8 Doa Akhir Zaman agar Terhindar dari Fitnah Dajjal-Kejahatan Orang Zalim

8 Doa Akhir Zaman agar Terhindar dari Fitnah Dajjal-Kejahatan Orang Zalim

Kristina - detikHikmah
Senin, 16 Jan 2023 15:31 WIB
pria muslim berdoa
Ilustrasi memanjatkan doa akhir zaman. Foto: Getty Images/iStockphoto/FOTOKITA
Jakarta -

Rasulullah SAW telah mengajarkan sejumlah doa akhir zaman yang bisa dipanjatkan umatnya. Termasuk doa agar terhindar dari fitnah Dajjal.

Menurut sebuah riwayat, umur dunia sekitar 7.000 tahun dan umur umat Islam kurang dari 1500 tahun dari waktu diutusnya Nabi Muhammad SAW. Dari Ibnu Abbas RA, ia berkata, "Rasulullah datang ke Madinah dan orang Yahudi mengatakan sesungguhnya dunia ini berumur 7.000 tahun."

Kemudian, dalam riwayat Ali RA, ia mengatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda,

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Seandainya seorang ahli ibadah menyembah Allah 7.000 tahun dan itu adalah umur dunia kemudian ia bertemu Allah dalam keadaan benci kepada Ali bin Abi Thalib, mengingkari haknya, melanggar kekuasaannya Allah akan sengsarakan kakeknya dan potong hidungnya."

Hadits tersebut diriwayatkan dalam Tartib al-Amali al-Khamisiyyah. Rachmat Morado Sugiarto mengatakan dalam buku Fikih Akhir Zaman bahwa di dalam hadits tersebut terdapat para perawi yang tidak dikenal majhulun.

ADVERTISEMENT

Adapun, pendapat yang menyebut prakiraan umur umat Islam tersebut dikatakan oleh Imam As-Suyuthi dalam Kitab Al-Hawi lil Fatawa. Wallahu 'alam.

Rasulullah SAW juga telah mengabarkan sejumlah tanda-tanda kiamat. Imam Ibnu Katsir dalam Kitab An-Nihayah fi al-Fitan wa al-Malahim menukil sebuah hadits yang dikeluarkan oleh Imam Muslim, Ahmad, dan Ahlussunnan mengenai sepuluh tanda menjelang hari kiamat. Dari Abu Syuraihah Hudzaifah bin Usaid bahwa Rasulullah SAW bersabda,

"Kiamat tidak akan terjadi sebelum kalian melihat sepuluh tanda-tandanya: (1) terbitnya matahari dari barat, (2) asap, (3) binatang melata, (4) munculnya Ya'juj dan Ma'juj, (5) keluarnya Dajjal, (6) munculnya Isa bin Maryam, (7) tiga gerhana; gerhana di barat (8) gerhana di timur, (9) gerhana di Jazirah Arab, (10) api yang keluar dari dasar Aden yang menggiring manusia atau mengumpulkan manusia dan bersama mereka di mana saja berada."

Untuk menghadapi hari yang pasti akan terjadi tersebut, Rasulullah SAW telah mengajarkan sejumlah doa yang bisa dipanjatkan umatnya. Berikut selengkapnya.

Doa Akhir Zaman Arab, Latin, dan Artinya

Mengutip buku Setapak Akhir Zaman karya Thoriq Aziz Jayana, berikut doa akhir zaman Arab, latin, dan artinya.

