Makam Kyai Kromo Ijoyo atau Mbah Celeng yang terdampak tol Jogja-Solo Seksi 2.2 di Padukuhan Ketingan, Tirtoadi, Mlati, Sleman, akhirnya dipindah. Proses pemindahan diawali rangkaian upacara adat, sementara proses pembongkaran dilakukan besok.
Pantauan detikJogja, prosesi upacara adat pemindahan makam dilakukan sekitar pukul 15.12 WIB. Tampak pejabat dari PT JMJ, Adhi Karya, pamong kalurahan, dan warga.
Sejumlah uba rampe seperti bunga setaman, dupa, air, pisang, ingkung ayam, tampak sudah disiapkan. Terdapat juga dua pohon pule yang ditanam di area makam yang baru sebagai ganti pohon pule yang akan ditebang.
Prosesi ritual pemindahan makam tersebut dipimpin GKR Mangkubumi sebagai perwakilan Keraton Yogyakarta. Uba rampe beserta dua pohon pule dibawa masuk ke area makam untuk selanjutnya dilaksanakan doa di area makam yang dipimpin GKR Mangkubumi.
Setelah itu dua pohon pule tersebut dibawa ke makam yang baru, diarak pasukan bregada. Jarak makam Mbah Celeng yang baru sekitar 100 meter dari makam yang lama. Di lokasi tersebut, dua pohon pule ditanam di luar pagar makam.
![]() |
GKR Mangkubumi mengatakan, prosesi ritual ini dimaksudkan meminta restu agar proses pemindahan makam berlangsung lancar.
"Kita kan doa, pokoknya kita meminta doa restu," kata GKR Mangkubumi ditemui wartawan, Rabu (15/1/2025).
Dia melanjutkan, dua pohon pule yang ditanam di area makam baru merupakan pengganti pohon pule yang akan ditebang.
"Kan itu (pohon pule) mau dipotong to, kita cari penggantinya, karena (jenazah) yang di makam dua orang jadi pohonnya jadi dua, kan kalau itu (pohon pule di makam lama) cuma satu," ujarnya.
Humas Proyek Tol Jogja-Solo-YIA Wilayah DIY PT Adhi Karya, Agung Murhandjanto, mengatakan seluruh area Makam Mbah Celeng terdampak proyek tol. Sehingga makam harus direlokasi.
"Ini termasuk karena proyek tol Jogja-Solo Paket 2.2 ini di STA 56+76. Jadi ini merupakan main road nanti bakal ditimbun, area sini adalah timbunan," kata Agung saat ditemui wartawan, Rabu (15/1).
Agung bilang, dalam perencanaannya di area makam akan dibuat semacam jalan tembus ke embung yang berada di sisi selatan makam.
"Untuk di pas makam Kyai Kromo Ijoyo atau Mbah Celeng itu ada box culvert atau boks pedestrian yang untuk akses masyarakat ke embung. Jadi itu memang harus ada relokasi makam," ujarnya.
Terkait pembongkaran makam, lanjut Agung, akan dilakukan besok pagi. Selain itu dilakukan juga pemotongan pohon pule yang berada di lokasi makam.
"Proses pemindahan cuma sehari saja, besok sudah mulai bisa dipindahkan, setelah prosesi ini plus pemotongan pohon tersebut dan pulenya itu tadi atas petunjuk beliau Gusti Mangkubumi dikersake untuk masuk ke Keraton," ujarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Untuk lokasi makam yang baru, kata Agung, meski belum selesai dibangun akan tetapi sudah bisa untuk menjadi tempat relokasi jenazah Mbah Celeng.
"Ada mbah Kromo Ijoyo kakung dan mbah putri. Mungkin nanti pak lurah yang paham tapi at least secara keseluruhan area makam tersebut sudah bisa direlokasi, sudah klir," pungkasnya.
(apl/dil)
Komentar Terbanyak
Kanal YouTube Masjid Jogokariyan Diblokir Usai Bahas Konflik Palestina
Israel Ternyata Luncurkan Serangan dari Dalam Wilayah Iran
BPN soal Kemungkinan Tanah Mbah Tupon Kembali: Tunggu Putusan Pengadilan