Respons PPK soal Warga Sleman Blokade Proyek Tol Desak Relokasi Makam

Respons PPK soal Warga Sleman Blokade Proyek Tol Desak Relokasi Makam

Jauh Hari Wawan S - detikJogja
Selasa, 20 Agu 2024 19:29 WIB
Warga Padukuhan Bantulan, Seyegan, Sleman, meminta pihak tol Jogja-Bawen segera merelokasi makam yang bakal terdampak tol, Selasa (20/8/2024).
Warga Padukuhan Bantulan, Seyegan, Sleman, meminta pihak tol Jogja-Bawen segera merelokasi makam yang bakal terdampak tol, Selasa (20/8/2024). (Foto: Jauh Hari Wawan S/detikJogja)
Sleman -

PPK Jalan Tol Jogja-Bawen Seksi 1 Dian Ardiansyah angkat bicara terkait relokasi Makam Si Jambu di Bantulan, Kalurahan Margokaton, Kapanewon Seyegan, Sleman yang terdampak proyek tol. Akibat belum jelasnya rencana relokasi, warga kemudian memblokade lokasi proyek tol Jogja-Bawen dengan sejumlah spanduk.

Dian mengatakan, tanah yang terdampak merupakan tanah Sultan Ground (SG). Oleh karena itu kewenangan berada di pihak PT JJB. Meski demikian, dari kabar yang dia dapatkan, pihak PT JJB sebagai pemrakarsa jalan tol sedang mempersiapkan tanah pengganti.

"Kalau dari info yang saya dapat, pihak JJB sedang mempersiapkan tanah penggantinya, karena di atas tanah pengganti makam yang juga tanah SG masih ada kandang sapi," kata Dian saat dihubungi wartawan, Selasa (20/8/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dian menuturkan saat ini proses pemindahan kandang sapi tersebut sedang dikerjakan. Sehingga nantinya siap digunakan sebagai lokasi baru Makam Si Jambu.

"Saat ini sedang proses pemindahan kandang sapi tersebut, setelah itu baru dilaksanakan pemindahan makamnya," ucapnya.

ADVERTISEMENT

Diberitakan sebelumnya, warga Padukuhan Bantulan, Kalurahan Margokaton, Kapanewon Seyegan, Sleman, mendesak agar kompleks permakaman di samping proyek Tol Jogja-Bawen Seksi 1 segera dipindah ke lokasi baru. Warga juga memblokade lokasi sekitar proyek dengan sejumlah spanduk tuntutan.

Pantauan detikJogja di lokasi proyek, Selasa (20/8), sejumlah spanduk dipasang warga di sekitar konstruksi jalan tol. Spanduk itu di antaranya bertuliskan 'makam beres proyek boleh dilanjut', 'akses ditutup tunggu kepastian relokasi makam', dan 'segera pindahkan makam leluhur kami booss!!'.

Lokasi permakaman itu persis di samping proyek tol dan di samping box culvert tol. Kompleks makam itu disebut-sebut juga bakal terkena proyek tol. Di luar pagar permakaman itu sudah terdapat timbunan tanah uruk.

Perwakilan warga Bantulan yang juga salah seorang ahli waris makam, Tukimin, mengatakan ada sekitar 374 makam leluhur yang belum dipindahkan. Sementara itu dia bilang proses pengurukan lokasi proyek terus dilakukan oleh pihak tol.

"Warga khawatir jika sewaktu-waktu longsor menimbun makam. Ada 374 makam di sini," kata Tukimin kepada wartawan, Selasa (20/8).

"Dari awal tidak ada dialog, tiba-tiba ada penimbunan, tidak ada sosialisasi di masyarakat dulu," sambung dia.

Menurut Tukiman, timbunan tanah uruk proyek tol itu sudah berada di samping pagar makam sejak sekitar dua bulan lalu. Dia dan warga lain meminta agar makam-makam tersebut segera dipindahkan.

"Perlu segera dipindahkan karena membikin resah warga kita, khususnya bagi yang punya leluhur," ujar dia.




(aku/rih)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads