Menanam sayuran menjadi sebuah aktivitas yang menyenangkan bagi sebagian orang, terutama mereka yang ingin memanen hasil kebun sendiri. Termasuk tanaman brokoli yang ternyata bisa ditanam sendiri di rumah. Lantas, bagaimana cara menanam brokoli yang cocok dijadikan panduan oleh pemula?
Menurut buku 'Tips Mudah dan Praktis Mengolah Makanan dari Brokoli' oleh Aloysius Fernandi, brokoli memiliki nama Latin Brassica oleracea L. Tanaman ini termasuk jenis sayuran yang banyak dibudidayakan. Alasannya karena brokoli menjadi bahan penganan yang populer.
Sayuran yang mirip dengan kembang kol ini bahkan dikenal sebagai tanaman yang mampu beradaptasi dengan baik, meski di tengah-tengah cuaca dingin. Tidak hanya itu saja, berbagai manfaat kesehatan yang diperoleh dari mengonsumsi brokoli membuat sayuran jenis ini semakin banyak dibudidayakan oleh tidak sedikit orang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nah, bagi detikers yang dibuat penasaran dengan cara menanam brokoli sampai bisa dipanen, artikel ini akan merangkum informasi menariknya. Simak baik-baik penjelasannya berikut ini, ya.
Mengenal Media Tanam Brokoli
Sebelum memahami cara menanamnya, terlebih dahulu mari mengenal media tanam brokoli. Sebagian orang mungkin mengira brokoli hanya bisa ditanam di pekarangan atau tanah yang luas. Ini dikarenakan mungkin ada sebagian orang yang pernah melewati area sawah yang dipenuhi dengan tanaman brokoli.
Meskipun begitu, ternyata ada berbagai media tanam yang bisa digunakan untuk menanam brokoli. Dua di antaranya adalah melalui pot maupun secara hidroponik. Kemudian sebelum melakukan penanaman terhadap bibit tanaman brokoli, terlebih dahulu perlu diperhatikannya media tanam yang digunakan.
Hal ini dikarenakan media tanam menjadi salah satu kunci dalam keberhasilan proses menanam brokoli. Seperti diungkap dalam buku 'Farm Bigbook: Budi Daya Sayuran Organik Di Pot' karya Bambang Prasetio, bahwa setidaknya ada tiga bahan media tanam yang diperlukan saat proses menanam brokoli. Berikut rinciannya sebagai panduan.
1. Wadah Tanaman
Pertama, diperlukannya wadah atau tempat bagi brokoli tersebut hidup. Dua di antaranya bisa menggunakan pot atau polybag yang terbuat dari plastik. Kedua jenis wadah tanaman ini menjadi yang cukup populer karena cenderung mudah dipindah-pindahkan dan biaya membelinya yang cukup ekonomis.
Tidak hanya itu saja, detikers juga dapat mempertimbangkan penggunaan bahan-bahan bekas. Misalnya saja galon air mineral atau kaleng-kaleng bekas yang tak lagi diperlukan. Cobalah untuk menggunakan ukuran wadah yang luas agar ukuran brokoli saat tumbuh nantinya bisa berukuran besar.
2. Tanah
Tanah menjadi salah satu bahan media tanam yang perlu dipertimbangkan baik-baik sebelum menanam brokoli. Dijelaskan bahwa tanah yang direkomendasikan untuk menanam brokoli adalah tanah yang gembur. Kemudian ada pH tersendiri yang perlu diperhatikan sebelum menggunakannya sebagai media tanam bagi brokoli.
Setidaknya tanah yang digunakan perlu memiliki pH sekitar 6.0 sampai 7.0. Lalu ada takaran khusus yang digunakan dalam pembuatan media tanam bagi brokoli. Setidaknya campuran tanah dan pupuk nanti sebaiknya menggunakan skala 1:1. Campur kedua bahan ini secara merata di dalam wadah tanaman, lalu disiram menggunakan air sampai lembap.
3. Pupuk Organik
Media tanam yang tak kalah penting untuk diperlukan oleh tanaman brokoli adalah pupuk organik. Seperti namanya, pupuk organik adalah pupuk alami yang berasal dari hewan maupun tanaman. Setidaknya ada dua jenis pupuk organik yang biasanya digunakan pada proses penanaman sayur, yaitu pupuk kompos dan pupuk kandang.
Biasanya pupuk kompos bisa dibuat dengan memanfaatkan daun-daun yang sudah layu atau abu sekam. Lain halnya dengan pupuk kandang yang bisa didapatkan dari kotoran beragam hewan yang ada di sekitar. Misalnya saja ayam, kambing, kerbau, hingga sapi. Setelah mencampurkannya dengan tanah dan menyiramnya agar lembap, campuran media tanam yang sudah dibuat bisa didiamkan dulu selama dua minggu. Ini dilakukan agar pupuk yang digunakan dapat terfermentasi oleh bakteri dengan baik.
Cara Menanam Brokoli sampai Bisa Dipanen
Setelah mencermati media tanam yang bisa digunakan untuk tanaman brokoli, saatnya untuk mengetahui langkah-langkah yang bisa dilakukan untuk menanam brokoli sendiri. Pada kesempatan ini akan diuraikan cara menanam brokoli yang sederhana dan cocok diikuti oleh para pemula. Dirangkum dari buku 'Bertanam Sayuran Organik Bersama Melly Manuhutu' karya Melly Manuhutu dan 'Farm Bigbook: Budi Daya Sayuran Organik Di Pot', berikut beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menanam brokoli sampai panen.
