Stres dikenal sebagai kondisi yang tidak bisa dilepaskan oleh kehidupan seseorang dalam keseharian. Salah satu cara mudah atasi stres yang dikenal selama ini adalah coping mechanism, apa itu?
Merujuk dari American Psychological Association, dapat diketahui bahwa coping mechanism merupakan sebuah istilah di dalam bidang psikologi. Adapun makna dari istilah tersebut adalah penyesuaian atau adaptasi yang dilakukan oleh seseorang secara sadar. Hal tersebut dilakukannya demi mengurangi ketegangan maupun kecemasan yang dialami pada situasi yang dipenuhi dengan tekanan.
Lantas apa itu coping mechanism? Sebagai cara untuk mengetahui jawabannya, detikJogja telah merangkum penjelasan secara rinci mengenai istilah tersebut. Simak baik-baik penjelasan tentang coping mechanism melalui paparan berikut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pengertian Coping Mechanism
Selain pengertian coping mechanism yang telah dipaparkan sebelumnya, terdapat penjelasan lain yang perlu diketahui terkait istilah yang satu ini. Merujuk dari buku 'Monograf: Coping Mechanism' yang disusun oleh Rani Mega Putri, disampaikan mengenai apa itu coping mechanism. Istilah coping mechanism dapat disebut juga sebagai mekanisme koping.
Adapun mekanisme koping adalah mekanisme yang biasanya digunakan oleh seseorang saat menghadapi perubahan yang diterima oleh dirinya. Bukan hanya itu saja, coping mechanism atau mekanisme koping juga menjadi salah satu cara yang digunakan oleh seseorang dalam menyelesaikan masalah sekaligus mengatasi perubahan yang terjadi.
Sementara itu, menurut buku 'Save Remaja Milenial: Deteksi Dini Potensi Kenakalan Remaja (Juvenile Delinquency) dan Solusi' oleh Dr Tri Anjaswarni, SKp, MKep, dkk., berdasarkan pendapat dari Stuart dan Laraia, disampaikan bahwa mekanisme koping merupakan sebuah usaha langsung yang dilakukan individu dalam mengelola stress mereka. Hal ini dilakukan agar dapat mempertahankan diri supaya dapat berperilaku lebih adaptif.
Kenapa Coping Mechanism Diperlukan?
Dikenal sebagai mekanisme dalam beradaptasi terhadap perubahan maupun tekanan yang menimbulkan stres, lantas mengapa seseorang memerlukan coping mechanism? Dijelaskan dalam laman Very Well Health, coping mechanism diperlukan oleh seseorang untuk membantu dalam mengurangi efek samping stres. Adapun beberapa efek yang ditimbulkan saat seseorang mengalami stres di antaranya:
- Detak jantung yang meningkat
- Pernapasan yang cenderung lebih cepat
- Tekanan darah lebih tinggi
- Kewaspadaan yang semakin meningkat
- Glukosa atau gula yang mengalami pelepasan
Jenis-jenis Coping Mechanism
Terdapat beberapa jenis coping mechanism yang perlu untuk diketahui oleh seseorang. Masih merujuk dari buku yang sama, terdapat dua mekanisme koping yang biasanya dilakukan oleh seseorang. Keduanya disebut sebagai mekanisme koping konstruktif dan mekanisme koping destruktif.
Adapun mekanisme koping konstruktif dapat diartikan sebagai mekanisme yang dilakukan oleh seseorang saat merasa cemas, lalu berusaha menerima hal tersebut dengan berusaha untuk menyelesaikan masalah yang tengah dihadapi.
Lain halnya dengan mekanisme koping destruktif yang bermakna saat seseorang mengalami masalah, dirinya cenderung tidak berusaha untuk menyelesaikannya. Sebaliknya, mereka justru menghindari masalah tersebut.
Kemudian dirangkum dari laman Psychology Today, terdapat tiga jenis coping mechanism yang kerap dilakukan oleh individu. Berikut uraian lengkapnya:
1. Emotion-focused Coping
Jenis coping mechanism pertama disebut sebagai emotion-focused coping yang membuat seseorang melakukan usaha untuk membuat segalanya berjalan dengan baik. Mereka cenderung melakukan pendekatan perilaku dengan melakukan sesuatu demi merasa lebih baik. Kemudian ada pendekatan kognitif yang berkaitan dengan perubahan pikiran agar merasa lebih baik. Contoh dari jenis coping mechanism ini adalah melakukan hal-hal yang baru. Misalnya saja menekuni hobi baru maupun melakukan olahraga secara rutin.
2. Problem-focused Coping
Selanjutnya ada coping mechanism berwujud problem-focused coping. Jenis mekanisme koping yang satu ini dilakukan oleh seseorang dengan mengubah situasi yang menantang menjadi sesuatu yang bisa lebih dikendalikan. Biasanya jenis coping mechanism ini dapat membantu dalam mengurangi jumlah stres yang dialami. Misalnya dengan mencari solusi atas permasalahan atau tantangan yang dihadapi hingga mencoba pendekatan yang dapat meningkatkan sumber daya pribadi.
3. Meaning-focused Coping
Jenis coping mechanism selanjutnya adalah meaning-focused coping yang dilakukan dengan memahami makna di balik situasi sulit yang tengah dialami. Hal ini berkaitan dengan pola pikir positif yang diterapkan sebagai pendekatan untuk menghadapi kesulitan yang datang. Misalnya saja dengan menentukan prioritas tujuan hidup agar dapat menemukan sesuatu yang dirasa benar-benar penting di dalam hidup ini.
Bentuk Coping Mechanism
Setelah mengetahui jenis-jenis coping mechanism yang biasanya dilakukan oleh setiap individu, detikers juga perlu untuk memahami secara lebih dekat terkait bentuk coping mechanism yang bisa dicoba. Hal ini diharapkan dapat menjadi strategi untuk membantu dalam mengatasi masalah hingga mengurangi tekanan emosional yang terjadi di dalam keseharian. Merujuk dari laman Very Well Mind, berikut beberapa bentuk coping mechanism yang dapat menjadi pertimbangan untuk dicoba:
- Menentukan batasan dan berkomitmen terhadapnya
- Menerapkan aktivitas fisik yang dilakukan secara teratur
- Menyusun daftar tugas yang dapat dilakukan dalam aktivitas sehari-hari
- Menetapkan tujuan hidup secara lebih jelas, baik jangka pendek maupun panjang
- Menerapkan metode relaksasi berupa meditasi, teknik pernapasan, hingga mindfulness
Nah, itulah tadi rangkuman penjelasan mengenai apa itu coping mechanism lengkap dengan jenis, bentuk, hingga pentingnya istilah tersebut bagi seseorang. Semoga informasi ini dapat menjawab rasa penasaran dari detikers, ya.
(par/rih)
Komentar Terbanyak
Jokowi Berkelakar soal Ijazah di Reuni Fakultas Kehutanan UGM
Blak-blakan Jokowi Ngaku Paksakan Ikut Reuni buat Redam Isu Ijazah Palsu
Tiba di Reuni Fakultas Kehutanan, Jokowi Disambut Sekretaris UGM