1. Doa Terhindar dari Fitnah Dajjal

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ ، وَمِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ ، وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ ، وَمِنْ شَرِّ فِتْنَةِ الْمَسِيحِ الدَّجَّالِ

Bacaan latin: Allahumma inni audzubika min 'adzabi jahannama wa min adzabil qabri wa min fitnatil mahya wal mamati, wa min syarri fitnatil masihid dajjal

Artinya: "Ya Allah sesungguhnya aku berlindung kepadaMu dari siksa neraka jahannam, dari siksa kubur, dari fitnah kehidupan dan kematian, serta dari kejahatan fitnah al-masikh ad-Dajjal." (HR Muslim)

2. Doa Terhindar dari Musibah Mendadak

اللهـم ادفع عنا الغلاء والبلاء والوباء والفحشاء والمنكر والشيوف المختلفة والشدائد والمحن ما ظهر منها وما بطن من بلدنا هذا خاصة ومن بلدان المسلمين عامة إنك على كل شيئ قدير

Bacaan latin: Allaahummadfa' 'annal ghalaa-a, wal balaa-a, wal wabaa-a, wal fahsyaa-a, wal munkara, was-suyuufal mukhtalifata, wasy-syadaa-ida, wal mihana maa zhahara minhaa, wa maa baathana min baladinaa haadzaaa khaassatan, wa min buldaanil muslimiina'aammatan. Innaka'alaa kulli syai'in qadiir

Artinya: "Ya Allah, hindarkanlah kami dari malapetaka, bala dan bencana, kekejian dan kemungkaran, sengketa yang beraneka. kekejaman dan peperangan, yang tampak dan tersembunyi dalam negara kami khususnya, dan dalam negara kaum muslimin umumnya. Sesungguhnya Engkau Ya Allah Maha Berkuasa atas segala sesuatu."

3. Doa Mohon Kebaikan Dunia dan Akhirat

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

Bacaan latin: Rabbanā, ātinā fid dunyā hasanah, wa fil ākhirati hasanah, wa qinā 'adzāban nār

Artinya: "Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan lindungilah kami dari azab neraka."

4. Doa agar Tidak Dihinakan saat Hari Kiamat

وَلَا تُخْزِنِيْ يَوْمَ يُبْعَثُوْنَۙ يَوْمَ لَا يَنْفَعُ مَالٌ وَّلَا بَنُوْنَ ۙ اِلَّا مَنْ اَتَى اللّٰهَ بِقَلْبٍ سَلِيْمٍ ۗ

Bacaan latin: Wa lā tukhzinī yauma yub'aṡụn Yauma lā yanfa'u māluw wa lā banụn Illā man atallāha biqalbin salīm

Artinya: "Dan janganlah Engkau hinakan aku pada hari mereka dibangkitkan. (yaitu) di hari harta dan anak-anak laki-laki tidak berguna. Kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih." (QS Asy-Syu'ara: 87-89)

5. Doa Mohon Perlindungan dari Kejahatan Orang Zalim dan Kafir

Doa memohon perlindungan dari orang zalim termaktub dalam Al-Qur'an surah Al-Mu'minun ayat 94:

رَبِّ فَلَا تَجْعَلْنِى فِى ٱلْقَوْمِ ٱلظَّٰلِمِينَ

Bacaan latin: Rabbi fa lā taj'alnī fil-qaumiẓ-ẓālimīn

Artinya: "Ya Tuhanku, maka janganlah Engkau jadikan aku berada di antara orang-orang yang zalim."

Selain itu, doa mohon perlindungan dari kejahatan orang zalim dan kafir juga termaktub dalam surah Al Mumtahanah ayat 5:

رَبَّنَا لَا تَجْعَلْنَا فِتْنَةً لِّلَّذِيْنَ كَفَرُوْا وَاغْفِرْ لَنَا رَبَّنَاۚ اِنَّكَ اَنْتَ الْعَزِيْزُ الْحَكِيْمُ

Bacaan latin: Rabbanā lā taj'alnā fitnatal lillażīna kafarụ wagfir lanā rabbanā, innaka antal-'azīzul-ḥakīm

Artinya: "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan kami (sasaran) fitnah bagi orang-orang kafir. Ampunilah kami, ya Tuhan kami. Sesungguhnya Engkau Yang Mahaperkasa lagi Mahabijaksana."

