Seorang warga Gedangsari, Gunungkidul menjadi suspek antraks usai menyembelih ternak mati di Sleman. Saat ini Pemkab Sleman tengah melakukan penelusuran.
Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Kabupaten Sleman mengakui ada hewan ternak yang mati mendadak di Kapanewon Prambanan. Meski begitu, hewan mati tersebut masih belum bisa dipastikan suspek antraks.
"Kalau laporan ada (laporan hewan mati), tapi (soal antraks) saya masih nunggu investigasi kawan-kawan saya sampai datanya komplit. Tiga hari ini kawan-kawan saya sudah turun di lapangan," jelas Kepala Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Sleman, Suparmono kepada detikJogja melalui telepon, Sabtu (9/3/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengungkapkan masih belum bisa memastikan jumlah hewan yang mati mendadak tersebut. Meski begitu, Suparmono menerangkan pihaknya sudah melakukan mitigasi.
"Lingkungan kandang di sekitar sana sudah disemprot disinfektan dan sebagainya," katanya.
Meski demikin, pihaknya belum melakukan uji lab untuk tanah di lokasi penyembelihan kambing yang mati mendadak itu.
"Itu sedang kita lakukan yang diuji sampel tanah dan sebagainya itu yang di Gunungkidul. Yang dari Sleman belum. Teman-teman sedang berproses," ujarnya.
Sebelumnya, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Gunungkidul mengungkap warga Gedangsari suspek antraks ternyata sempat menyembelih kambing mati atau yang biasa disebut brandu di Sleman. Dia juga mengonsumsi dagingnya bersama beberapa warga yang lain.
Kepala DPKH Gunungkidul Wibawanti Wulandari menuturkan pemotongan kambing mati itu dilakukan pada 24 Februari 2024. Setelah dipotong, dagingnya dibawa pulang ke kampungnya.
"Itu berawal ada orang Serut, Gedangsari, membawa kambing mati milik orang Sleman. Menyembelih di Sleman," kata Wibawanti saat dihubungi, Jumat (8/3/2024).
Di kampungnya, warga tersebut kemudian mengonsumsi daging kambing mati itu bersama warga yang lain. Tak lama kemudian warga tersebut diketahui sakit.
"Kemudian bapak itu (dibawa) ke rumah sakit," jelas Wibawanti kepada wartawan melalui telepon, Jumat (8/3/2024).
(ahr/ahr)
Komentar Terbanyak
Jawaban Menohok Dedi Mulyadi Usai Didemo Asosiasi Jip Merapi
PDIP Jogja Bikin Aksi Saweran Koin Bela Hasto Kristiyanto
Direktur Mie Gacoan Bali Ditetapkan Tersangka, Begini Penjelasan Polisi