3 Pernyataan Sultan HB X soal Polemik Pedagang Teras Malioboro 2

3 Pernyataan Sultan HB X soal Polemik Pedagang Teras Malioboro 2

Tim detikJogja - detikJogja
Selasa, 16 Jul 2024 21:47 WIB
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X di kantornya, Kamis (2/5/2024).
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X di kantornya, Kota Jogja, Kamis (2/5/2024). Foto: Adji G Rinepta/detikJogja
Jogja -

Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X angkat bicara soal polemik pedagang Teras Malioboro 2 (TM2). Diketahui, pedagang menuntut dilibatkan seluruhnya dalam proses relokasi jilid 2.

Untuk diketahui, para pedagang yang tergabung dalam Paguyuban Tri Dharma menggelar aksi selama tiga hari mulai Jumat (12/7) hingga Minggu (14/7) untuk menyuarakan tuntutan mereka.

3 Pernyataan Sultan HB X

Saat diwawancarai wartawan, Sultan mengatakan komunikasi atau rembukan sudah klir per individu, bukan paguyuban pedagang. Berikut tiga pernyataan Sultan HB X.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Masa Aktivitas Pedagang di Teras Malioboro 2

Sultan HB X mengatakan aktivitas berjualan pedagang di Teras Malioboro 2 berlangsung dua tahun.

"Kita sudah bicara bahwa di situ (TM 2) hanya dua tahun. Sudah tahu lah," kata Sultan saat ditemui wartawan di Kompleks Kepatihan, Kota Jogja, Senin (15/7/2024).

ADVERTISEMENT

"Tapi saya tidak mengenal koperasi Tri Dharma. Kontraknya sama Pemda kan individual, kita rembukannya juga sama individual, bukan pada koperasi," lanjutnya.

2. Pedagang Teras Malioboro 2 Atas Nama Individu

Sultan menyadari memang ada paguyuban pedagang yang ada saat masih berdagang di selasar Malioboro. Namun saat relokasi, bahkan sejak relokasi jilid 1, komunikasi atau kontrak dilakukan per individu pedagang bukan atas nama kelompok.

"Koperasi itu kan PKL yang ada di sana (selasar) begitu masuk situ (TM2) kan individual. Nggak ada organisasi. Jadi yang ngontrak individual, biar pun mungkin anggota Tri Dharma," ungkap Sultan.

3. Soal Relokasi

Sultan menyebut komunikasi secara individu ini dilakukan karena pedagang yang menghuni Teras Malioboro 2 ini tidak seluruhnya anggota Tri Dharma. Hal yang sama juga dilakukan pada Teras Malioboro 1.

"Kalau individualnya sudah berproses, sudah rembugan. Dari rencana pindah ke belakang Ramayana sudah bicara. Wong sudah mau dikerjakan, naik tahun 2025," terang Sultan.

Aksi Demo Pedagang Teras Malioboro 2

Diberitakan sebelumnya, para pedagang Teras Malioboro 2 Jogja yang tergabung dalam Paguyuban Koperasi Tri Dharma berunjuk rasa di kantor DPRD Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Aksi ini guna menyampaikan unek-unek sepinya omzet usai relokasi dan menolak rencana relokasi jilid 2.

Ketua Paguyuban Koperasi Tri Dharma, Arif Usman menuturkan aksi ini melibatkan 90 persen pedagang Teras Malioboro 2. Tuntutannya agar pemerintah memperhatikan nasib para pedagang. Selain itu juga melibatkan secara langsung relokasi jilid 2.

"Omzet berdagang setelah relokasi dari selasar ini sangatlah sepi, hanya segelintir saja yang lahir. Dari awalnya bisa membeli sesuatu, sekarang justru menjual sesuatu," jelas Arif saat ditemui di Kantor DPRD DIY, Kota Jogja, Jumat (5/7).

Arif menuturkan jumlah pedagang di Teras Malioboro 2 berjumlah 1.041 pedagang. Dari total tersebut sebanyak 923 pedagang bergabung dalam Paguyuban Koperasi Tri Dharma. Adapun sisanya berasal dari dua paguyuban pedagang Titik Nol Kilometer dan Pedagang Lesehan.

Untuk relokasi jilid 2, para pedagang mengaku tidak dilibatkan. Terutama dalam menentukan lokasi dan juga pembagian los berjualan. Sehingga kebijakan pemerintah dirasa tidak bijak karena tak ada unsur pedagang.

"Nggak pernah melibatkan sama sekali, sehingga kami mempertanyakan terkait relokasi," katanya.

Selanjutnya, para pedagang yang tergabung dalam Paguyuban Tri Dharma menggelar aksi selama tiga hari mulai Jumat (12/7) hingga Minggu (14/7) untuk menyuarakan tuntutan mereka soal rencana relokasi.

Sementara itu, Plh Kepala Dinas Koperasi dan UKM DIY Wisnu Hermawan menjelaskan kontrak dilakukan secara individu per pedagang. Hal ini dilakukan untuk mempermudah pendataan.

"Kalau untuk kontrak ke depannya itu by person, by pedagang biar kita bisa tahu penguncinya itu NIK yang bersangkutan. Nanti ketahui siapa saja," jelas Wisnu saat ditemui wartawan di kantornya, Senin (15/7).

Relokasi jilid 2 Teras Malioboro 2 bakal berada di dua lokasi, yakni di Ketandan atau belakang Ramayana, serta Beskalan atau di utara Teras Malioboro 1. Wisnu mengungkapkan pembangunan fisik dua lokasi tersebut direncanakan selesai akhir tahun ini.

"Eksekusi pemindahan rencananya 2025. Nanti kita akan berdiskusi kembali dengan pemerintah kota untuk hal itu. Anggaran fisik Rp 43 plus 26 (miliar), total Rp 69 miliar. Rp 43 miliar yang Ketandan, Ketandan lebih besar," papar Wisnu.

"Harus diakui untuk mencari lahan yang agak besar di kawasan Malioboro bukan pekerjaan mudah," pungkasnya.




(rih/dil)

Koleksi Pilihan

Kumpulan artikel pilihan oleh redaksi detikjogja

Hide Ads