Haji Mardud: Pengertian, Penyebab dan Ciri-cirinya

Haji Mardud: Pengertian, Penyebab dan Ciri-cirinya

Anisa Rizki Febriani - detikHikmah
Rabu, 28 Mei 2025 07:15 WIB
Suasana masjidil haram.
Suasana masjidil haram. (Dok. Media center haji)
Jakarta -

Haji mardud merupakan kebalikan dari haji mabrur. Muslim yang hajinya mardud maka ditolak oleh Allah SWT.

Haji mabrur dimaknai sebagai haji yang diterima dan mendapat ridha Allah SWT. Lain halnya dengan haji mardud yang merupakan kebalikan dari haji mabrur.

Mengutip buku Yang Tersembunyi di Balik Ritual Haji tulisan M Sadat Ismail, mardud berasal dari akar kata "radda-yaruddu" yang artinya menolak dan mengembalikan. Pemaknaan kata mardud sebagai maf'ul berarti ditolak. Oleh karenanya, haji mardud diartikan sebagai haji yang ditolak Allah SWT.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Apa yang Menyebabkan Haji Seseorang Menjadi Mardud?

Mohammad Mufid melalui karyanya yang berjudul Dakwah Bil Qolam menjelaskan bahwa apabila haji seseorang bercampur dengan hal yang diharamkan atau perbuatan dosa maka bisa tergolong haji mardud.

Imam Al Ghazali melalui Asrar al-Haj yang diterjemahkan Mujiburrahman mengatakan dalam sebuah hadits terkait haji mardud. Dari Abu Hurairah Rasulullah SAW bersabda,

ADVERTISEMENT

"Barang siapa menyengaja datang ke Baitullah ini sebab pekerjaan haram, maka ia adalah pribadi yang tidak taat kepada Allah SWT. Apabila ia bersiap berangkat, kedua kakinya menaiki kendaraan, kemudian kendaraannya berjalan dan ia berkata, 'Labbaika Allahumma Labbaik (Kami datang menyambut panggilan-Mu ya Allah, kami datang menyambut panggilan-Mu),' maka malaikat berseru dari langit menjawab, 'Tidak ada sambutan untukmu dan tidak ada kebahagiaan bagimu. Pekerjaanmu haram, pakaianmu haram, kendaraanmu haram dan perbekalanmu haram. Pulanglah kamu membawa haji mardud (ditolak), bukan haji mabrur (diterima), dan bergembiralah dengan hajimu yang buruk.'

Apabila seseorang menunaikan haji menggunakan harta halal, ia menaiki kendaraan, kemudian kendaraanya berjalan dan ia berkata, 'Labbaik Allahumma Labbaik', maka malaikat berseru dari langit menjawab, 'Kami menyambut kamu dan semoga kebahagian menyertaimu. Kamu wajib mendapatkan apa yang kamu cintai, kendaraanmu halal dan pakaianmu halal serta perbekalanmu halal, maka pulanglah membawa haji mabrur, bukan mardud, dan mulailah berkerja." (Abu Dzar dalam kitab Manasik)

Ciri-ciri Haji Mardud

Dikutip dari buku Ensiklopedia Haji & Umrah oleh KH Ahmad Chodri Romli, berikut sejumlah ciri yang terlihat dari haji mardud.

  • Niatnya salah, misal berniat naik haji hanya untuk status sosial dalam masyarakat atau riya karena ingin dipuji serta dihormati sampai-sampai mencari popularitas
  • Menjalankan manasik haji tidak sesuai dengan syariat, seperti tidak belajar manasik serta tidak rajin mengikuti bimbingan
  • Selama menunaikan ibadah haji masih membawa kebiasaan bermuatan dosa, maksiat dan sebagainya

Doa agar Haji Mabrur

Ada doa yang dipanjatkan agar haji seseorang mabrur dan tidak mardud. Berikut bacaannya yang dinukil dari buku Untaian Mutiara oleh Ali Manshur,

اللهُمَّ اجْعَلْهَا حَاجًا مَبْرُوْرًا وَ ذَنْبًا مَغْفُوْرًا

Allaahummaj-'alhaa hajjan mabruuran wa dzanban maghfuuraan.

Artinya: "Ya Allah, jadikanlah ia (ibadah) sebagai ibadah haji yang mabrur dan dosa yang diampuni."




(aeb/inf)

Hide Ads