Kafir adalah lawan dari iman. Orang kafir merupakan orang yang tidak mengikuti pentunjuk Allah SWT. Orang kafir terbagi menjadi beberapa golongan atau macam, tidak semua menjadi musuh umat Islam.
Orang kafir adalah mereka yang enggan beriman kepada Allah SWT meskipun belum atau telah diberi petunjuk. Dalam Al-Qur'an surat Al-Baqarah ayat 6-7, Allah SWT berfirman tentang orang kafir.
Surat Al-Baqarah Ayat 6
إِنَّ ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ سَوَآءٌ عَلَيْهِمْ ءَأَنذَرْتَهُمْ أَمْ لَمْ تُنذِرْهُمْ لَا يُؤْمِنُونَ
Arab-Latin: Innallażīna kafarụ sawā`un 'alaihim a anżartahum am lam tunżir-hum lā yu`minụn
Artinya: Sesungguhnya orang-orang kafir, sama saja bagi mereka, kamu beri peringatan atau tidak kamu beri peringatan, mereka tidak juga akan beriman.
Surat Al-Baqarah Ayat 7
خَتَمَ ٱللَّهُ عَلَىٰ قُلُوبِهِمْ وَعَلَىٰ سَمْعِهِمْ ۖ وَعَلَىٰٓ أَبْصَٰرِهِمْ غِشَٰوَةٌ ۖ وَلَهُمْ عَذَابٌ عَظِيمٌ
Arab-Latin: Khatamallāhu 'alā qulụbihim wa 'alā sam'ihim, wa 'alā abṣārihim gisyāwatuw wa lahum 'ażābun 'aẓīm
Artinya: Allah telah mengunci-mati hati dan pendengaran mereka, dan penglihatan mereka ditutup. Dan bagi mereka siksa yang amat berat.
Mohammad Quraish Shihab dalam bukunya yang berjudul Shihab & Shihab Edisi Ramadhan, menjelaskan kata kafir dari segi bahasa terambil dari kata kafara yang berarti "menutup". Allah SWT yang menutupi dosa hamba-hamba-Nya atau mensyariatkan membatalkan atau menyingkirkan sanksi dari suatu pelanggaran itu menggantikannya dengan berkata, "Kaffara," menutupi dosanya. Jadi, kafir, kafara, itu menutupi, tapi dari segi agama.
Kafir ini bermacam-macam. Ada kafir menutupi kebenaran tentang keesaan Allah, tentang kebenaran agama, padahal dia tahu. Ini yang paling keras. Ada kafir menutupi kebenaran, tapi sebenarnya karena dia tidak memiliki informasi yang cukup. Ada lagi kafir, dia percaya pada Allah, percaya pada ajaran agama, tapi tidak melaksanakannya sehingga dia menutupi pelaksanaannya itu.
Bukhari meriwayatkan dari Ibnu Abbas, beliau berkata, "Dahulu kaum musyrikin terbagi menjadi dua golongan di hadapan nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan kaum muslimin. Diantara mereka ada golongan yang dinamakan ahlul harb, nabi memerangi mereka dan mereka pun memerangi beliau. Ada golongan yang disebut ahlul ahd, nabi tidak memerangi mereka, dan mereka tidak memerangi beliau."
Macam-macam Kafir
Mengutip buku Kajian Akhlak dalam Bingkai Aswaja oleh Ahmad Hawassy, dijelaskan bahwa orang kafir terdiri dari beberapa macam,
antara lain:
1. Kafir muharib atau ahlul-harb
Golongan kafir ini dalam KBBI disebut kafir harbi. Mereka adalah orang-orang kafir yang memerangi umat Islam di negeri yang saat itu sedang terjadi konflik antar pemeluk agama.
Kaum muslimin disyariatkan untuk memerangi orang kafir semacam ini sesuai dengan kemampuan mereka.
2. Kafir mu'ahid atau ahul-'ahd
Kafir Mu'ahid atau kafir muahid adalah orang kafir yang terikat perjanjian dengan pemimpin kaum muslimin untuk menghentikan perang (gencatan senjata) dalam kurun waktu tertentu. Dan mereka tinggal di negerinya sendiri.
3. Kafir dzimmi atau ahludz-dzimmah
Kafir Dzimmi atau kafir zimi yaitu orang kafir yang diizinkan untuk tinggal di negeri kaum muslimin, dan sebagai gantinya mereka mengeluarkan jizyah yakni semacam upeti. Tujuannya adalah sebagai kompensasi perlindungan terhadap mereka dan mengindahkan batasan-batasan aturan Islam.
4. Kafir musta'man
Kafir musta'man yaitu orang kafir yang masuk ke negeri kaum muslimin dan diberi jaminan keamanan oleh penguasa muslim atau dari salah seorang penduduk muslim.
Demikian macam-macam orang kafir. Berdasarkan penjelasan ini, dapat ditarik benang merah bahwa tidak semua orang kafir merupakan musuh umat muslim.
(dvs/lus)
Komentar Terbanyak
Ada Penolakan, Zakir Naik Tetap Ceramah di Kota Malang
Sosok Ulama Iran yang Tawarkan Rp 18,5 M untuk Membunuh Trump
Respons NU dan Muhammadiyah Malang soal Ceramah Zakir Naik di Stadion Gajayana