Proses relokasi pedagang ke Teras Malioboro di Ketandan dan Beskalan, Kota Jogja, terus bergulir. Dua konsep berbeda akan mewarnai masing-masing lokasi relokasi pedagang Teras Malioboro 2 ini.
Teras Malioboro Ketandan akan hadir dengan nuansa budaya Tiongkok, sementara Teras Malioboro Beskalan dengan konsep bangunan Indische.
Pelaksana Harian (Plh) Kepala Dinas Koperasi dan UKM DIY, Wisnu Hermawan mengatakan konsep ini menyesuaikan nilai sejarah setempat. Konsep Tiongkok diusung karena Kampung Ketandan identik dengan budaya Tiongkok. Sementara konsep Indische Beskalan sesuai dengan bentuk Teras Malioboro I.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau Ketandan di kawasan pecinan jadi nanti bangunannya agak bernuansa seperti itu. Ketandan itu dari dulu permukiman etnis Tionghoa maka karakter ke Chinese. Kalau Beskalan lebih ke Indische seusai karakter kawasannya," jelas Wisnu saat dihubungi melalui sambungan telepon, Rabu (7/8/2024).
Wisnu menuturkan konsep ini telah melalui kajian. Pihaknya juga turut melibatkan Kundha Kabudayan atau Dinas Kebudayaan DIY. Ini karena lokasi relokasi Teras Malioboro masuk dalam penunjang kawasan Sumbu Filosofi.
Di sisi lain, nilai sejarah yang berada di kawasan tersebut juga jadi pertimbangan. Seperti Gapura Kampung Ketandan yang sangat mencirikan kawasan pecinan. Selanjutnya akan dikemas menjadi satu kesatuan sebagai bangunan Teras Malioboro.
"Nanti Teras Malioboro yang di Ketandan dan Beskalan itu bangunannya sesuai arahan Dinas Kebudayaan. Turut mempertimbangkan penataan kawasan di Sumbu Filosofi," katanya.
Kedua lokasi baru Teras Malioboro memang terbilang tersembunyi. Ini karena letaknya tidak berhadapan langsung dengan Jalan Malioboro.
Untuk Teras Malioboro Ketandan berada di belakang Ramayana Mall, sementara Teras Malioboro Beskalan berada di selatan Ramai Mall.
detikJogja mendatangi kedua lokasi Teras Malioboro yang baru. Teras Malioboro Ketandan masuk melalui gerbang Kampung Ketandan. Berjalan ke sisi timur hingga menemukan gerbang pecinan. Pagar seng terlihat menutupi lokasi proyek pembangunan.
Untuk menuju Teras Malioboro Beskalan berjalan ke arah sebaliknya. Menyusuri Jalan Beskalan yang berada di sisi barat gerbang Kampung Ketandan. Lokasinya berada di sisi timur kantong parkir milik Dinas Perhubungan DIY. Sama dengan Teras Malioboro Ketandan, lokasi proyek juga dikelilingi seng.
Konsep one stop shopping akan diusung. Untuk akses Teras Malioboro Ketandan nantinya akan terkoneksi dengan kawasan Pasar Beringharjo. Sementara untuk Teras Malioboro Beskalan akan terhubung dengan Teras Malioboro I.
"Ketandan aksesnya ada tiga, lewat timur Toko Makmur Jaya, gerbang Kampung Ketandan dan sisi timur yang dekat toko emas. Kalau Beskalan lewat selatan Ramai Mall, terus juga jadi satu akses lewat Teras Malioboro I dan depan Pasar Beringharjo. Parkirnya terkoneksi ke parkir Beskalan," ujarnya.
Wisnu menceritakan konsep Teras Malioboro Ketandan maupun Beskalan berbeda dengan Teras Malioboro I. Ini karena ada ruang terbuka di sejumlah titiknya. Sehingga pengunjung juga bisa menikmati suasana di kawasan baru tersebut.
