Tingginya debit air membuat Dam Srandakan, Bantul jebol. Peristiwa ini diketahui Minggu pagi (26/1/2025), tepatnya pukul 06.00 WIB. Alhasil luapan air tak terbendung terus melaju ke arah selatan atau hilir.
Kepala Pelaksana BPBD Bantul Agus Yuli Herwanta menuturkan kerusakan dam cukup luas. Tercatat untuk luas kerusakan bendungan sepanjang 160 meter dan lebar 35 meter. Sementara untuk talud jebol sepanjang 25 meter, lebar 5 meter dan tinggi 10 meter.
"Benar, Dam Bendungan Srandakan jebol lagi tadi, diketahui pukul 06.00 WIB. Penyebabnya debit aliran Sungai Progo yang deras yang menyebabkan konstruksi jebol atau longsor," jelasnya saat dihubungi melalui sambungan telepon, Minggu (26/1/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Agus menuturkan kerusakan Dam Srandakan berpotensi lebih besar jika tidak diatasi. Beberapa konstruksi bangunan di sekitar dam bisa terdampak.
"Bila tidak segera ditindak lanjuti, bendungan akan jebol kembali. Kondisi saat ini dapat mempengaruhi konstruksi jembatan Srandakan. Kalau untuk estimasi kerusakan Rp 1,5 miliar," katanya.
Agus mengungkapkan jebolnya dam Srandakan diketahui oleh pemancing yang lewat. Saat itu melihat area bendungan Srandakan sudah terbuka pada sisi tengah. Ditambah derasnya arus air yang masuk dari arah utara.
![]() |
Pemancing, lanjutnya, langsung melaporkan peristiwa ini ke aparat setempat. Setelahnya ditindaklanjuti dengan laporan ke BPBD Kabupaten Bantul.
"Jadi pemancing yang terlebih dahulu melihat sekitar pukul 06.00 WIB pagi tadi. Kondisinya sudah jebol terbawa arus Sungai Progo yang cukup deras. Langsung lapor dan ditindaklanjuti ke BPBD Bantul," ujarnya.
Terkait langkah taktis, Agus menuturkan belum ada. Hanya saja pihaknya bersama Kepolisian telah memasang pita pembatas. Tujuannya untuk mencegah warga yang mendekati lokasi Dam Srandakan.
Warga, lanjutnya, berdatangan sejak pagi untuk melihat kondisi dam. Tentunya ini sangat berbahaya karena potensi longsor bisa terjadi sewaktu-waktu.
"Untuk penutupan bendungan belum, tapi kami sudah pasang police line dikarenakan banyak warga yang antusias melihat bendungan tersebut jebol. Kami minta menjauh karena berbahaya," katanya.
(ahr/ahr)
Komentar Terbanyak
Mahasiswa Amikom Jogja Meninggal dengan Tubuh Penuh Luka
Mahfud Sentil Pemerintah: Ngurus Negara Tak Seperti Ngurus Warung Kopi
UGM Sampaikan Seruan Moral: Hentikan Anarkisme dan Kekerasan