Jika detikers sedang mencari cara menanam kacang tanah agar berbuah lebat dan memberikan hasil panen melimpah, kamu sudah berada di tempat yang tepat. Kacang tanah tidak hanya populer sebagai camilan atau bahan baku berbagai makanan, tetapi juga cukup mudah ditanam, bahkan oleh pemula. Dengan teknik yang tepat dan perawatan yang baik, kacang tanah bisa tumbuh subur dan menghasilkan polong yang banyak di dalam tanah.
Dikutip dari buku Budidaya 8 Jenis Tanaman Pangan tulisan Purwono dan Heni Purnamawati, kacang tanah pertama kali dibawa ke Indonesia oleh pedagang Spanyol setelah 1597 dari Meksiko. Sejak itu, tanaman kacang tanah terus berkembang, terutama dengan meningkatnya industri makanan berbahan dasar kacang tanah.
Ada dua tipe utama kacang tanah yang dibudidayakan di Indonesia, yakni tipe tegak dan tipe menjalar. Setiap tipe memiliki karakteristik pertumbuhan dan hasil yang berbeda. Varietas yang umum dikenal antara lain Gajah, Banteng, Kelinci, Tapir, hingga Kacang Garuda. Karena kacang tanah berbuah di dalam tanah, pengolahan tanah yang baik dan kandungan kalsium (Ca) yang cukup sangat penting agar tanaman berbuah lebat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ingin tahu bagaimana langkah-langkah menanam kacang tanah yang tepat dan apa saja tips praktis untuk pemula? Simak panduan lengkapnya pada artikel berikut ini!
Cara Menanam Kacang Tanah
Berikut ini merupakan langkah-langkah dan tips menanam kacang tanah yang dikutip dari buku Bertanam Kacang Tanah dan Pemanfaatannya tulisan Mashudi dan Budidaya 8 Jenis Tanaman Pangan tulisan Purwono dan Heni Purnamawati.
1. Pengolahan Tanah
Tanah yang digunakan untuk menanam kacang tanah harus gembur agar polong bisa tumbuh dengan baik. Jika tanah tergolong masam (pH < 5) dan belum pernah dikapur, maka kapur perlu diberikan sebanyak 1-3 ton per hektar sekitar satu bulan sebelum tanam. Kapur disebar dan diratakan hingga kedalaman 15 cm.
Seminggu sebelum masa tanam, tanah dibajak atau dicangkul sedalam 15 cm, lalu diratakan. Di lahan sawah bekas padi, tanah harus dikeringkan terlebih dahulu dan sisa jerami dibersihkan. Untuk tanah ringan, cukup dibajak dan digaru satu kali, sedangkan tanah berat memerlukan pembajakan, pembuatan saluran drainase, penggaruan, dan pencangkulan ulang agar benar-benar menjadi remah dan gembur. Pada tanah subur, pengolahan cukup dilakukan 7-10 hari sebelum tanam.
2. Penyesuaian dengan Iklim dan Waktu Tanam
Kacang tanah cocok ditanam di daerah beriklim tropis. Meskipun tidak terlalu peka terhadap perubahan musim, tanaman ini tetap memerlukan kondisi air yang sesuai. Pada musim hujan, tanah tidak boleh terlalu jenuh air. Sebaliknya, pada musim kemarau, tanah harus dijaga agar tetap lembap.
Waktu tanam yang baik tergantung pada jenis lahan. Di lahan sawah dengan irigasi, kacang tanah ditanam pada bulan April-Juni dan bisa ditanam lagi pada Juli-Agustus. Di lahan tadah hujan, penanaman dilakukan pada awal musim hujan, sekitar Oktober-November.
3. Pemilihan dan Persiapan Bibit
Bibit yang baik berasal dari kacang tanah yang sudah tua, kulit polongnya kering, uratnya terlihat jelas, dan tidak mudah terkelupas. Polong yang bagus biasanya akan berbunyi saat digoyangkan. Setelah dipilih, polong dijemur sekali lagi sampai benar-benar kering, lalu disimpan maksimal 4 bulan.