Selain itu alur pengunjung juga akan diatur dengan kajian. Sehingga seluruh lapak pedagang akan dikunjungi oleh pengunjung Teras Malioboro. Tujuannya agar roda perekonomian berputar merata.
"Nanti konsepnya akan banyak ruang terbukanya. Akan ada tempat kongkow, tidak full bangunan dan ada ruang menikmati suasana di situ. Terus flow-nya diatur agar semua lapak dan lantai terlewati pengunjung," katanya.
Tampung 1.041 PKL
Wisnu menuturkan kedua bangunan Teras Malioboro yang baru akan menampung 1.041 pedagang. Detailnya sebanyak 712 pedagang akan ditempatkan Teras Malioboro Ketandan. Adapun 329 pedagang akan menempati Teras Malioboro Beskalan.
Para pedagang khususnya kuliner juga akan ditempatkan sesuai karakter berjualan. Untuk kuliner atau makanan basah akan menempati Teras Malioboro Ketandan. Sementara untuk makanan atau kuliner kering akan menempati Teras Malioboro Beskalan.
"Kalau nomenklatur nanti dilebur semua jadi Teras Malioboro. Luasan lahan Ketandan sekitar 3.779 meter persegi, di Beskalan 2.982 meter persegi, totalnya sekitar 6.761 meter persegi. Ini luas lahan, karena nanti itu bangunan tiga lantai, jadi total 8.000 meter persegi," ujarnya.
Setiap pedagang, lanjutnya, mendapatkan lapak berukuran 70 cm x 1,2 meter. Wisnu menuturkan ukuran lapak ini sama dengan Teras Malioboro I. Hanya saja dia masih akan berkomunikasi dengan Pemkot Jogja terkait ukuran ini.
"Karakternya sama tapi nanti akan dikomunikasikan Pemkot terkait hal ini, yang penting semua pedagang tertampung terfasilitasi," katanya.
Telan Danais hingga Rp 170 Miliar
Menggunakan anggaran Dana Keistimewaan (Danais), proyek relokasi Teras Malioboro ini menghabiskan lebih dari Rp 170 miliar. Wisnu menuturkan besaran anggaran ini tak hanya untuk proyek pembangunan konstruksi. Adapula pembelian dan pembebasan lahan milik warga terdampak.
"Besaran anggaran kalau total pembelian tanah hingga pembangunan ada Rp 170-an miliar lebih. Termasuk pembebasan lahan rumah, appraisal, kajiannya, sudah alokasi. Beskalan itu pembebasan 10 rumah ada, kalau Ketandan ada 4 keluarga," katanya.
Terkait masa pembangunan konstruksi, Wisnu menuturkan targetnya rampung akhir 2024. Selanjutnya untuk relokasi pedagang akan dilakukan pada medio 2025. Sementara untuk saat ini, kedua lokasi relokasi Teras Malioboro masih pada tahap rekonstruksi awal.
Dalam tahapan ini pihaknya berbagi peran dengan Pemkot Jogja. Peran pendataan dan penempatan pedagang menjadi wewenang Pemkot Jogja. Selanjutnya Dinas Koperasi dan UKM DIY berperan dalam mengelola Teras Malioboro ke depannya.
"Target operasional harapannya di 2025. Pemkot Jogja saat ini proses relokasi, setelah para pedagang atau tenant Teras Malioboro 2 dipindahkan baru nanti kami kelola. Sekarang masih berproses oleh Pemkot Jogja," ujarnya.
(aku/rih)
Komentar Terbanyak
Jawaban Menohok Dedi Mulyadi Usai Didemo Asosiasi Jip Merapi
PDIP Jogja Kembali Aksi Saweran Koin Bela Hasto-Bawa ke Jakarta Saat Sidang
Sultan Sentil Pemkab Sleman soal Kandang PSIM: Mosok dari Jogja Nggak Boleh