Penutupan Selokan Van Der Wijck yang rencananya akan berakhir di awal November terpaksa harus diperpanjang. Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWSSO) baru akan membuka kembali saluran irigasi itu pada pertengahan November.
PAsalnya, mereka menemukan kebocoran tanggul di kawasan Kecamatan Ngluwar, Magelang, Jawa Tengah dan harus memperbaikinya.
"Diundur sampai 14 November karena saat ini masih berlangsung grouting dan pekerjaan beton lining tanggul yang bocor di pintu saluran Van Der Wijck di Cabeyan Ngluwar," kata Ahli Madya Bidang Pelaksanaan Jaringan Pemanfaatan Air BBWSSO Vicky Ariyanti saat dihubungi, Kamis (31/10/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam rencana awal, Selokan Van Der Wijck ditutup selama satu bulan sejak 1 Oktober 2024. Artinya saluran ini akan dibuka kembali tanggal 1 November 2024. Hanya saja rencana ini berubah drastis karena adanya kebocoran di Cabeyan, Ngluwar, Magelang.
Vicky memastikan pihaknya telah berkoordinasi dengan instansi terkait. Mulai dari Dinas Pertanian wilayah terdampak hingga Dinas PUP ESDM DIY. Kaitannya adalah adanya tambahan waktu untuk perbaikan saluran yang bocor.
"Kami sudah sampaikan pada diskusi dengan pihak Dinas Pertanian, Dinas PUP ESDM DIY dan aliansi pertanian. Mohon tambahan waktu sampai 14 November atau bila siap dalam 1 minggu, kami akan buka kembali layanan 8 November," katanya.
Vicky menuturkan usia Selokan Van Der Wijck menjadi faktor utama. Bocor terjadi akibat pelemahan tanggul. Ini karena usia tanggul yang bocor di atas 50 tahun.
Kondisi ini berdampak pada layanan infrastruktur. Terlebih saat ini air sudah mengalir hingga keluar tanggul tersebut. Sebagai antisipasi kebocoran lebih besar, pihaknya lalu memperkuat tanggul dengan perbaikan.
Vicky berharap agar tak turun hujan sementara waktu. Ini agar pengerjaan penutupan kebocoran tanggul bisa lebih cepat. Terlebih pengerjaan ini menggunakan zat adiktif khusus yang lebih cepat kering.
"Kami berharap tidak ada hujan lebat saja supaya curing beton cepat jadi. Kalau permohonan sampai 14 November tapi harapan kami tanggal 8 November sudah bisa dibuka lagi," ujarnya.
Terpisah, Kabid Tanaman Pangan Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Sleman Siti Rochayah menuturkan sebanyak 1.500 hektare sawah di Kapanewon Minggir dan Moyudan terdampak pemeliharaan saluran irigasi ini. Kondisi ini terus berulang setiap tahun saat masa pemeliharaan Selokan Van Der Wijck.
Bentuk mitigasi yang dilakukan dengan penyediaan pompa air. Selain itu ada pula sumur ladang, irigasi air tanah dalam dan irigasi perpompaan. Walau diakui olehnya belum ideal untuk mengairi seluruh lahan terdampak.
"Van Der Wijck ini terluas dampaknya ke Moyudan dan sebagian kecil Minggir, ada sekitar 1.500-an hektare," ujarnya.
(ahr/apl)
Komentar Terbanyak
Jawaban Menohok Dedi Mulyadi Usai Didemo Asosiasi Jip Merapi
PDIP Jogja Bikin Aksi Saweran Koin Bela Hasto Kristiyanto
Direktur Mie Gacoan Bali Ditetapkan Tersangka, Begini Penjelasan Polisi