Muncul Kasus Suspek Antraks di Gunungkidul, Bantul Perketat Lalu Lintas Ternak

Muncul Kasus Suspek Antraks di Gunungkidul, Bantul Perketat Lalu Lintas Ternak

Pradito Rida Pertana - detikJogja
Jumat, 08 Mar 2024 14:56 WIB
ilustrasi antraks
Ilustrasi kasus antraks. Foto: ilustrasi/thinkstock
Bantul -

Munculnya kasus suspek antraks di Kabupaten Gunungkidul membuat Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Bantul mengetatkan pengawasan lalu lintas ternak. Jika ternak berasal dari daerah merah antraks dilarang masuk ke Bantul.

Kepala DKPP Bantul, Joko Waluyo mengatakan pihaknya telah mengerahkan puskeswan di perbatasan Bantul-Gunungkidul. Hal itu untuk memastikan ternak yang masuk ke Bantul betul-betul dalam kondisi sehat.

"Nantinya petugas Puskeswan di Imogiri, Pleret, Dlingo dan Piyungan petugas puskeswan akan turun dan mengawasi lalu lintas ternak. Jadi memang mulai kita perketat lalu lintas ternak yang masuk Bantul," kata Joko kepada wartawan, Jumat (8/3/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pengawasan oleh petugas, kata Joko, meliputi pemeriksaan hewan ternak, khususnya terkait surat kesehatan ternak dan asalnya. Apabila berasal dari zona merah antraks maka ternak tidak boleh masuk ke Bantul.

"Kalau ternak yang masuk Bantul dari zona merah antraks ya jelas kami larang masuk. Semua itu agar tidak ada penyebaran antraks di Bantul," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Joko mengungkapkan sejauh ini belum ada temuan ternak yang mati mendadak. Joko pun akan menurunkan petugas ke kandang-kandang milik kelompok peternak.

"Sampai hari ini kami belum dapat laporan terkait ternak yang mati mendadak di Bantul, semoga tidak ada," ucapnya.

Namun, jika ada ternak milik warga yang tiba-tiba mati mendadak, Joko meminta agar segera melapor ke puskeswan terdekat. Nantinya petugas akan langsung datang untuk melakukan tindak lanjut.

Diberitakan sebelumnya, seorang warga terindikasi menderita antraks di Kapanewon Gedangsari, Kabupaten Gunungkidul. Sementara ini Dinas Kesehatan Gunungkidul akan melacak kemungkinan suspek antraks lain.

"Kita baru dapat info kemarin siang menjelang sore dari Dinas Kesehatan Sleman karena ada satu warga kita yang dirawat (sebab suspek antraks) di RSUD Prambanan," jelas Plt Kepala Dinkes Gunungkidul Dewi Irawaty kepada wartawan saat ditemui di kantor Pemkab Gunungkidul, Jumat (8/3). Dewi menyampaikan soal seorang warga Gedangsari suspek antraks.

Dewi mengungkapkan pihaknya langsung berkoordinasi dengan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Gunungkidul. Dewi mengatakan Pemkab juga sudah turun ke lokasi untuk mensurvei sapi yang telah mati tersebut.




(rih/cln)

Hide Ads