
Tracing Kasus Suspek Antraks di Sleman-Gunungkidul, 17 Orang Bergejala!
Dinkes DIY telah melakukan pemeriksaan epidemiologis terhadap 53 orang di kasus suspek Antraks di Sleman dan Gunungkidul. 17 orang diantaranya mengalami gejala.
Dinkes DIY telah melakukan pemeriksaan epidemiologis terhadap 53 orang di kasus suspek Antraks di Sleman dan Gunungkidul. 17 orang diantaranya mengalami gejala.
Kepala DPKH Gunungkidul, Wibawanti Wulandari mengatakan hewan ternak di Padukuhan Kayoman yang bakal mendapatkan vaksin antraks ada 89 sapi dan 175 kambing.
Belasan kambing milik warga Padukuhan Sawur, Ponjong, Gunungkidul, mati mendadak, 20 Februari. Dinas memastikan bukan karena antraks. Ini hasil uji lab-nya.
Dinkes Gunungkidul menerangkan, mereka memeriksa 53 orang dan mengambil 17 sampel buntut seorang warga setempat suspek antraks.
Dinkes Sleman menguji sampel darah warga yang mengonsumsi daging kambing mati mendadak atau yang kontak langsung dengan binatang tersebut.
Warga Gunungkidul suspek antraks disebut-sebut sempat menyembelih ternak yang mati mendadak di Sleman.
Satu warga Gedangsari, Gunungkidul, terindikasi menderita antraks. Dinas Peternakan mengungkap warga itu sempat menyembelih kambing mati dan memakan dagingnya.
Pasien suspek antraks di Gunungkidul disebut-sebut sempat memotong kambing matialias bradu dan mengonsumsinya.
Munculnya kasus suspek antraks di Gunungkidul membuat Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Bantul mengetatkan pengawasan lalu lintas ternak.
Seorang warga terindikasi menderita antraks di Kapanewon Gedangsari, Kabupaten Gunungkidul. Begini penjelasan Dinas Kesehatan.