Dalam satu hadits turut disebutkan, Rasulullah SAW berdoa agar dilindungi dari pemimpin yang zalim dengan bacaan sebagai berikut,

اللَّهُمَّ مَنْ وَلِيَ مِنْ أَمْرِ هَذِهِ أُمَّتِي شَيْئاً فَرَفَقَ بِهِمْ، فَارْفُقْ بِهِ. وَمَنْ شَقَّ عَلَيْهَا فَاشْفُقْ عَلَيْهِ. رواه مسلم

Artinya: "Ya Allah, siapa saja yang memimpin (mengurus) urusan umatku ini, yang kemudian ia menyayangi mereka, maka sayangilah dia. Dan siapa saja yang menyusahkan mereka, maka susahkanlah dia." (HR Muslim)

6. Doa Mohon Kemuliaan pada Hari Akhir

رَبَّنَا آمَنَّا فَاكْتُبْنَا مَعَ الشَّاهِدِينَ

Bacaan latin: Rabbana amanna faktubna ma'as syahidin

Artinya: "Ya Tuhan kami, kami telah beriman, maka catatlah kami bersama orang-orang yang menjadi saksi (atas kebenaran Al-Qur'an dan kenabian Muhammad)."

7. Perbanyak Doa Dzun Nun

Doa Dzun Nun dikenal sebagai doa Nabi Yunus AS ketika berada di dalam perut ikan. Doa ini termaktub dalam surah Al Anbiya ayat 87. Berikut bacaannya.

لَّآ اِلٰهَ اِلَّآ اَنْتَ سُبْحٰنَكَ اِنِّيْ كُنْتُ مِنَ الظّٰلِمِيْنَ

Bacaan latin: lā ilāha illā anta sub-ḥānaka innī kuntu minaẓ-ẓālimīn

Artinya: "Tiada Tuhan selaiN Engkau, Mahasuci Engkau, sesungguhnya aku termasuk orang yang berbuat zalim."

8. Membaca 10 Ayat Pertama Surah Al Kahfi

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْٓ اَنْزَلَ عَلٰى عَبْدِهِ الْكِتٰبَ وَلَمْ يَجْعَلْ لَّهٗ عِوَجًا ۜ ١ قَيِّمًا لِّيُنْذِرَ بَأْسًا شَدِيْدًا مِّنْ لَّدُنْهُ وَيُبَشِّرَ الْمُؤْمِنِيْنَ الَّذِيْنَ يَعْمَلُوْنَ الصّٰلِحٰتِ اَنَّ لَهُمْ اَجْرًا حَسَنًاۙ ٢ مّٰكِثِيْنَ فِيْهِ اَبَدًاۙ ٣ وَّيُنْذِرَ الَّذِيْنَ قَالُوا اتَّخَذَ اللّٰهُ وَلَدًاۖ ٤ مَّا لَهُمْ بِهٖ مِنْ عِلْمٍ وَّلَا لِاٰبَاۤىِٕهِمْۗ كَبُرَتْ كَلِمَةً تَخْرُجُ مِنْ اَفْوَاهِهِمْۗ اِنْ يَّقُوْلُوْنَ اِلَّا كَذِبًا ٥ فَلَعَلَّكَ بَاخِعٌ نَّفْسَكَ عَلٰٓى اٰثَارِهِمْ اِنْ لَّمْ يُؤْمِنُوْا بِهٰذَا الْحَدِيْثِ اَسَفًا ٦ اِنَّا جَعَلْنَا مَا عَلَى الْاَرْضِ زِيْنَةً لَّهَا لِنَبْلُوَهُمْ اَيُّهُمْ اَحْسَنُ عَمَلًا ٧ وَاِنَّا لَجٰعِلُوْنَ مَا عَلَيْهَا صَعِيْدًا جُرُزًاۗ ٨ اَمْ حَسِبْتَ اَنَّ اَصْحٰبَ الْكَهْفِ وَالرَّقِيْمِ كَانُوْا مِنْ اٰيٰتِنَا عَجَبًا ٩ اِذْ اَوَى الْفِتْيَةُ اِلَى الْكَهْفِ فَقَالُوْا رَبَّنَآ اٰتِنَا مِنْ لَّدُنْكَ رَحْمَةً وَّهَيِّئْ لَنَا مِنْ اَمْرِنَا رَشَدًا ١٠

