Apakah Umat Islam Harus Mengikuti Sunnah Nabi? Ini Penjelasannya

Apakah Umat Islam Harus Mengikuti Sunnah Nabi? Ini Penjelasannya

Azkia Nurfajrina - detikHikmah
Rabu, 25 Jan 2023 08:02 WIB
Anjuran Berbukalah dengan yang Manis Bukan Berasal dari Sunnah Nabi Muhammad SAW
Apakah Umat Islam Harus Mengikuti Sunnah Nabi? Foto: iStock
Jakarta -

Islam mengenal adanya sunnah nabi, yang diyakini dengan meneladani apa-apa yang berasal dari Rasulullah SAW. Seperti mengikuti ucapannya, perbuatan, serta pengakuan yang munculnya dari beliau. Tapi, apakah umat muslim harus mengikuti sunnah nabi?


Sebelumnya, mari cari tahu tentang definisi sunnah nabi.


Syaikh Manna Al-Qaththan dalam buku Pengantar Studi Ilmu Hadits, menyebutkan pengertian sunnah oleh ahli fikih, yaitu suatu (perintah) yang berasal dari Nabi SAW, tetapi tidak bersifat wajib. Sunnah nabi juga termasuk salah satu hukum taklifi dalam Islam; fardhu, sunnah, haram, makruh, dan mubah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Menurut ulama ushul fikih, sunnah adalah apa yang bersumber dari Rasulullah SAW, baik perkataan, perbuatan, atau pengakuan (taqrir) beliau. Sementara sunnah menurut ahli hadits, yakni apa yang disandarkan kepada Nabi SAW, berupa perkataan, perbuatan, pengakuan, sifat, atau sirah beliau.


Kata 'sunnah' dipakai pula sebagai kebalikan mutlak dari 'bid'ah'. Seorang yang meneladani sunnah, maka ia dikatakan berbuat sesuai yang dilakukan oleh Rasulullah SAW. Adapun mereka yang disebut mengikuti bid'ah, ia berperilaku yang bertentangan dengan sunnah nabi.

ADVERTISEMENT


Sunnah Nabi sebagai Hujjah dalam Syariat Islam


Masih dari buku Pengantar Studi Ilmu Hadits, Syaikh Manna Al-Qaththan menjelaskan bahwa apa-apa yang diucapkan, perbuatan, serta taqrir bersumber dari Rasulullah SAW mengenai perkara syariat atau urusan kepemimpinan dan pengadilan yang telah sampai saat ini dengan sanad shahih, maka menjadi hujjah (bukti atau keterangan) bagi umat Islam.


Dengan begitu, sunnah nabi merupakan sumber hukum agama kedua dan kedudukannya berada setelah Al-Qur'an. Sehingga wajib diikuti, sebagaimana mengikuti Al-Qur'an.


Dalam Al-Qur'an terdapat sejumlah dalil yang menunjukkan bila sunnah nabi https://www.detik.com/tag/sunnah-nabi sebagai hujjah yang disyariatkan untuk diikuti. Firman Allah SWT dalam Surat Al-Hasyr ayat 7:


وَمَآ اٰتٰىكُمُ الرَّسُوْلُ فَخُذُوْهُ وَمَا نَهٰىكُمْ عَنْهُ فَانْتَهُوْاۚ


Arab Latin: wa mā ātākumur-rasụlu fa khużụhu wa mā nahākum 'an-hu fantahụ,


Artinya: Apa yang diberikan Rasul kepadamu terimalah. Apa yang dilarangnya bagimu tinggalkanlah.


Lebih lanjut, Syaikh Manna Al-Qaththan menjelaskan bila para sahabat nabi sepeninggal Rasulullah SAW, meeka menaati semua perintah dan larangannya. Serta tidak membeda-bedakan antara hukum yang diwahyukan Allah SWT melalui Al-Qur'an dan syariat yang bersumber dari beliau.


Para sahabat tetap berpegang teguh kepada Al-Qur'an untuk mencari hukum di dalamnya, kemudian merujuk kepada sunnah nabi jika tak menemukannya.


Lalu, Apakah Umat Islam Harus Mengikuti Sunnah Nabi?


Sebagaimana penjelasan di atas, sunnah merupakan hujjah bagi kaum musimin, dan wajib diikuti. Syaikh Manna Al-Qaththan dalam buku Pengantar Studi Ilmu Hadits memaparkan bahwa sunnah menjadi penjelasan bagi nash Al-Qur'an tentang syariat dan urusan lain yang bersifat umum, serta kewajiban dan perintah Allah SWT seperti sholat, puasa, zakat, juga haji.


Jika sunnah nabi bukanlah hujjah, maka perintah yang tercantum dalam Al-Qur'an tidak akan terlaksana. Dari sunnah nabi itulah dijelaskan secara rinci waktu dan jumlah rakaat sholat, cara pelaksanaan sholat, haji, puasa, zakat, dan sebagainya.


Dalam kapasitasnya sebagai utusan Allah SWT, maka wajib mengikuti hukum-hukum yang benar dari Rasulullah. Baik yang menerangkan hukum dari Al-Qur'an, atau yang tidak tertulis dalam Al-Qur'an.


Misal seperti larangan menikahi wanita yang menjadi bibinya dari pihak ayah atau ibu. Nabi SAW juga tidak memperbolehkan melakukan qishash terhadap muslim karena membunuh seorang kafir.


Wallahu a'lam.




(lus/lus)

Hide Ads