Titik Terang Nasib Makam Mbah Celeng Sleman, Kontraktor: Juni Relokasi

Titik Terang Nasib Makam Mbah Celeng Sleman, Kontraktor: Juni Relokasi

Jauh Hari Wawan S - detikJogja
Senin, 27 Mei 2024 16:29 WIB
Makam Kyai Kromo Ijoyo di Padukuhan Ketingan, Tirtoadi, Mlati, Sleman, yang masih berdiri di tengah pembangunan tol Jogja-Solo, Senin (16/10/2023).
Makam Kyai Kromo Ijoyo di Padukuhan Ketingan, Tirtoadi, Mlati, Sleman, yang masih berdiri di tengah pembangunan tol Jogja-Solo, Senin (16/10/2023). Foto: Jauh Hari Wawan S/detikJogja
Sleman -

Pemindahan makam Kiai Kromo Ijoyo atau Mbah Celeng di Ketingan, Tirtoadi, Mlati, Sleman, mulai menemui titik terang. Pihak kontraktor menyebut relokasi makam akan mulai dilakukan bulan Juni mendatang.

Humas PT Adhi Karya Pembangunan Tol Jogja-Solo Seksi 2, Agung Murhandjanto, menyebut pihaknya melakukan percepatan pemindahan makam. Kontraktor, kata dia, akan memindahkan makam tersebut dengan disupervisi pihak Keraton.

"Terus ini kalau untuk Mbah Celeng akan ada akselerasi percepatan kalau kita ada kebijakan, kita sudah berkoordinasi dengan Keraton Kasultanan kita akan segera lakukan relokasi terhadap makam Mbah Celeng. Karena ada semacam supervisi dari Keraton," kata Agung saat dihubungi wartawan, Senin (27/5/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Agung menyebut, jika tidak ada halangan, pada bulan Juni ini makam akan direlokasi.

"Ya bulan-bulan ini, Juni ini kita lakukan relokasi lah," katanya.

ADVERTISEMENT

Nantinya, untuk skema pemindahan makam akan dilakukan sepenuhnya oleh kontraktor. Meski demikian, dalam pelaksanaan pemindahan makam tetap akan melibatkan desa.

"Skemanya kelihatannya kita akan melakukan semuanya. Cuma nanti kalau ritual dan apanya nanti menunggu Kraton dan dari desa," ucapnya.

Terkait lokasi makam yang baru, kata Agung, tetap berada di Padukuhan Ketingan. Namun, akan ada sedikit perubahan untuk desain makam yang baru.

Makam Kyai Kromo Ijoyo di Padukuhan Ketingan, Tirtoadi, Mlati, Sleman, yang masih berdiri di tengah pembangunan tol Jogja-Solo, Senin (16/10/2023).Makam Kyai Kromo Ijoyo di Padukuhan Ketingan, Tirtoadi, Mlati, Sleman, yang masih berdiri di tengah pembangunan tol Jogja-Solo, Senin (16/10/2023). Foto: Jauh Hari Wawan S/detikJogja

"(Desain makam) Sudah ada perubahan. Karena kita sudah berkonsultasi dengan pihak Kraton ada penyesuaian-penyesuaian. Ya pagar lah, tidak perlu berundak. Jadi tetap kita relokasi tetap kita muliakan kita jadikan yang lebih baik tapi ya tetep unsur-unsur kesederhanaan kita tonjolkan," pungkasnya.

Sebelumnya, makam Kyai Kromo Ijoyo atau Mbah Celeng di Kapanewon Mlati, Sleman, diyakini warga sekitar dan para sesepuh sebagai makam keramat.

Lurah Tirtoadi, Mardiharto, yang juga mengaku sebagai salah ahli waris atau trah dari Kyai Kromo, menceritakan tentang sosok Kyai Kromo ini. Dari cerita turun temurun yang didengarnya, Kiai Kromo atau Mbah Kromo merupakan salah satu pendiri Kampung Ketingan yang hidup pada masa penjajahan Belanda.

"Kalau dari cerita itu Mbah Kromo itu masanya dari Sultan HB VII, kalau katanya masih ada hubungan darah dari Kasultanan," jelas Mardiharto saat ditemui di kantor Kalurahan Tirtoadi, Senin (16/10/2023) lalu.

Sedangkan cerita yang beredar di masyarakat dan sudah diturunkan dari generasi ke generasi, kata Mardiharto, Mbah Kromo dikisahkan mengungsi dan keluar dari Keraton Jogja dan sampai ke Ketingan.




(apu/aku)

Koleksi Pilihan

Kumpulan artikel pilihan oleh redaksi detikjogja

Hide Ads