Perbaikan Darurat Dam Srandakan yang Jebol Butuh Waktu 3 Bulan

Perbaikan Darurat Dam Srandakan yang Jebol Butuh Waktu 3 Bulan

Tim detikJogja - detikJogja
Senin, 03 Feb 2025 15:17 WIB
Kondisi dam Srandakan Bantul yang jebol beberapa waktu lalu. Foto diunggah Minggu (2/2/2025).
Kondisi dam Srandakan Bantul di Kali Progo yang jebol beberapa waktu lalu. Foto diunggah Minggu (2/2/2025). Foto: Dwi Agus/detikJogja
Jogja -

Dam Srandakan Bantul di Kali Progo yang jebol bakal diperbaiki sementara atau darurat. Proses perbaikan membutuhkan waktu sekitar tiga bulan.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Energi Sumber Daya Mineral (PUP-ESDM) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Anna Rina Herbranti, mengatakan penanganan berada di bawah Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWSSO).

"Benar, saat ini sedang dalam proses perbaikan. Tapi karena wilayah sungai maka kewenangan yang memperbaiki dari BBWSSO," jelasnya saat dihubungi melalui sambungan telepon, Minggu (2/2/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perbaikan sementara bakal memakai tetrapod yang kerap dipasang di wilayah bibir pantai dan berfungsi mencegah terjadinya erosi akibat cuaca dan arus sejajar pantai. Dalam kasus Dam Srandakan, akan dipasang di sekitar wilayah bendungan dan talut yang jebol.

Pemasangan tetrapod, lanjutnya, bertujuan agar kerusakan konstruksi tidak semakin menjalar. Di satu sisi juga agar air tetap bisa mengalir ke wilayah hilir. Ini karena terdapat ruang di antara pemasangan tetrapod.

ADVERTISEMENT

"Iya pakai tetrapod untuk perbaikan sementara. Nanti dari BBWSSO akan memperbaiki penanganan sementara dan butuh waktu kira-kira 3 bulan," jelasnya.

Terpisah, Ahli Madya Bidang Pelaksanaan Jaringan Pemanfaatan Air BBWSSO, Vicky Ariyanti, mengatakan perbaikan Dam Srandakan terbagi dalam dua tahapan. Saat ini bersifat kedaruratan dan lanjut perbaikan permanen.

Vicky menuturkan tindakan darurat ditempuh agar kerusakan tidak semakin melebar. Di satu sisi juga agar aliran debit Kali Progo tetap terkendali. Terlebih jika terjadi kenaikan debit pada sisi hulu sungai.

"Rencana kegiatan dilaksanakan oleh Satker Operasi dan Pemeliharaan (OP) untuk pasca bencana dulu sebelum satker Pelaksanaan Jaringan Sumber Air (PJSA) melaksanakan kegiatan rehab lebih permanen," jelasnya saat dihubungi.

Vicky juga memastikan perbaikan akan dimulai dalam waktu dekat. Saat ini sejumlah alat dan sarana perbaikan, termasuk tetrapod telah tiba. Setelahnya akan diletakkan di lokasi dam yang jebol.

"Sudah dimulai, tetrapod dan alat penunjang lainnya sudah di lokasi. Tapi ini dari Satker OP dulu sebelum PJSA yang melakukan perbaikan permanen," imbuhnya.

Untuk diketahui, Dam Srandakan jebol karena kenaikan debit air Kali Progo pada 26 Januari lalu. Kerusakan panjang sekitar 160 meter dan lebar 35 meter. Sementara untuk talut jebol sepanjang 25 meter, lebar 5 meter, dan tinggi 10 meter.




(rih/afn)

Hide Ads