Dalam catatan detikJogja, terdapat dugaan malpraktik yang terjadi di wilayah Gunungkidul. Hal tersebut menimpa Nurul Hidayah Isnaniyah yang melahirkan anak keduanya di salah satu rumah sakit yang ada di Gunungkidul.
Setelah mengalami kesulitan saat akan melahirkan normal, dikatakan bahwa wanita tersebut akhirnya ditindak dengan proses kelahiran dengan tindakan caesar. Sayangnya, saat sang bayi lahir justru divonis mengalami brachial plexus injury karena lengan kirinya yang tidak bisa bergerak.
"Diagnosanya adalah cedera di brachial plexus karena proses persalinan," ungkap Isnaniyah kepada wartawan, Kamis (4/7).
Hal ini memicu perhatian tersendiri bagi masyarakat yang tidak jarang menuai rasa penasaran terkait dengan kondisi tersebut. Lantas apa sebenarnya brachial plexus injury?
Sebagai cara untuk mengenal istilah tersebut secara lebih dekat, detikJogja telah merangkum informasinya secara rinci. Simak baik-baik penjelasannya melalui artikel ini.
Pengertian Brachial Plexus Injury
Berdasarkan informasi yang dibagikan dalam bertajuk 'Penatalaksanaan Fisioterapi pada Pasien dengan Brachial Plexus Injury Sinistra di RSUP DR Sardjito Yogyakarta' karya Fifit Fidya Atmaja, dijelaskan bahwa brachial plexus dapat disebut juga sebagai pleksus brachialis. Sementara itu, pengertian brachial plexus adalah pleksus saraf somatik yang memiliki tanggung jawab terhadap persarafan motor dari seluruh otot ekstremitas atas. Namun, pleksus tersebut tidak bertanggung jawab terhadap otot trapezius maupun levator scapula.
Kemudian terkait dengan brachial plexus injury dapat diartikan sebagai kondisi yang biasanya terjadi akibat dari kerusakan fungsi yang cenderung kompleks pada sejumlah anggota tubuh yang berada di bagian atas. Tak jarang, brachial plexus injury juga dapat menyebabkan kecacatan pada kasus-kasus tertentu.
Selanjutnya dikutip dari laman Cleveland Clinic, brachial plexus injury adalah cedera yang melibatkan kerusakan secara mendadak di bagian jaringan saraf yang bercabang. Adapun jaringan saraf yang dimaksud dimulai dari sumsum tulang belakang di bagian leher, kemudian dapat meluas di saraf-saraf anggota tubuh yang lain. Sebut saja misalnya bahu, tangan, hingga lengan.
Penyebab Brachial Plexus Injury
Lantas apa yang menjadi penyebab seseorang mengalami brachial plexus injury? Masih merujuk dari jurnal yang sama, dikatakan bahwa penyebab utama brachial plexus injury biasanya terjadi akibat kecelakaan traumatis yang dialami oleh seseorang. Baik itu yang berasal dari luka, gerakan traksi, maupun kompresi yang terjadi di pleksus yang berdekatan dengan struktur otot, tulang rusuk, maupun vertebra.
Sementara itu, dijelaskan dalam laman American Society for Surgery of the Hand, penyebab brachial plexus injury dapat diakibatkan oleh saraf pleksus brakialis yang mengalami kerusakan. Hal tersebut bisa dikarenakan peregangan, pemotongan, maupun tekanan.
Apabila kerusakan pada pleksus brakialis cenderung parah, maka saraf tersebut bisa mengalami robek dari area sumsum tulang belakang yang ada di leher. Kemudian terdapat kondisi yang membuat seseorang mengalami patah tulang atau dislokasi akibat cedera tersebut.
Cara Menangani Brachial Plexus Injury
Mengingat brachial plexus injury berkaitan dengan cedera yang terjadi di bagian tubuh atas, maka perlunya penanganan khusus terkait kondisi tersebut. Bagaimana caranya? Masih mengutip dari laman Cleveland Clinic, terdapat sejumlah penanganan brachial plexus injury yang didasarkan pada kondisi yang dialami.
Dikatakan pada seseorang yang mengalami brachial plexus injury akibat peregangan yang menyebabkan masalah pada konduksi sinyal saraf, maka hal tersebut dapat sembuh dengan sendirinya. Namun, terdapat juga beberapa metode pengobatan sederhana misalnya terapi fisik untuk menangani situasi tersebut.
Kemudian bagi kasus brachial plexus injury yang disebabkan oleh kondisi robek di bagian saraf pleksus brakialis, baik itu sebagian maupun seluruhnya, maka perlu metode bedah untuk mengembalikannya dalam keadaan normal. Tidak hanya itu, prosedur pembedahan juga perlu dilakukan saat brachial plexus injury terjadi saat akar saraf terlepas dari sumsum tulang belakang dalam tubuh seseorang.
Tak hanya itu, disampaikan dalam laman Mayo Clinic, terdapat beberapa tes yang perlu dijalani saat seseorang terindikasi mengalami brachial plexus injury. Prosedur yang dimaksud adalah X-ray, Elektromiografi atau EMG, Magnetic Resonance Imaging (MRI), Computerized Tomography (CT), hingga studi konduksi saraf yang merupakan bagian dari EMG.
Oleh karena itu, bagi seseorang yang memiliki kemungkinan mengalami brachial plexus injury, maka cara terbaik untuk menanganinya adalah dengan berkonsultasi dengan profesional kesehatan. Salah satunya dengan mendatangi dokter spesialis yang mampu menangani kondisi tersebut.
Demikian tadi penjelasan mengenai brachial plexus injury yang berkaitan dengan cedera di beberapa bagian tubuh. Semoga informasi ini dapat menjawab rasa penasaran dari detikers.
(sto/cln)
Komentar Terbanyak
Komcad SPPI Itu Apa? Ini Penjelasan Tugas, Pangkat, dan Gajinya
Ternyata Ini Sumber Suara Tak Senonoh yang Viral Keluar dari Speaker di GBK
Pengakuan Lurah Srimulyo Tersangka Korupsi Tanah Kas Desa