Untuk penanaman di lahan yang belum pernah ditanami kacang tanah, benih perlu dicampur dengan inokulan Rhizobium (Legin) sebanyak 4 gram per kilogram benih. Benih dibasahi lebih dulu secara merata di tempat teduh, kemudian segera dicampur Legin dan ditanam maksimal 6 jam setelah pencampuran.
4. Penanaman
Penanaman dilakukan dengan membuat larikan berjarak teratur. Pada tanah yang kurang subur, jarak tanam dibuat agak longgar seperti 40 cm x 10 cm atau 30 cm x 15 cm. Sementara pada tanah yang agak subur, jarak tanam bisa lebih rapat, misalnya 20 cm x 20 cm atau 30 cm x 10 cm.
Alat yang digunakan bisa berupa tugal bermata dua atau tiga. Tugal bermata dua digunakan bila pupuk dasar diberikan dalam larikan tanaman, sedangkan tugal bermata tiga digunakan bila pupuk dan benih diletakkan di lubang berbeda.
5. Penyulaman dan Penyiangan
Benih biasanya tumbuh dalam waktu 3-7 hari. Jika ada benih yang tidak tumbuh, segera lakukan penyulaman dengan benih yang telah diperlakukan seperti saat penanaman.
Dalam penanaman kacang tanah, penyiangan dilakukan dua kali. Pertama saat tanaman berumur 5-7 hari bersamaan dengan penyulaman, dan kedua saat tanaman berumur 3-4 minggu. Penyiangan bertujuan membersihkan gulma dan bisa dilakukan secara manual atau dengan herbisida seperti Lasso 480 EC.
6. Pemupukan
Pupuk yang digunakan adalah urea, TSP, dan KCl. Pemberian pupuk dilakukan saat penyiangan pertama, sekitar umur 30 hari. Cara pemberiannya adalah dengan membuat lubang sedalam 5-7 cm di kanan dan kiri tanaman menggunakan tugal, lalu pupuk dimasukkan dan ditutup kembali dengan tanah.
7. Pengairan dan Perawatan Tanah
Tanah perlu dijaga agar tetap lembap selama masa pertumbuhan, terutama hingga tanaman berumur 3 bulan. Air tidak boleh menggenang karena bisa menyebabkan akar dan ginofor membusuk.
Sekitar 10 hari sebelum panen, tanah sebaiknya dalam keadaan kering. Bila tanah terlalu keras saat panen, bisa dibasahi sehari sebelumnya. Untuk menjaga kelembapan saat musim kemarau, kita dapat menggunakan mulsa. Namun, pada masa berbunga sebaiknya tidak dilakukan penyiraman karena bisa mengganggu penyerbukan.
8. Alat-alat Penunjang
Alat utama yang digunakan antara lain cangkul, bajak, garu, dan tugal. Cangkul dan bajak dipakai untuk menggemburkan tanah, sedangkan garu digunakan untuk meratakannya. Tugal membantu pembuatan lubang tanam, terutama jika ingin hasil tanam yang lebih rapi dan merata. Meskipun memakan lebih banyak waktu, penggunaan tugal membuat pemeliharaan tanaman lebih mudah dan efisien.
9. Pengendalian Penyakit
Beberapa penyakit umum pada kacang tanah meliputi bercak daun, karat, layu, dan belang. Pengendalian penyakit dilakukan dengan cara menjaga kebersihan lahan, mengatur pengairan, dan memantau tanaman secara rutin agar gejala penyakit bisa segera diatasi sebelum menyebar.
Mengikuti seluruh langkah di atas dengan benar akan menghasilkan tanaman kacang tanah yang berbuah lebat. Selamat mencoba, detikers!
(par/apl)
Komentar Terbanyak
Jawaban Menohok Dedi Mulyadi Usai Didemo Asosiasi Jip Merapi
PDIP Jogja Bikin Aksi Saweran Koin Bela Hasto Kristiyanto
Direktur Mie Gacoan Bali Ditetapkan Tersangka, Begini Penjelasan Polisi