Kolesterol tinggi menjadi penyakit yang cukup sering dialami sebagian orang. Gaya hidup dan pola makan menjadi salah satu penyebabnya.
Ahli gizi menyebut diet khusus bagi penderita kolesterol tinggi atau hiperkolesterol sebaiknya dikonsultasikan dengan ahli. Namun, ada beberapa menu makanan yang sebaiknya dihindari agar kolesterol tetap stabil.
Sebelum mengulik lebih dalam tentang kolesterol dan makanan yang sebaiknya dihindari, simak pengertian kolesterol di bawah ini ya detikers!
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pengertian Kolesterol
Ahli gizi yang juga Dosen Gizi Universitas Aisyiyah Yogyakarta (Unisa), Faurina Risca Fauzia, menjelaskan kolesterol berasal dari dua sumber. Pertama, dari dalam tubuh yang diproduksi oleh hati, dan sumber makanan lemak jenuh.
"Seperti produk hewani yang mengandung lemak jenuh tinggi seperti jeroan, ikan laut (udang, lobster, cumi, dan lain-lain), kuning telur, ayam goreng, susu dan produk olahannya, serta aneka jenis daging," jelas Faurina kepada detikJogja, Kamis (26/9/2024).
Faurina menyebut ada tiga jenis kolesterol yaitu trigliserida, kolesterol HDL atau lemak baik, dan kolesterol LDL. Ketiganya berperan penting untuk menjaga keseimbangan metabolisme tubuh.
Adapun kolesterol yang sering membawa dampak buruk jika jumlahnya berlebihan adalah kolesterol LDL. Kolesterol ini muncul akibat pengolahan yang tidak tepat dan konsumsi yang berlebihan dalam tubuh.
"Jika dalam konsumsinya berlebihan maka hati akan mencerna dan memetabolisme lemak tersebut menjadi kolesterol yang kemudian menumpuk di beberapa sel organ tubuh dan jaringan pembuluh darah," paparnya.
"Jika dibiarkan salah satunya berdampak pada terjadinya atherosclerosis/tumpukan lemak yang berpotensi menyumbat pembuluh darah organ jantung dan organ penting lainnya," lanjut Faurina.
Makanan yang Harus Dihindari Penderita Kolesterol Tinggi
Faurina menerangkan pantangan atau larangan makanan serta ketentuan jumlah yang dibatasi bagi penderita hiperkolestrol dapat diketahui dengan melakukan konsultasi dengan ahli gizi profesional. Dia menyebut ahli gizi nantinya bisa memberikan rekomendasi diet yang tepat sesuai dengan kondisi penderita hiperkolesterol.
"Contoh makanan yang direkomendasikan untuk ditinggalkan yaitu mengurangi konsumsi lemak jenuh kurang dari 7% dari total kalori harian dan lemak trans sebaiknya seminimal mungkin," ujar dia.
Baca juga: 3 Gejala Kolesterol Naik, Apa Saja Tandanya? |
Makanan yang Efektif Turunkan Kolesterol
Salah satu cara mengurangi kolesterol tinggi, kata Faurina, bisa dilakukan dengan mengatur pola makan dengan menerapkan gizi seimbang dan meningkatkan konsumsi makanan tinggi serat, tinggi antioksidan, dan tinggi lemak tak jenuh. Dia pun menyarankan untuk mengonsumsi makanan yang mengandung prebiotik.
Misalnya saja memperbanyak konsumsi sayuran, buah, serta berbagai macam ikan, baik ikan laut maupun tawar. Seperti ikan kembung, lele, nila, gurami, bawal, tongkol, dan tengiri.
"Makanan tinggi omega 3 dan omega 6, buah alpukat juga minyak zaitun sesekali dalam jumlah normal," ujar Faurina.
"Sayur pare dan buah delima juga memiliki sifat antilipidemia yang termasuk jenis antioksidan seperti flavonoid dan fenolik. Makanan prebiotik atau yang sudah difermentasi disarankan untuk meningkatkan metabolisme lemak dalam tubuh," sambungnya.
Selain itu, teh hijau yang kaya akan katekin juga disarankan untuk dikonsumsi 3 sampai 4 cangkir sehari. Juga beberapa suplemen serat juga disarankan untuk dikonsumsi dengan konsultasi dengan ahli gizi. Di antaranya ekstrak zaitun 20 mg per hari dengan kandungan polifenol 19,5 mg.
Kemudian suplemen yang mengandung antioksidan flavonoid di dalam ekstrak buah lemon atau jeruk nipis optimal dikonsumsi 100 mg/hari. Lalu suplemen vitamin K2 minimal 52 mcg per hari untuk mengurangi pembentukan plak lemak di pembuluh darah.
"Suplemen bawang putih dan bawang merah 600-1200 mg/hari terbukti signifikan menurunkan LDL dari minggu kedua sampai minggu kedelapan dalam studi intervensi eksperiment acak oleh Vezza et al tahun 2024," terangnya.
"Gaya hidup merokok, minum alkohol dan bersoda sebaiknya dihindari. Perbanyak olah raga minimal 30 menit sehari, dan kelola stress dengan baik," pungkas Faurina.
(ams/apl)
Komentar Terbanyak
Jawaban Menohok Dedi Mulyadi Usai Didemo Asosiasi Jip Merapi
PDIP Jogja Kembali Aksi Saweran Koin Bela Hasto-Bawa ke Jakarta Saat Sidang
PDIP Bawa Koin 'Bumi Mataram' ke Sidang Hasto: Kasus Receh, Bismillah Bebas