Cara Menanam Kangkung di Pot yang Cocok untuk Lahan Sempit, Simak!

Kangkung merupakan sayuran yang cukup populer bagi masyarakat Indonesia. Sayuran yang memiliki nama latin Ipomoea aquatica L ini mudah ditanam di tanah kering, basah ataupun lumpur. Lantas, bagaimana cara menanam kangkung di pot?

Menanam kangkung di pot menjadi keunggulan tersendiri karena tidak memerlukan lahan yang luas. Hal ini cocok untuk yang memiliki lahan sempit di rumah tetapi dapat dimanfaatkan untuk berkebun. Selain itu, proses penanaman yang dipilih bisa menggunakan pupuk dan pestisida organik agar lebih aman untuk dikonsumsi.

Tahapan yang perlu dilakukan untuk menanam kangkung di pot adalah menyiapkan media tanam, pemilihan dan penanaman benih, pemeliharaan, penanggulangan hama dan penyakit, proses panen, dan pengolahan hasil panen.

Cara Menanam Kangkung di Pot untuk Lahan Sempit

Dikutip buku Farm Bigbook: Budi Daya Sayuran Organik di Pot karya Bambang Prasetio, inilah penjelasan lengkap cara menanam kangkung di pot yang cocok untuk lahan sempit. Simak dan catat bagian pentingnya.

1. Media Tanam

• Gunakan pot yang memiliki lubang di bagian bawah agar air bisa keluar
• Bisa pilih pot dari ban bekas, plastik, anyaman bambu, tanah liat, sabut kelapa, atua kaleng bekas
• Pilih pot yang berukuran sedang agar benih dapat tumbuh optimal
• Pilih tanah gembur berpasir dan pupuk organik (pupuk kandang atau kompos)
• Campur tanah dengan pupuk organik, perbandingan 1:1
• Setelah tercampur, masukkan ke dalam pot lalu siram dengan air
• Tunggu hingga satu minggu, lalu siap ditanami bibit kangkung

2. Pemilihan dan Penanaman Bibit

• Pilih benih berkualitas yang tahan serangan hama dan penyakit
• Benih bisa dibeli di toko pertanian
• Rendam benih dengan air hangat pada suhu 50 derajat Celsius selama 15 menit
• Setelah itu, anginkan hingga kering
• Benih yang kering dapat ditanam dalam pot yang sudah disiapkan sebelumnya
• Tanam benih kangkung dengan membuat lubang di tanah sedalam 1 cm
• Masukkan benih satu butir untuk satu pot
• Timbun benih dengan tanah lalu siram secukupnya

3. Pemeliharaan

Perawatan dan pemeliharan agar benih dapat tumbuh optimal. Benih kangkung akan mulai tumbuh kecambah kurang lebih 4 hari setelah ditanam. Setelah benih berkecambah, lakukan perawatan dengan pemupukan susulan, penyiraman, hingga penyiangan. Ini langkah-langkahnya:

a. Pemupukan

• Benih dapat diberikan pupuk setelah berumur 2 minggu
• Berikan pupuk organik yang terdiri dari pupuk kandang dan kompos
• Buatlah lubang di sekitar tanaman dengan kedalaman 2 cm menggunakan kayu
• Masukkan pupuk dan timbun di tanah
• Pupuk kompos cair dapat dibuat dari buah-buahan matang atua yang busuk

b. Penyiraman

• Lakukan penyiraman secara teratur agar kelembaban tanah terjaga
• Saat musim kemarau, lakukan penyiraman 2 kali sehari pada pagi dan sore
• Gunakan air bersih yang bebas dari zat kimia

c. Penyulaman

• Lakukan penyulaman benih ketika mengalami pertumbuhan yang lambat, terserang penyakit, atau mati
• Penyulaman dilakukan kurang dari 2 minggu setelah masa tanam

d. Penyiangan

• Lakukan penyiangan secara teratur agar benih dapat tumbuh optimal
• Cabut rumput liar yang tumbuh di sekitar pot

4. Penanggulan Hama dan Penyakit

Hama dan penyakit sering terjadi ketika masa tumbuh tanaman. Untuk itu, perlu melakukan penanggulan agar tidak merusak tanaman dan bisa tumbuh dengan optimal. Ada beberapa hama dan penyakit sering menyerang tanaman kangkung, yakni:

a. Hama

• Ulat Daun

Ulat daun termasuk hama yang suka menyerang kangkung. Hama ini dapat merusak daun tanaman dan akan habis jika tidak ditanggulangi dengan cepat. Ciri-ciri adanya hama ulat yakni daun mulai berlubang hingga gundul. Untuk penanggulangannya bisa mengambil ulat daun dan membuangnya. Lakukan penyemprotan pestisida organik.

• Jangkrik

Jangkrik juga menyerang daun tanaman dan membuatnya berlubang. Kehadiran hama ini mengganggu pertumbuhan kangkung. Ciri-ciri adanya jangkrik yakni daun berlubang seperti ada bekas gigitan. Cara menanggulanginya dengan menyemprot insektisida organik seperti campuran minyak cengkeh, air tembakau, bawang putih, atau minyak sereh.

• Kutu Daun

Hama kutu menyerang daun dan menjadikannya layu bahkan kering. Ketika banyak daun yang kering, bisa jadi pertanda adanya kutu. Untuk itu, perlu memetik daun yang terserang hama dan lakukan penyemprotan dengan pestisida organik.

• Burung

Burung kerap merusak benih kangkung yang masih berkecambah. Agar terhindar dimakan burung, tutup benih menggunakan daun pisang atua plastik pada saat sore. Buka penutup di pagi hari agar terkena sinar matahari.

b. Penyakit

Ada beberapa penyakit yang menyerang tanaman kangkung. Penyakit ini banyak disebabkan oleh jamur. Berikut ini beberapa penyakit yang harus dihindari:

• Kapang Daun

Penyakit ini disebabkan oleh jamur Cladosporium fulvus cke yang menyerang daun. Indikasi bisa terlihat ketika seluruh permukaan daun dipenuhi spora berwarna coklat. Untuk mengendalikan bisa menggunakan pestisida organik.

• Bercak Daun

Penyakit bercak daun disebabkan karena jamur Cercospora carotae yang menyerang bagian daun. Daun tanaman akan berwarna coklat dengan corak kehitaman. Cara menanggulangi dengan menyemprot pestisida organik secara teratur.

• Layu

Tanaman kangkung dapat layu karena adanya jamur yang menyerang akar. Indikasi tanaman terserang penyakit ini ketika terlihat layu pada siang hari terutama pada saat sinar matahari muncul. Penyakit ini dapat mengakibatkan kematian. Untuk itu, perlu mencabut tanaman yang terserang penyakit lalu ganti dengan bibit baru.

5. Panen

• Tanaman kangkung organik dapat mulai dipanen 40 hari setelah tanam
• Panen dapat dilakukan pada pagi atau sore hari dengan mencabut tanaman kangkung hingga ke akar
• Kangkung siap diolah menjadi masakan yang enak dan nikmat

Nah, itulah serangkaian cara menanam kangkung di pot yang cocok untuk pemula dengan lahan sempit. Semoga berguna, ya.

Mitos atau Fakta, Konsumsi Kangkung Bisa Bikin Ngantuk

Mitos atau Fakta, Konsumsi Kangkung Bisa Bikin Ngantuk