja
Kamis, 22 Agu 2024 19:51 WIB
Suasana Teras Malioboro 2, Jumat (29/9/2023)
Suasana Teras Malioboro 2, Jogja, Jumat (29/9/2023). Foto: dok. Iis Sulistiani/detikJogja
Jogja -

Pemda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tengah menyiapkan tempat relokasi baru bagi para pedagang Teras Malioboro 2 (TM2). Pemda DIY menjanjikan tempat yang nyaman bagi 1.041 pedagang TM2.

Kepala Dinas Koperasi dan UKM DIY, Srie Nurkyatsiwi, mengungkapkan pihaknya tak hanya asal merelokasi saja, namun juga ada peningkatan kapasitas SDM. Akan ada pendampingan dan pembinaan untuk para pedagang, seperti yang dilakukan di Teras Malioboro 1.

"Mereka akan memiliki legalitas. Nanti mereka ini akan mendapatkan Nomor Induk Berusaha atau NIB. Harapannya dengan yang resmi, mereka juga legal. Teman-teman di Teras Malioboro 1 yang tadinya nggak punya NIB, sekarang sudah punya NIB. Ini juga yang akan kita lakukan," jelas Siwi melalui keterangannya, Kamis (22/8/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain legalitas, Siwi memastikan, yang bisa menempati lokasi baru ini hanya pedagang yang saat ini berada di TM2 saja. Pendataan akan didasari dengan Nomor Induk Kependudukan (NIK). Menurutnya, data sudah didapatkan dari Pemkot Jogja dan dikunci by name by address.

"Jadi di Teras Malioboro itu kan tempatnya adalah by name by address ya sesuai NIK. Nah legalitasnya kalau sudah by name by address dan itu lapaknya jelas. NIB nanti akan melekat di sana. Ngurusnya kita dampingi," ungkap Siwi.

ADVERTISEMENT

Seperti diketahui, proses pembangunan dua lokasi baru TM2 di kawasan Beskalan dan belakang Ramayana telah dimulai. Siwi menjelaskan, Pemda DIY setidaknya mengeluarkan sekitar Rp 170 miliar dari Dana Keistimewaan (Danais) untuk pengadaan lahan hingga pembangunan.

Penyiapan dua lokasi baru ini karena jumlah pedagang di TM2 mencapai 1.041 pedagang, jauh lebih banyak dari pedagang TM1. Di lokasi Beskalan, menyatu dengan TM 1. Lokasi ini bisa diakses dari pintu yang sama dengan TM1. Selain itu, bisa juga diakses dari depan Ramai Mall atau Jalan Beskalan.

Sementara untuk lokasi belakang Ramayana, bisa diakses dari sebelah barat atau Jalan Malioboro, dan sebelah utara, melewati Gapura Pecinan di Jalan Ketandan.

"1.041 itu tidak sedikit. Itu pedagang tidak hanya sekadar ditumpuk langsung sehingga tidak teratur. Kita siapkan tempat yang memang memadai. Jadi kalau masyarakat berkunjung, mereka juga nyaman," ungkap Siwi.

Siwi menjelaskan, pihaknya juga sudah menyiapkan parkiran untuk pengunjung Teras Malioboro yang berlokasi di belakang Ramayana, yaitu eks kampus UPN di Jalan Ketandan.

Selain fasilitas tersebut, ada berbagai fasilitas dan keuntungan yang akan didapatkan oleh para pedagang nantinya. Seperti toilet, musala, ruang terbuka, air bersih, hingga listrik gratis.

"Komitmen Pemda DIY ini sangat luar biasa. Contohnya di Teras Malioboro 1 saat kepindahan yang awal dan itu juga sampai mereka settle. Ini kan tidak ditarik apa pun semua dari Pemda," jelas Siwi.

"Artinya kan fasilitas dari Pemda DIY yang di-support melalui Danais itu belum bayar retribusi, listrik juga di support. Tapi yang perlu kita tekankan adalah ada komitmen dari mereka mau berbenah sesuai dengan apa yang memang kita hadapi bersama," sambungnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan (Disbud) DIY, Dian Lakshmi Pratiwi, menyebut penataan PKL ini merupakan implementasi Sumbu Filosofi Yogyakarta. Menurutnya, para pedagang juga termasuk sejarah Malioboro.

"Jadi cara-cara humanisme yang coba kita siapkan, bagaimana PKL itu bisa hidup sebagai bagian dari penanganan kita. Dengan cara yang kemudian bertahap," papar Dian.

"Kita memberikan kelayakan untuk teman-teman PKL, sekaligus memberikan pengertian dan edukasi tentang hak. Dari yang tidak legal menjadi legal, dari yang tidak terfasilitasi menjadi terfasilitasi," pungkasnya.




(apl/rih)

Koleksi Pilihan

Kumpulan artikel pilihan oleh redaksi detikjogja

Hide Ads