Idul Adha selesai, tapi masih banyak stok daging kurban di kulkas, dan ingin mengolahnya jadi hidangan lezat. Supaya tetap bisa menikmati olahan daging kurban tanpa khawatir kesehatan terganggu, yuk, simak tips mencegah kolesterol berikut ini.
Perayaan Idul Adha memang tak lepas dari tradisi menyantap daging kurban yang melimpah, mulai dari sate, gulai, hingga tongseng. Meski lezat, konsumsi daging merah secara berlebihan dalam waktu singkat bisa berdampak pada kesehatan, salah satunya memicu kenaikan kadar kolesterol.
Agar tetap bisa menikmati hidangan khas Idul Adha tanpa khawatir kolesterol naik, penting untuk menjaga pola makan seimbang dan menerapkan gaya hidup sehat. Berikut sejumlah tips yang bisa dilakukan usai menyantap daging kurban agar kadar kolesterol tetap terkontrol.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tips Mencegah Kolesterol
Menjaga pola makan tetap seimbang setelah Idul Adha sangat penting agar kesehatan tetap terjaga. Berikut ini beberapa tips sederhana yang bisa dilakukan untuk mencegah lonjakan kolesterol setelah menyantap hidangan daging kurban.
1. Konsumsi Daging Secukupnya
Saat hari raya Idul Adha, penting untuk memperhatikan porsi konsumsi daging kurban agar tidak berlebihan. Daging merah seperti sapi dan kambing dikenal mengandung lemak jenuh yang cukup tinggi, sehingga sebaiknya dibatasi konsumsinya.
Batasi pula frekuensi makan daging dalam sehari. Meski menggoda, konsumsi yang berlebihan justru bisa meningkatkan risiko kolesterol tinggi.
2. Tetap Aktif Bergerak dan Berolahraga
Setelah mengonsumsi daging kurban, disarankan untuk tetap aktif bergerak dan berolahraga secara rutin, minimal 3-5 kali dalam seminggu. Aktivitas fisik dapat mempercepat metabolisme tubuh dan membantu membakar lemak jahat.
Olahraga yang dilakukan tidak harus berat. Cukup sesuaikan dengan kemampuan masing-masing, seperti jalan cepat, bersepeda, atau berenang, yang penting konsisten.
3. Konsumsi Makanan Berserat Tinggi
Mengutip laman Universitas Muhammadiyah Surabaya, konsumsi makanan berserat tinggi dapat menjadi cara efektif untuk mencegah lonjakan kadar kolesterol setelah menyantap daging kurban.
Makanan kaya serat bisa ditemukan pada biji-bijian, roti gandum, kacang polong, sayuran hijau tua, serta kedelai yang mengandung isoflavon dan fitoestrogen-zat alami yang membantu menghambat penyerapan kolesterol dalam tubuh.
4. Perbanyak Buah dan Sayuran
Mengonsumsi buah dan sayur sangat dianjurkan, terutama jika kita mengonsumsi daging dalam jumlah banyak. Menurut Kementerian Kesehatan RI, buah mengandung vitamin, mineral, dan serat yang baik untuk pencernaan. Buah juga dapat membantu mencegah sembelit dan menjaga kesehatan usus.
Sementara itu, sayuran-khususnya yang berserat tinggi-dapat membantu mengurangi penyerapan kolesterol dan lemak jenuh. Maka dari itu, sayuran adalah 'penawar alami' yang sangat disarankan setelah mengonsumsi daging merah.
5. Gunakan Rempah Alami Saat Memasak
Mengolah daging kurban dengan rempah-rempah alami seperti kunyit, jahe, serai, daun salam, dan lengkuas bisa menjadi pilihan sehat. Selain memberikan cita rasa khas pada masakan, rempah-rempah tersebut juga dikenal memiliki khasiat dalam membantu menurunkan kadar lemak jahat (LDL) dalam tubuh.
Penggunaan rempah alami juga jauh lebih aman dibandingkan bumbu instan, yang umumnya mengandung bahan tambahan seperti pengawet, kadar garam tinggi, serta lemak jenuh. Karena itu, memasak dengan bahan alami tidak hanya lebih sehat, tetapi juga turut menjaga kualitas gizi dari hidangan daging kurban yang dikonsumsi.
6. Imbangi dengan Lemak Tak Jenuh
Mengimbangi konsumsi daging dengan asupan lemak tak jenuh juga dapat membantu menjaga kadar kolesterol tetap normal. Lemak tak jenuh bisa ditemukan dalam makanan seperti alpukat, kacang-kacangan, biji-bijian, ikan berlemak seperti salmon dan tuna, minyak zaitun, biji chia, hingga almond.
Nah, detikers, itulah beberapa tips yang bisa dilakukan untuk mencegah kolesterol setelah menyantap daging kurban. Jangan lupa, nikmatnya makan daging tetap harus diiringi dengan pola hidup sehat. Selamat merayakan Idul Adha dan semoga bermanfaat.
(auh/irb)