Penyebab Serangan Jantung, Apa Benar karena Kolesterol Tinggi?

Penyebab Serangan Jantung, Apa Benar karena Kolesterol Tinggi?

Rhesa Azhar Pratama - detikJogja
Kamis, 12 Sep 2024 14:45 WIB
Ilustrasi serangan jantung
Ilustrasi sakit jantung. (Foto: Freepik)
Jogja -

Serangan jantung merupakan salah satu penyakit yang menyebabkan kematian paling banyak di Indonesia. Penyakit ini menjadi sangat berbahaya karena bisa terjadi kapan saja dan dimana saja.

Mengutip situs resmi RSUD Gambiran Kota Kediri, serangan jantung adalah gangguan jantung serius ketika otot jantung tidak mendapat aliran darah. Kondisi tersebut akan mengganggu jantung ketika menjalankan fungsinya dalam mengalirkan darah ke seluruh tubuh.

Lantas adakah hubungan serangan jantung dengan kolesterol yang tinggi? Berikut penjelasan lengkapnya yang sudah detikJogja rangkum.

Benarkah Kolesterol Tinggi Menjadi Penyebab Serangan Jantung?

Dikutip dari laman RSUD dr Iskak Tulungagung, kolesterol merupakan zat lemak yang ditemukan dalam darah. Kolesterol dibagi menjadi 2 jenis, yaitu:

  • Low-Density Lipoprotein (LDL): sering disebut sebagai kolesterol 'jahat' karena dapat menyebabkan penumpukan di dinding arteri dan menyebabkan plak.
  • High-Density Lipoprotein (HDL): dikenal sebagai kolesterol 'baik' karena membantu menghilangkan kolesterol LDL/jahat dari aliran darah.

Berdasarkan pemaparan tersebut dapat disimpulkan, kadar kolesterol LDL yang tinggi dapat menyebabkan serangan jantung. Kenapa hal tersebut bisa terjadi? Karena nantinya kolesterol dapat menumpuk di saluran arteri yang dapat menyebabkan penyempitan.

Akibat yang ditimbulkan dari penyempitan tersebut adalah dapat terjadinya penyumbatan aliran darah ke jantung sehingga meningkatkan risiko terkena serangan jantung.

Apakah Hanya Kolesterol yang Menjadi Penyebab Serangan Jantung?

Merujuk laman kemkes.go.id, serangan jantung bisa disebabkan oleh berbagai faktor seperti:

1. Faktor Usia

Semakin bertambahnya usia seseorang, maka semakin tinggi juga resiko untuk terkena serangan jantung. Batas usia bagi laki-laki adalah memasuki usia di atas 45 tahun, sedangkan wanita di atas usia 55 tahun.

2. Riwayat Keluarga

Dengan adanya salah satu anggota keluarga inti yang mengidap penyakit jantung, maka anggota keluarganya yang lain akan memiliki kemungkinan yang tinggi untuk mengalami hal yang serupa.

3. Diabetes

Diabetes mengakibatkan penebalan pada dinding pembuluh darah sehingga dapat menyebabkan penghambatan aliran darah dari dan ke jantung.

4. Obesitas

Obesitas dapat meningkatkan tekanan darah tinggi dan ketidaknormalan pada lemak yang berisiko meningkatkan kemungkinan terkena serangan jantung.

5. Stress

Ketika seseorang stress, maka tubuhnya secara alamiah akan mengeluarkan hormone kortisol yang berakibat pada kakunya pembuluh darah dan naiknya tekanan darah.

Itu dia penjelasan mengenai serangan jantung dan hubungannya dengan kolestrol yang tinggi. Semoga pembahasan di atas bermanfaat, dab!

Artikel ini ditulis oleh Rhesa Azhar Pratama peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka detikcom.




(sto/rih)

Hide Ads