Dinas Kesehatan (Dinkes) Gunungkidul memeriksa 53 warga dan mengambil 17 sampel di antaranya di Padukuhan Kayoman, Kalurahan Serut, Kapanewon Gedangsari. Pengambilan sampel dilakukan setelah ada salah seorang warga di sana terindikasi menderita antraks.
Plt Kepala Dinkes Gunungkidul, Dewi Irawaty menuturkan pihaknya memeriksa 53 warga buntut pembagian daging ternak yang suspek antraks. Dari 53 warga tersebut, Dewi menyebutkan pihaknya mengambil sampel 17 warga untuk dikirim ke BBTKLPP Yogyakarta.
"Warga diperiksa 53, diambil sampel 17, dikirim ke BBTKLPP Yogya," ungkap Dewi kepada detikJogja melalui pesan singkat, Senin (11/3/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Warga yang diperiksa, jelas Dewi, merupakan asal Padukuhan Kayoman. Kini, Dewi mengatakan pihaknya sedang menunggu hasil lab tersebut.
"Biasanya 2 minggu (proses uji lab)," katanya.
Diberitakan sebelumnya, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Gunungkidul mengungkap warga Gedangsari suspek antraks ternyata sempat menyembelih kambing mati atau yang biasa disebut brandu di Sleman. Dia juga mengonsumsi dagingnya bersama beberapa warga yang lain.
Kepala DPKH Gunungkidul Wibawanti Wulandari menuturkan pemotongan kambing mati itu dilakukan pada 24 Februari 2024. Setelah dipotong, dagingnya dibawa pulang ke kampungnya.
"Itu berawal ada orang Serut, Gedangsari, membawa kambing mati milik orang Sleman. Menyembelih di Sleman," kata Wibawanti saat dihubungi, Jumat (8/3).
Di kampungnya, warga tersebut kemudian mengonsumsi daging kambing mati itu bersama warga yang lain. Tak lama kemudian warga tersebut diketahui sakit.
"Kemudian bapak itu (dibawa) ke rumah sakit," jelasnya.
Terpisah, Plt Kepala Dinkes Gunungkidul Dewi Irawaty mengungkapkan warga suspek antraks tersebut tengah diperiksa di RSUD Prambanan, Sleman.
"Kita baru dapat info kemarin siang menjelang sore dari Dinas Kesehatan Sleman karena ada satu warga kita yang dirawat (sebab suspek antraks) di RSUD Prambanan," jelas Dewi Irawaty kepada wartawan saat ditemui di kantor Pemkab Gunungkidul, Jumat (8/3).
(apu/apu)
Komentar Terbanyak
PDIP Jogja Bikin Aksi Saweran Koin Bela Hasto Kristiyanto
Cerita Warga Jogja Korban TPPO di Kamboja, Dipaksa Tipu WNI Rp 300 Juta/Bulan
Jokowi Diadukan Rismon ke Polda DIY Terkait Dugaan Penyebaran Berita Bohong