Tiga Pedukuhan di Trimurti, Srandakan, Bantul, terdampak kekeringan imbas dari jebolnya Dam Srandakan. BPBD Bantul menyebut warga yang terdampak kekeringan mengeluh kekurangan air bersih karena sumurnya kering.
Kepala Pelaksana BPBD Bantul, Agus Yuli Herwanta mengatakan tiga pedukuhan itu adalah Pedukuhan Bendo, Nengahan dan Srandakan. Secara rinci, ada 80 kepala keluarga (KK) di Bendo yang terdampak kekeringan, sedangkan di Nengahan ada 221 KK, dan di Srandakan 150 KK.
"Kalau dihitung jiwa, ada sekitar 1.500 jiwa yang terdampak kekeringan dari tiga pedukuhan itu," kata dia saat dihubungi wartawan, Selasa (1/7/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Agus menjelaskan, mengeringnya sumur-sumur warga itu berlangsung sejak Jumat (20/6) lalu, tapi baru dilaporkan ke BPBD Bantul pada Senin (30/6) kemarin.
"Jadi kondisinya saat ini warga yang terdampak kekeringan mengeluh kekurangan air bersih karena sumurnya kering," ujarnya.
Menurut Kepala Bidang Kedaruratan, Logistik, dan Peralatan BPBD Bantul, Antoni Hutagaol, selama beberapa tahun terakhir tiga pedukuhan di Srandakan itu tidak pernah mengalami kekeringan.
"Selama enam tahun terakhir tiga Pedukuhan di Srandakan itu aman, jadi baru pertama kali ini terjadi kekeringan di tiga Pedukuhan itu," ucapnya.
Menyoal penyebabnya, Antoni menyebut karena jebolnya DAM Srandakan. Hingga saat ini perbaikan Dam Srandakan belum selesai.
"Kalau ditanya penyebabnya, kekeringan itu murni akibat jebolnya groundsil (DAM) Srandakan, jadi air tanah tidak tertahan dan langsung mengalir ke sungai," kata dia.
Saat ini BPBD telah melakukan droping air bersih ke tiga pedukuhan tersebut. BPBD juga tengah membuat penampungan sementara untuk air bersih.
"Yang jelas kalau dari BPBD segera melakukan droping air bersih dan menyediakan tempat tampungan air," ujar Antoni.
Diberitakan sebelumnya, tingginya debit air membuat Dam Srandakan, Bantul, jebol. Peristiwa ini diketahui Minggu (26/1/2025) pagi. Alhasil luapan air tak terbendung terus melaju ke arah selatan atau hilir.
Kepala Pelaksana BPBD Bantul Agus Yuli Herwanta menuturkan kerusakan dam cukup luas. Tercatat untuk luas kerusakan bendungan sepanjang 160 meter dan lebar 35 meter. Sementara untuk talud jebol sepanjang 25 meter, lebar 5 meter dan tinggi 10 meter.
"Benar, Dam Bendungan Srandakan jebol lagi tadi, diketahui pukul 06.00 WIB. Penyebabnya debit aliran Sungai Progo yang deras yang menyebabkan konstruksi jebol atau longsor," jelasnya saat dihubungi melalui sambungan telepon, Minggu (26/1/2025).
(dil/afn)
Komentar Terbanyak
Ternyata Ini Sumber Suara Tak Senonoh yang Viral Keluar dari Speaker di GBK
Komcad SPPI Itu Apa? Ini Penjelasan Tugas, Pangkat, dan Gajinya
Pengakuan Lurah Srimulyo Tersangka Korupsi Tanah Kas Desa