1. Menyemai Bibit
Pertama, pastikan untuk menyemai terlebih dahulu bibit brokoli. Penyemaian merupakan langkah awal yang harus diperhatikan dengan saksama agar kualitas tanaman yang dihasilkan nantinya bagus dan sesuai dengan harapan. Cara yang bisa dilakukan pada tahapan ini adalah dengan merendam terlebih dahulu bibit atau biji brokoli di dalam air hangat selama 1-2 jam.
Pilih bibit yang tenggelam karena menunjukkan kualitas yang bagus untuk digunakan. Setelah itu, bungkus bibit dengan kain basah. Siapkan kotak kayu atau ember yang sudah diberi media tanam. Tempatkan bibit dengan memberi jarak 1-2 cm. Taruh wadah semai tersebut di tempat yang tidak terkena Matahari secara langsung. Biasanya bibit brokoli akan mengeluarkan kecambah dalam 3-5 hari.
2. Pindahkan ke Plastik Semai
Sekitar 2 minggu setelah disemai, tanaman muda brokoli perlu untuk segera dipindahkan pada plastik semai. Salah satu wadah yang bisa digunakan untuk tahapan ini adalah plastik polybag dengan ukuran 8 atau 12 cm. Lakukan pemindahan dengan mengambil tanaman dengan menyertakan tanah beserta akarnya.
Usahakan agar bagian dari tanaman tidak terputus saat dipindahkan. Lalu tanam ke dalam media tanam yang sebelumnya telah dipersiapkan. Tidak hanya menggunakan plastik polybag, tanaman brokoli yang sudah disemai sekitar 2-3 minggu bisa langsung dipindahkan ke lahan penanaman lain. Pastikan menempatkan lahan penanaman ini dengan tidak langsung terkena Matahari yang terlalu terik.
3. Siram dengan Air
Setelah selesai memindahkannya, tanaman brokoli perlu untuk segera disiram dengan air. Ini bertujuan agar tanaman tidak layu dan juga mati. Cobalah menyirami bagian media tanam sampai lembap saja, tidak perlu sampai meluap-luap airnya.
Jangan terlalu sering melakukan proses penyiraman. Sebaliknya, lakukan penyiraman secara teratur dengan memastikan media tanam dalam kondisi lembap. Menghindari penyiraman tanaman brokoli secara berlebihan dikhawatirkan justru membuat bagian akar atau batang tanaman tersebut menjadi mudah busuk.
4. Pemupukan Tambahan
Walaupun sebelumnya media tanam telah dilengkapi dengan pupuk organik, ternyata pemupukan secara berkala tetap perlu untuk dilakukan. Mengapa demikian? Ini dikarenakan karena tanaman perlu untuk nutrisi agar pertumbuhan dan perkembangannya tercukup. Salah satu sumber nutrisi yang bisa diperoleh tanaman adalah melalui proses pemupukan ini.
Serupa dengan tahapan sebelumnya yang menggunakan pupuk organik, maka kali ini juga menggunakan jenis pupuk yang sama. Usahakan menggunakan pupuk tambahan yang tidak jauh berbeda dengan pupuk sebelumnya. Baik itu pupuk kompos maupun pupuk kandang. Proses ini bisa dilakukan sekitar rentang waktu 1 minggu, 3 minggu, dan 5 minggu setelah bibit tanaman dipindahkan ke media tanam atau lahan penanaman.
5. Perawatan
Salah satu tahapan yang cukup rumit untuk dilakukan dalam proses penanaman brokoli adalah perawatan itu sendiri. Pada tahap awal biasanya bisa berjalan dengan mudah atau bahkan baik. Namun, saat proses perawatan inilah yang justru terkadang memberikan berbagai tantangan tersendiri bagi siapa saja yang melakukannya.
Proses perawatan terdiri dari penyiraman, penyulaman, hingga penyiangan. Penyiraman dapat dilakukan dengan cukup memastikan media tanam lembap dan tidak kering. Ada baiknya tidak terlalu sering melakukan proses penyiraman. Kemudian penyulaman dilakukan dengan mengganti tanaman yang telah mati atau terserang penyakit dengan bibit yang baru.
Dengan penyulaman, hama atau penyakit yang hinggap di tanaman yang sudah mati diharapkan tidak menular ke tanaman lain yang berada dalam kondisi sehat. Terakhir, ada penyiangan atau memastikan tidak ada tumbuhan liar di sekitar tanaman. Berbagai tumbuhan liar yang ada di sekitar tanaman brokoli dapat dicabut. Lakukan proses ini secara rutin, misalnya saja setiap satu minggu sekali.
Itulah tadi informasi seputar cara menanam brokoli sampai bisa panen yang menarik untuk dicoba di rumah. Semoga membantu, ya!
(sto/apu)
Komentar Terbanyak
Heboh Penangkapan 5 Pemain Judol Rugikan Bandar, Polda DIY Angkat Bicara
Akhir Nasib Mobil Vitara Parkir 2,5 Tahun di Jalan Tunjung Baru Jogja
Megawati Resmi Dikukuhkan Jadi Ketum PDIP 2025-2030