Apa Itu Cortisol Belly Penyebab Perut Buncit? Ini Pengertian-Cara Mengatasinya

Apa Itu Cortisol Belly Penyebab Perut Buncit? Ini Pengertian-Cara Mengatasinya

Nur Umar Akashi - detikJogja
Rabu, 16 Apr 2025 12:48 WIB
asian fat women , Fat girl , Chubby, overweight squeeze belly fat with measure tape on her neck - Woman diet lifestyle overweight problem concept
Perut buncit. (Foto: Getty Images/iStockphoto/Suphaporn)
Jogja -

Perut buncit bisa jadi disebabkan kondisi bernama cortisol belly. Istilah ini mungkin pernah detikers temukan berseliweran di media sosial tanpa tahu maknanya. Yuk, cari tahu apa itu cortisol belly mulai dari pengertian dan cara mengatasinya di bawah ini.

Banyak orang yang ingin memiliki bentuk dan proporsi tubuh yang ideal. Pasalnya, hal ini bisa membantu seseorang untuk meningkatkan kepercayaan diri. Rasa percaya diri yang tinggi bisa membawa ke hal-hal yang dianggap baik, seperti promosi jabatan, hubungan romantis, dan lain sebagainya.

Sayangnya, segala rencana indah tersebut bisa digagalkan oleh hadirnya cortisol belly sehingga perut tampak buncit. Apalagi bagi sebagian anak-anak muda, perut buncit mungkin menjadi permasalahan serius yang harus segera ditangani.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, cortisol belly itu sebenarnya apa sih? Mari pelajari pengertian cortisol belly lengkap dengan cara mengatasinya yang telah detikJogja siapkan berikut ini, yuk! Baca sampai tuntas, ya!

Pengertian Cortisol Belly

Dikutip dari Very Well Health, cortisol belly adalah kondisi terkumpulnya lemak perut dikarenakan paparan tinggi kortisol. Kortisol sendiri adalah hormon steroid yang diproduksi oleh kelenjar adrenal. Hormon satu ini biasa dikenal sebagai hormon stres.

ADVERTISEMENT

Lebih lanjut, menurut keterangan dari Health Direct, kortisol berperan untuk membantu tubuh merespons stres atau bahaya, meningkatkan metabolisme glukosa dalam tubuh, dan mengendalikan detak jantung. Tidak hanya itu, kortisol juga berguna untuk mengurangi peradangan serta memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada bayi yang belum lahir.

Sayangnya, kadar kortisol yang terlalu tinggi juga dapat membawa dampak negatif, seperti cortisol belly. Beberapa tanda tingginya level kortisol di tubuh seseorang adalah:

  1. Penambahan berat badan, utamanya di bagian muka dan perut
  2. Otot lemah
  3. Mudah memar
  4. Tekanan darah tinggi
  5. Gula darah tinggi
  6. Rasa lelah berkepanjangan

Penyebab tingginya kadar kortisol ada banyak. Sebut saja stres, kehamilan, penyakit serius, temperatur panas dan dingin, obesitas, hingga pengobatan tertentu. Dari sini, dapat kita ketahui bahwasanya stres bisa jadi menaikkan kadar kortisol dan dengannya memicu cortisol belly.

Cara Mengatasi Cortisol Belly

Setelah mengetahui secara ringkas pengertian cortisol belly, detikers juga mesti memahami cara mengatasinya. Berdasar penjelasan dari laman Health, yang paling utama adalah mengubah gaya hidup sehingga stres berkurang.

Beberapa hal yang diketahui dapat menekan stres meliputi:

  1. Tidur lebih dari 6 jam setiap malam.
  2. Latihan meditasi.
  3. Kurangi konsumsi alkohol.
  4. Hindari rokok.
  5. Naikkan aktivitas fisik, seperti berjalan atau yoga.

Para penderita cortisol belly tentu ingin mereduksi kadar kortisol dalam tubuh agar perut buncit segera hilang. Kortisol sendiri adalah hormon yang dibuat dan dirilis dalam tubuh dengan rentang waktu lebih lama ketimbang hormon lain.

Untuk menurunkannya secara cepat, detikers dianjurkan berfokus mereduksi stres. Berkurangnya tingkat stres akan membuat tubuh memproduksi kortisol dalam jumlah normal dan dengannya, membuat cortisol belly-mu lama kelamaan menghilang.

Penjelasan senada dihadirkan dalam laman Women's Health Magazine. Dr Gaurav Agarwal, seorang dokter umum di Rumah Sakit Nuffield Health Tunbridge Wells dan Hannah Alderson, nutrisionis dan ahli hormon, memberi beberapa tips, yakni:

1. Jangan Diet Ketat!

Ketika cortisol belly terjadi, detikers tidak disarankan untuk buru-buru melakukan diet ketat. "Membatasi makanan dan berolahraga berlebihan untuk mengatasi hal ini dapat menjadi bumerang, dan meningkatkan kadar kortisol lebih jauh," jelas Alderson.

2. Jangan Berfokus Terhadap Perut Buncit!

Alih-alih berfokus terhadap perut, geser perhatianmu untuk masalah stres. Ingatkan tubuhmu bahwasanya mereka baik-baik saja. Lalu, lakukan aktivitas-aktivitas yang menenangkan, seperti jalan kaki 20 menit setelah makan dan box breathing.

3. Bersosialisasi

Jangan mengurung diri jika kamu terkena cortisol belly. Cobalah untuk keluar dan bersosialisasi dengan orang-orang yang kamu senangi. Hal ini akan membuat tubuh dapat memanfaatkan hormon cinta, oksitosin, sebaik mungkin. Hormon satu ini layaknya musuh bebuyutan kortisol.

4. Lakukan Olahraga yang Lebih 'Slow'

Terdapat anggapan bahwa olahraga yang keras bisa membantu menghilangkan cortisol belly dengan lebih cepat. Namun, dalam konteks manajemen kortisol, olahraga-olahraga ringan, seperti jalan kaki, yoga, dan pilates adalah opsi terbaik.

5. Konsumsi Makanan dan Minuman yang Baik

Sembari mengelola stres, detikers bisa menjaga pola makan dan minum agar tubuh menjadi prima. Jika kamu terbiasa minum alkohol, terapkan batasan. "Konsumsi alkohol yang berlebihan dapat berperan dalam cortisol belly," jelas Dr Agarwal.

Cara Mencegah Cortisol Belly

Mencegah lebih baik daripada mengobati. Ungkapan ini cocok digunakan dalam kasus cortisol belly yang membutuhkan waktu tidak sebentar agar kembali pulih. Jadi, lebih baik mencegah perut buncit dibanding mengecilkan perut tersebut.

Cara terbaik mencegah cortisol belly adalah membuat tubuh mengeluarkan jumlah kortisol yang wajar, tidak berlebihan. Oleh karena itu, kondisi-kondisi yang berpotensi memicu naiknya produksi kortisol tubuh mesti ditekan, seperti stres.

Lalu, bagaimana jika tingginya kortisol disebabkan masalah kesehatan? Tidak bisa dipungkiri, ada penyakit-penyakit yang dapat berakibat tingginya kortisol, seperti cushing's syndrome. Dalam situasi tersebut, satu-satunya yang bisa detikers lakukan adalah mengatasi penyakit itu sendiri.

Demikian pembahasan lengkap mengenai pengertian cortisol belly dan cara mengatasinya. Semoga menjawab pertanyaan detikers, ya!




(sto/ams)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads