Pemda DIY dan Pemkot Jogja memastikan proses pengundian lapak di lokasi relokasi Ketandan dan Beskalan selesai dilakukan. Namun, menyisakan 7 pedagang yang tak diketahui keberadaannya.
Pengundian lapak terakhir dilakukan kemarin (14/1) di kantor UPT Pengelolaan Kawasan Cagar Budaya. Ratusan pedagang yang sempat menggeruduk Kantor DPRD Kota Jogja kemarin juga telah melakukan pengundian.
"Jadi ada 7 pedagang yang tidak mengikuti undian dari 1.041 pedagang," jelas Kepala Dinas Kebudayaan Kota Jogja, Yetti Martanti kepada wartawan di Kompleks Kepatihan Kota Jogja, Rabu (15/1/2025) sore.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kemarin akhirnya semua mengikuti undian, sampai jam 21.00 terakhir itu selesai," sambungnya.
Ketujuh pedagang tersebut, kata Yetti, tidak diketahui keberadaanya sampai pengundian terakhir kemarin. Menurutnya, Pemkot Jogja sudah berusaha mencari keberadaan mereka dengan mendatangi alamat mereka, namun nihil hasil.
Ia menduga, mereka sudah pindah tempat tinggal. Tak kehabisan cara, lanjut Yetti, pihaknya juga sudah berusaha menitipkan surat pemberitahuan ke rekan pedagang, namun tetap saja tak membuahkan hasil.
"Yang 6 itu tidak melakukan kontraktual, dan kami juga selama ini sudah mencari informasi di mana mereka alamatnya. Yang satu sudah kontraktual tapi tidak hadir pengundian. Kami nanti juga coba komunikasi lagi," paparnya.
Lebih lanjut Yetti menjelaskan, dengan berkurangnya 7 pedagang itu, kapasitas lapak di Ketandan yang sejumlah 605 lapak, sekarang ditempati 602 pedagang. Sedangkan di Beskalan dengan kapasitas 436 lapak, sudah ditempati 432 pedagang.
"Begitu mendapat nomor undian, mereka langsung bisa menempati lapaknya, langsung bisa berjualan," terang Yetti.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi dan UKM (DinkopUKM) Srie Nurkyatsiwi menambahkan terkait 7 lapak kosong yang belum bertuan tersebut, pihaknya akan melihat dinamika ke depan lebih dulu sebelum memutuskan nasib 7 lapak itu.
"Kalau sekarang masih ada 7 yang belum, itu kami akan berproses, karena lapak ini bukan milik pedagang itu milik aset Pemda DIY," paparnya.
"Jadi nanti kami pun akan berproses dan terus melihat dinamika di lapangan seperti apa, ini akan diisi atau tidak di kemudian hari," pungkas Siwi.
(apl/ahr)
Komentar Terbanyak
Jawaban Menohok Dedi Mulyadi Usai Didemo Asosiasi Jip Merapi
Jokowi Berkelakar soal Ijazah di Reuni Fakultas Kehutanan UGM
Blak-blakan Jokowi Ngaku Paksakan Ikut Reuni buat Redam Isu Ijazah Palsu