Bacaan latin: al-ḥamdu lillāhillażī anzala 'alā 'abdihil-kitāba wa lam yaj'al lahụ 'iwajā , qayyimal liyunżira ba`san syadīdam mil ladun-hu wa yubasysyiral-mu`minīnallażīna ya'malụnaṣ-ṣāliḥāti anna lahum ajran ḥasanā , mākiṡīna fīhi abadā , wa yunżirallażīna qāluttakhażallāhu waladā , mā lahum bihī min 'ilmiw wa lā li`ābā`ihim, kaburat kalimatan takhruju min afwāhihim, iy yaqụlụna illā każibā , fa la'allaka bākhi'un nafsaka 'alā āṡārihim il lam yu`minụ bihāżal-ḥadīṡi asafā , innā ja'alnā mā 'alal-arḍi zīnatal lahā linabluwahum ayyuhum aḥsanu 'amalā , wa innā lajā'ilụna mā 'alaihā ṣa'īdan juruzā , am ḥasibta anna aṣ-ḥābal-kahfi war-raqīmi kānụ min āyātinā 'ajabā , iż awal-fityatu ilal-kahfi fa qālụ rabbanā ātinā mil ladungka raḥmataw wa hayyi` lanā min amrinā rasyadā , fa ḍarabnā 'alā āżānihim fil-kahfi sinīna 'adadā

Artinya: "Segala puji bagi Allah yang telah menurunkan Kitab Suci (Al-Qur'an) kepada hamba-Nya dan Dia tidak membuat padanya sedikit pun kebengkokan. (Dia juga menjadikannya kitab) yang lurus agar Dia memberi peringatan akan siksa yang sangat pedih dari sisi-Nya dan memberi kabar gembira kepada orang-orang mukmin yang mengerjakan kebajikan bahwa mereka akan mendapat balasan yang baik. Mereka kekal di dalamnya untuk selama-lamanya. (Dia menurunkan Al-Qur'an itu) juga agar Dia memberi peringatan kepada orang-orang yang berkata, "Allah mengangkat seorang anak." Mereka sama sekali tidak mempunyai pengetahuan tentang (hal) itu, begitu pula nenek moyang mereka. Alangkah besar (dosa) perkataan yang keluar dari mulut mereka. Mereka hanya mengatakan (sesuatu) kebohongan belaka. Maka, boleh jadi engkau (Nabi Muhammad) akan mencelakakan dirimu karena bersedih hati setelah mereka berpaling sekiranya mereka tidak beriman kepada keterangan ini (Al-Qur'an). Sesungguhnya Kami telah menjadikan apa yang ada di atas bumi sebagai perhiasan baginya agar Kami menguji mereka siapakah di antaranya yang lebih baik perbuatannya. Kami benar-benar akan menjadikan (pula) apa yang di atasnya sebagai tanah yang tandus lagi kering. Apakah engkau mengira bahwa sesungguhnya para penghuni gua dan (yang mempunyai) raqīm benar-benar merupakan keajaiban di antara tanda-tanda (kebesaran) Kami? (Ingatlah) ketika pemuda-pemuda itu berlindung ke dalam gua lalu berdoa, "Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami rahmat dari sisi-Mu dan mudahkanlah bagi kami petunjuk untuk segala urusan kami."

Menurut sebuah riwayat, menghafal sepuluh ayat pertama surah Al Kahfi dapat melindungi dari fitnah Dajjal. Hal tersebut bersandar pada sebuah hadits shahih yang berasal dari Abu Darda RA. Ia mengatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda:

مَنْ حَفِظَ عَشْرَ آيَاتٍ مِنْ أَوَّلِ سُورَةِ الْكَهْفِ عُصِمَ مِنَ الدَّجَّالِ

Artinya: "Siapa yang menghafal sepuluh ayat pertama dari surat Al-Kahfi, maka ia akan terlindungi dari Dajjal (fitnah)." (HR Muslim)




(kri/lus)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads