5 Cara Menanam Timun di Rumah yang Mudah, Dijamin Berbuah Lebat!

5 Cara Menanam Timun di Rumah yang Mudah, Dijamin Berbuah Lebat!

Anindya Milagsita - detikJogja
Kamis, 29 Mei 2025 15:01 WIB
Timun atau Mentimun
Buah timun. (Foto: jcomp/Freepik)
Jogja -

Tanaman timun ternyata bisa dibudidayakan sendiri di rumah. Penasaran ingin tahu bagaimana cara menanam timun di rumah yang mudah dan cocok bagi pemula? Simak ulasannya melalui artikel ini.

Bagi sebagian besar orang, timun termasuk jenis lalapan yang tidak pernah terlewatkan saat menyantap menu makanan tertentu. Tidak hanya itu, timun juga dikenal sebagai pelengkap rujak buah atau olahan menu lainnya.

Menurut buku 'Sukses dari Bertanam Mentimun' karya Atma Endris, timun merupakan tanaman semusim yang termasuk jenis menjalar. Sebagai bagian dari buah-buahan, timun memiliki nama latin Cucumis sativus. Tanaman yang berasal dari Cina bagian tengah dan juga barat ini dikenal mampu tumbuh dengan baik di dataran yang rendah maupun tinggi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain kaya akan kandungan air, timun juga dikenal mempunyai cita rasa sedikit manis dan mampu memberikan efek dingin saat disantap.

Nah, bagi detikers yang penasaran ingin mencoba menanam timun sendiri di rumah, ada langkah-langkah yang perlu diperhatikan. Berikut penjelasan cara menanam timun.

ADVERTISEMENT

Mengenal Media Tanam Timun

Sebelum mengetahui langkah-langkah menanam timun, terlebih dahulu mengenal media tanam untuk penanaman buah tersebut. Salah satu cara menanam timun di rumah yang mudah diterapkan adalah dengan hidroponik.

Dijelaskan dalam buku 'Jago Bertanam Hidroponik Untuk Pemula' karya Umi Fadlillah Umar, SP, MSi, dkk.,bahwa teknik menanam dengan hidroponik dapat menggunakan media tanam tertentu. Bagi tanaman sayuran yang berdaun bisa menggunakan rockwool. Lain halnya dengan media tanam untuk buah-buahan yang bisa memakai coco peat, sekam bakar, dan juga hydroton. Sebagai gambaran, berikut rangkuman ketiga media tanam tersebut.

1. Coco Peat

Pertama, ada coco peat yang seperti namanya berasal dari sabut kelapa. Biasanya coco peat diolah dengan melalui proses pemisahan butiran serbuk dari sabut kelapa itu sendiri. Coco peat dikenal mampu menjadi media tanam yang menopang pertumbuhan batang dan tanaman secara keseluruhan.

Coco peat dikenal sebagai media tanam yang cukup memiliki unggulan. Terutama karena memiliki daya serap yang tinggi dan juga ringan. Bukan hanya itu, coco peat juga dapat menyimpan nutrisi dalam jumlah yang banyak. Penggunaan coco peat bisa dikombinasikan bersamaan dengan media tanam yang lain.

2. Sekam Bakar

Selanjutnya, ada sekam bakar yang juga dikenal memiliki keunggulan tertentu. Sekam bakar biasanya diperuntukkan bagi tanaman buah-buahan. Tidak sedikit orang atau pembudidaya yang memadukan sekam bakar bersamaan dengan coco peat.

Serupa dengan coco peat, sekam bakar juga dikenal sebagai media tanam yang dikenal ringan dan berdaya serap tinggi. Saat ditempatkan di dalam pot atau polybag, sekam bakar cenderung tidak menambah beban. Hal ini tak terlepas dari sifatnya yang cukup ringan.

3. Hydroton

Media tanam lainnya yang cocok digunakan untuk tanaman timun adalah hydroton. Istilah hydroton juga dikenal sebagai clayball atau clay granule. Ini dikarenakan bahan dasar pembuatannya berasal dari tanah liat. Pembuatan hydroton dilakukan dengan membakar tanah liat dengan wujud yang telah dibulat-bulatkan.

Dikatakan bahwa hydroton memiliki pH yang netral dan juga stabil. Sifatnya inilah yang membuat media tanam ini memiliki aerasi cukup baik. Bentuknya yang bulat dikenal sangat cocok untuk mengisi ruang di dalam pot atau polybag. Dengan adanya ruang satu sama lain, membuat akar dari tanaman bisa berkembang dengan bebas.

Cara Menanam Timun di Rumah

Setelah mencermati media tanam timun, saatnya mulai untuk proses menanamnya. Dihimpun dari buku 'Cara Budidaya Timun Lengkap Untuk Pemula: How to Complete Cucumber Cultivation for Beginners' oleh Farmer Sant, 'Budidaya Tanaman Secara Hidroponik Solusi Bercocok Tanaman di Lahan Sempit' karya Muhammad Alqamari, dan 'Cara Mudah Bertanam 29 Jenis Sayur Dalam Pot' oleh Nugraheni Widyawati, berikut tata cara menanam timun di rumah.

1. Pilih Benih Berkualitas

Sebelum mulai penanaman, tentu diperlukannya bibit dari tanaman timun itu sendiri. Secara umum, bibit tanaman timun bisa didapatkan dari biji-biji buah yang satu ini. Ada cara mudah yang bisa dilakukan untuk membeli bibit timun berkualitas bagi para pemula. Bibit timun yang dibeli harus terbungkus dengan alumunium karena hal tersebut dapat menjaga kebersihan dan juga kualitas dari bibit-bibit tersebut.

Kemudian jangan ragu untuk bertanya pada penjual terkait dengan bibit timun yang dapat memberikan hasil panen buah paling bagus. Biasanya buah timun yang bagus ditandai dengan buah yang bisa benar-benar masak di pohon, berbentuk normal, tidak mudah terserang hama dan penyakit, hingga memiliki kuantitas yang unggul saat dipanen.

Sebelum menggunakan bibit tersebut, usahakan untuk merendamnya di dalam air selama sekitar 30 menit. Apabila menemukan bibit timun yang mengapung, maka tandanya tidak berkualitas baik. Bibit yang mengapung tersebut sebaiknya dibuang. Kemudian keringkan sebentar bibit yang tadi direndam agar tidak menempel satu sama lain.

2. Penyemaian Bibit Timun

Setelah proses penyiapan bibit timun selesai dilakukan, waktunya untuk menyemai. Penyemaian bibit timun dapat dilakukan dengan menggunakan menggunakan bahan-bahan sederhana. Misalnya saja kain atau kertas koran. Taruh biji timun yang sebelumnya telah dipersiapkan untuk dijadikan sebagai bibit tanaman.

Selanjutnya, basahi sedikit kain atau kertas koran tersebut. Lipat-lipat dan masukkan ke dalam plastik atau wadah tertutup lainnya. Setelah itu, saat bibit mulai muncul kecambah dan tunas, maka dapat dipindahkan pada media tanam.

Selama proses ini dilakukan pastikan untuk memeriksa secara berkala terkait dengan kemajuan bibit timun yang tengah disemai. Apabila dirasa tidak mengalami perubahan yang berarti, maka dapat diganti dengan cara penyemaian lainnya.

3. Penanaman di Media Tanam

Apabila bibit timun sudah berkecambah dan muncul tunas, saatnya memindahkannya di media tanam. Seperti yang telah disinggung sebelumnya, ada berbagai media tanam untuk buah timun yang bisa mendukung pertumbuhan dan kebutuhan nutrisinya. Dijelaskan bahwa media tanam timun hanya perlu menggunakan salah satu di antaranya saja.

Namun demikian, salah satu yang paling banyak dipilih adalah arang sekam. Apabila ingin menanamnya secara hidroponik dapat dilakukan dengan memasukkan arang ke dalam pot atau polybag. Tanam bibit tersebut pada wadah tanam tadi dan pastikan kebutuhan nutrisi sekaligus airnya terpenuhi dengan baik.

Caranya dengan membuat lubang-lubang pada pipa paralon dan pasang pot ke bagian atasnya. Jangan lupa untuk menutup kedua ujung pipa paralon agar air tidak tumpah. Beri jarak lubang paralon yang satu dengan lainnya dan pastikan bagian bawah pot menyentuh ujung bawah pipa agar nutrisi bisa masuk ke dalamnya.

Penanaman timun juga bisa dilakukan di pot. Bisa dilakukan dengan membenamkan bibit timun ke dalam media tanam yang sudah dimasukkan ke dalam pot atau polybag. Mengingat tanaman timun tumbuh dengan merambat, maka perlu dipersiapkannya lingkungan yang dapat mendukung kondisi tersebut. Misalnya saja dirambatkan di kayu atau tongkat yang sudah disiapkan.

4. Pemeliharaan Tanaman

Setelah proses penanaman selesai dilakukan, saatnya memelihara tanaman timun dengan sebaik-baiknya. Pemeliharaan tanaman timun bisa dilakukan dengan memenuhi kebutuhan air dalam proses penyiraman apabila cara menanamnya dilakukan di atas pot atau polybag. Sementara itu, apabila dilakukan secara hidroponik, maka juga perlu memperhatikan jumlah air yang ada di dalam paralon.

Tidak hanya sekadar penyiraman dengan air, tanaman timun juga memerlukan tambahan nutrisi. Misalnya saja dengan menambahkan unsur hara. Caranya dengan menambahkan pupuk organik atau jenis nutrisi lainnya yang sesuai dengan dosis kebutuhan tanaman itu sendiri.

Pemangkasan daun juga diperlukan agar menghasilkan panen dalam jumlah yang banyak. Langkah yang bisa dilakukan adalah dengan memangkas 3-4 jauh terbawah atau buah yang tumbuh di bagian ruas-ruas bawah tanaman tersebut. Diharapkan dengan melakukan pemangkasan dapat mendukung pertumbuhan timun agar lebih maksimal.

5. Pengendalian Hama dan Penyakit

Sebelum timun benar-benar siap dipanen, tidak jarang adanya hama maupun penyakit yang justru menyerang. Dikatakan bahwa ada berbagai hama atau penyakit yang bisa sewaktu-waktu menyerang tanaman timun. Sebut saja terkena hama berupa kutu daun, thrips, kutu kebul, lalat pengorok, kumbang daun, ulat, hingga kepik. Kemudian untuk penyakit bisa saja mengalami layu, bercak daun, embun bulu, hingga penyakit lainnya.

Oleh sebab itulah, pengendalian hama dan penyakit benar-benar penting untuk dilakukan. Ada berbagai langkah sederhana yang bisa dilakukan untuk mengatasi hama atau penyakit yang menyerang tanaman timun. Misalnya saja dengan menjaga kebersihan lingkungan di sekitar tanaman timun tumbuh. Lalu bisa juga membuang bagian tanaman yang terkena penyakit, sehingga tidak menular ke bagian atau tanaman lainnya.

Apabila dibutuhkan dapat menggunakan pestisida alami yang dibuat sendiri. Ada berbagai pestisida botani yang cukup aman untuk digunakan bagi tanaman. Setelah perawatan maksimal dilakukan pada tanaman timun diharapkan dapat menghasilkan panen yang berbuah banyak.

Demikian tadi rangkuman mengenai cara menanam timun di rumah lengkap dengan media tanam yang bisa digunakan. Semoga informasi ini membantu.




(sto/dil)

Hide Ads