- Kecelakaan maut terjadi di Tol Pasuruan Probolinggo pada Sabtu (14/6/2025) melibatkan sebuah mobil penumpang Toyota Innova Zenix dan truk tronton Mitsubishi. Insiden yang mengakibatkan dua orang tewas ini diduga karena sopir mengalami microsleep hingga tidak dapat mengendalikan kendaraan, dan menabrak bagian belakang truk Mitsubishi.
Lalu, apa itu microsleep? Bagaimana gejala serta cara penanganannya?
Apa Itu Microsleep?
Microsleep adalah kondisi tertidur secara tiba-tiba dalam waktu yang sangat singkat, biasanya berlangsung selama 1 hingga 30 detik. Meskipun durasinya sebentar, microsleep sangat berbahaya jika terjadi saat melakukan aktivitas penting, seperti mengemudi, mengoperasikan mesin, atau menghadiri rapat penting. Banyak orang tidak menyadari bahwa mereka mengalami microsleep, yang membuat kondisi ini semakin berisiko.
Kondisi ini merupakan salah satu tanda utama tubuh mengalami kelelahan atau kurang tidur. Microsleep bisa menyerang kapan saja, terutama saat tubuh tidak mendapatkan waktu tidur yang cukup dan berkualitas. Microsleep sangat berbeda dengan tidur siang atau "power nap". Jika power nap dilakukan secara sadar untuk memulihkan tenaga, maka microsleep terjadi secara tiba-tiba tanpa disengaja.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gejala dan Tanda-tanda Microsleep
Microsleep dapat dikenali dari sejumlah tanda berikut ini.
- Mata terasa berat dan sulit terbuka
- Menguap terus-menerus
- Berkedip lambat atau berlebihan
- Lupa kejadian yang baru saja terjadi dalam 1-2 menit terakhir
- Tidak memahami informasi yang disampaikan
- Kepala secara tiba-tiba tertunduk
- Tubuh tersentak karena terbangun sejenak
- Refleks membuka jendela atau memutar musik keras untuk tetap terjaga
Saat mengalami microsleep, otak secara otomatis memasuki fase tidur meskipun mata masih terbuka. Hal ini sangat berbahaya, terutama saat mengemudi. Misalnya, jika seseorang tertidur selama 3 detik saat melaju dengan kecepatan 96 km/jam, kendaraan bisa keluar jalur sejauh hampir 100 meter.
Penyebab Microsleep
Microsleep biasanya disebabkan oleh beberapa faktor. Berikut ini penyebab microsleep yang umum terjadi.
- Kurang tidur kronis
- Tidur yang tidak berkualitas
- Kelelahan fisik dan mental
- Penyakit seperti diabetes dan tekanan darah tinggi
- Obesitas
- Depresi atau gangguan kecemasan
- Efek samping obat-obatan tertentu
- Konsumsi alkohol atau penyalahgunaan narkoba
Satu malam kurang tidur saja bisa meningkatkan risiko terjadinya microsleep pada hari berikutnya. Orang dengan pola tidur tidak teratur pun lebih rentan terhadap kondisi ini. Microsleep tidak hanya membahayakan diri sendiri, tetapi juga orang lain. Di jalan raya, banyak kecelakaan lalu lintas fatal yang disebabkan oleh pengemudi yang mengalami microsleep.
Cara Mencegah Microsleep
Berikut adalah beberapa tips mencegah microsleep, terutama saat berkendara.
- Beristirahat secara berkala. Saat menempuh perjalanan jauh, pastikan untuk menepi dan istirahat setiap 2 jam. Gunakan waktu tersebut untuk peregangan atau tidur singkat selama 20-30 menit.
- Minum kafein sebelum berkendara: Konsumsi kopi atau teh sekitar 30 menit sebelum mengemudi dapat membantu meningkatkan kewaspadaan.
- Ajak teman saat berkendara jauh: Percakapan dengan teman bisa membantu menjaga kewaspadaan otak dan mencegah rasa kantuk.
- Dengarkan musik yang cepat atau audiobook menarik: Pilih lagu dengan irama cepat atau buku audio yang bisa merangsang pikiran selama berkendara.
- Tidur cukup dan berkualitas: Pastikan tidur selama 7-8 jam setiap malam. Hindari gadget, kafein, makanan berat, dan alkohol menjelang tidur.
- Kenali dan ikuti sinyal tubuh: Jika merasa mengantuk, segera cari tempat aman untuk beristirahat. Jangan abaikan sinyal tubuh hanya demi mengejar waktu.
Menepikan kendaraan dan beristirahat sejenak guna menghindari resiko kecelakaan merupakan pilihan yang amat bijak karena keluarga menunggu di rumah. Semoga bermanfaat.
(ihc/irb)