Pembangunan Makam Baru Mbah Celeng yang Terdampak Tol Jogja-Solo Sudah 80%

Pembangunan Makam Baru Mbah Celeng yang Terdampak Tol Jogja-Solo Sudah 80%

Jauh Hari Wawan S - detikJogja
Senin, 30 Des 2024 18:04 WIB
Penampakan terbaru proses pembangunan makam relokasi Kyai Kromo Ijoyo atau Mbah Celeng di Ketingan, Mlati, Sleman. Foto diunggah Senin (30/12/2024).
Penampakan terbaru proses pembangunan makam relokasi Kyai Kromo Ijoyo atau Mbah Celeng di Ketingan, Mlati, Sleman. Foto diunggah Senin (30/12/2024). Foto: dok. PT Adhi Karya
Sleman -

Pembangunan makam baru Kyai Kromo Ijoyo, atau masyarakat mengenalnya sebagai Mbah Celeng di Padukuhan Ketingan, Tirtoadi, Mlati, Sleman sudah hampir selesai. Humas Proyek Tol Jogja-Solo Seksi 2 Paket 1.2 PT Adhi Karya, Agung Murhandjanto, menyebut progres pembangunan mencapai 80 persen.

Makam Kyai Kromo Ijoyo menjadi satu dari empat makam yang terdampak pembangunan Tol Jogja-Solo Seksi 2 Paket 2.2 Trihanggo-Junction Sleman.

"Pembangunan sudah 80 persen untuk makam penggantinya," kata Agung saat dihubungi wartawan, Senin (30/12/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Agung bilang, saat ini progress konstruksi sudah masuk dalam tahap pengecoran lantai makam. Selain itu, pagar pembatas makam juga sudah terbangun mengitari kompleks makam.

"Sudah cor, ada pagarnya. Tinggal diplester sama kurang di ornamennya," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Dalam rancangannya, posisi makam pengganti dibuat lebih tinggi dari posisi lantai makam. Selain itu, dibangun juga gapura dan ornamen. "Benar dibuat lebih tinggi dari lantai makam," ujarnya.

Meski sudah hampir selesai, Agung mengestimasi relokasi makam Kyai Kromo Ijoyo baru bisa dilakukan pada pertengahan 2025.

"Prosesi pemindahan direncanakan pertengahan 2025. Nanti otomatis sudah selesai ketika akan dipindahkan," pungkas dia.

Sebelumnya, proses relokasi Makam Kyai Kromo Ijoyo atau Mbah Celang di Padukuhan Ketingan, Tirtoadi, Mlati, akhirnya dimulai. Pihak kontraktor Tol Jogja-Solo kini mulai melakukan pembersihan di lahan pengganti dan pembangunan fondasi.

Untuk diketahui, makam tersebut terdampak langsung proyek Tol Jogja-Solo. Seluruh makam harus dipindah karena berada tepat di poros jalan tol.

Humas Proyek Tol Jogja-Solo-YIA Wilayah DIY PT Adhi Karya, Agung Murhandjanto mengatakan sebelum memulai proses pembangunan pihaknya melaksanakan ritual adat sugengan di lokasi tanah pengganti.

"Itu baru sugengan untuk tanah penggantinya. Di lokasi pengganti," kata Agung saat dihubungi wartawan, Jumat (8/11).

Agung menyebut lahan pengganti itu seluas 100 meter persegi. Untuk saat ini, proses penggarapan baru masuk tahap pengerjaan fondasi.

"Sekarang dilakukan clearing dan pemasangan fondasi. Ini baru dikerjakan," ujarnya.




(apu/apu)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads