- Tata Cara Sholat Nisfu Syaban 1. Membaca Niat Sholat Nisfu Syaban 2. Takbiratul Ihram 3. Rakaat Pertama Membaca Surat Al-Fatihah Membaca Surat Al-Kafirun 4. Rakaat Kedua Membaca Surat Al-Fatihah Membaca Surat Al-Ikhlas sebanyak 10 kali
- Urutan Doa Membaca Surat Yasin 3 Kali 1. Membaca Surat Yasin Pertama 2. Membaca Surat Yasin Kedua 3. Membaca Surat Yasin Ketiga
- Membaca Doa Nisfu Syaban
Umat Islam yang ingin menghidupkan malam Nisfu Syaban dengan beribadah sebaiknya memahami tata cara sholat Nisfu Syaban beserta urutan doa dalam pembacaan surat Yasin 3 kali. Selain ibadah tersebut, kita juga dianjurkan untuk memperbanyak dzikir.
Dalam buku 'Ingin Tahu? Sholat', Abdul Salam Mohd Zain menjelaskan sholat Nisfu Syaban merupakan salah satu ibadah sunnah yang dianjurkan pada malam 15 Syaban, yaitu malam yang dikenal dengan istilah Nisfu Syaban. Hal ini didasarkan pada salah satu hadits berikut:
"Pada malam Nisfu Syaban (malam 15 Syaban) hendaklah beribadah malamnya dan berpuasa pada siangnya." (HR Ibn Majah dan Al-Baihaqi)
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada tahun 1446 H ini, bulan Syaban jatuh pada bulan Februari 2025. Mengacu pada Kalender Hijriah Indonesia Tahun 2025 terbitan Kemenag RI, malam Nisfu Syaban akan bertepatan dengan Kamis malam, 13 Februari 2025. Jadi, umat Islam yang ingin melaksanakan Sholat Nisfu Syaban disunnahkan untuk mengerjakan ibadah pada malam Kamis malam, 13 Februari 2025.
Seperti apakah tata cara melaksanakan sholat Nisfu Syaban itu sendiri? Mari simak penjelasan lengkapnya!
Tata Cara Sholat Nisfu Syaban
Berikut ini merupakan tata cara melaksanakan sholat Nisfu Syaban beserta bacaan niat dan suratnya yang dikutip dari buku 'Ingin Tahu? Sholat' tulisan Abdul Salam Mohd Zain.
1. Membaca Niat Sholat Nisfu Syaban
Sebelum memulai sholat, diawali dengan membaca niat dalam hati sebagai berikut:
Bacaan niat sholat Nisfu Syaban:
أُصَلّى سُنَّةَ لَيْلَةَ نِصْفِ شَعْبَانَ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى
Usalli sunnata lailata nisfi Syaban rak'ataini lillahi ta'ala.
Artinya: "Saya melaksanakan sholat sunnah malam Nisfu Syaban dua rakaat karena Allah Ta'ala."
2. Takbiratul Ihram
Setelah membaca niat, lanjutkan dengan takbiratul ihram (Allahu Akbar) sambil mengangkat kedua tangan, lalu membaca doa iftitah.
3. Rakaat Pertama
Membaca Surat Al-Fatihah
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ - اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَۙ - الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِۙ - مٰلِكِ يَوْمِ الدِّيْنِۗ - اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُۗ - اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَۙ - صِرَاطَ الَّذِيْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ ەۙ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّاۤلِّيْنَ -
(Bismillāhir-raḥmānir-raḥīm. Al-ḥamdu lillāhi rabbil-'ālamīn. Ar-raḥmānir-raḥīm. Māliki yaumid-dīn. Iyyāka na'budu wa iyyāka nasta'īn. Ihdinaṣ-ṣirāṭal-mustaqīm. Shirāṭallażīna an'amta 'alaihim gairil-magḍụbi 'alaihim wa laḍ-ḍāllīn)
Artinya: "Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, Pemilik hari Pembalasan. Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami memohon pertolongan. Bimbinglah kami ke jalan yang lurus, (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat, bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) orang-orang yang sesat."
Membaca Surat Al-Kafirun
قُلْ يَاَءَيُّهَا الْكَافِرُونَ لَاَأَعْبُدُ مَاَ تَعْبُدُونَ. وَلَاَأَنْتُمْ عَابِدُونَ مَاَعَبُدُ. وَلَاَأَنَاَ عَابِدٌ مَّا عَبَدْتُمْ. وَلَاَأَنْتُمْ عَابِدُونَ مَاَعَبُدُ. لَكُمْ دِيْنُكُمْ وَلِيَ دِيْنِ
(Qul yaa ayyuhal kaafiruun. Laa abudu maa tabuduun. Walaa antum 'aabiduuna maa abud. Walaa anaa 'aabidum maa 'abattum. Walaa antum 'aabiduuna maa abud. Lakum diinukum waliya diin)
Artinya: "Katakanlah (Muhammad), 'Wahai orang-orang kafir! Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah. Dan kamu bukan penyembah apa yang aku sembah. Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah. Dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah apa yang aku sembah. Untukmu agamamu, dan untukku agamaku.'"
- Ruku' dengan membaca tasbih tiga kali
- I'tidal dengan membaca doa i'tidal
- Sujud pertama dengan membaca tasbih tiga kali
- Duduk di antara dua sujud
- Sujud kedua dengan membaca tasbih tiga kali
- Berdiri kembali untuk rakaat kedua
4. Rakaat Kedua
Membaca Surat Al-Fatihah
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ - اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَۙ - الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِۙ - مٰلِكِ يَوْمِ الدِّيْنِۗ - اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُۗ - اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَۙ - صِرَاطَ الَّذِيْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ ەۙ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّاۤلِّيْنَ -
(Bismillāhir-raḥmānir-raḥīm. Al-ḥamdu lillāhi rabbil-'ālamīn. Ar-raḥmānir-raḥīm. Māliki yaumid-dīn. Iyyāka na'budu wa iyyāka nasta'īn. Ihdinaṣ-ṣirāṭal-mustaqīm. Shirāṭallażīna an'amta 'alaihim gairil-magḍụbi 'alaihim wa laḍ-ḍāllīn)
Artinya: "Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, Pemilik hari Pembalasan. Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami memohon pertolongan. Bimbinglah kami ke jalan yang lurus, (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat, bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) orang-orang yang sesat."
Membaca Surat Al-Ikhlas sebanyak 10 kali
قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ. اللَّهُ الصَّمَدُ. لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ. وَلَمْ يَكُنْ لَّهُ كُفُوًا أَحَدٌ
(Qul huwallahu ahad. Allah hus-samad. Lam yalid wa lam yuulad. Wa lam yakul-lahu kufuwan ahad)
Artinya: "Katakanlah (Muhammad), 'Dialah Allah, Yang Maha Esa. Allah tempat meminta segala sesuatu. (Allah) tidak beranak dan tidak pula diperanakkan. Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia.'"
- Ruku' dengan membaca tasbih tiga kali
- I'tidal dengan membaca doa i'tidal
- Sujud pertama dengan membaca tasbih tiga kali
- Duduk di antara dua sujud
- Sujud kedua dengan membaca tasbih tiga kali
- Duduk tahiyat akhir dan membaca doa tahiyat akhir
- Mengucapkan salam ke kanan dan kiri
Urutan Doa Membaca Surat Yasin 3 Kali
Setelah melaksanakan sholat sunnah dengan mengikuti tata cara di atas, lanjutkan dengan membaca surat Yasin sebanyak 3 kali. Pada setiap membaca surat Yasin, ada doa berbeda yang kita panjatkan sebagaimana penjelasan dalam buku Mengikat Makna di Tengah Corona: Perjalanan Disiplin Membaca & Menulis tulisan Lukmanul Hakim berikut ini.
1. Membaca Surat Yasin Pertama
Pada bacaan pertama, setelah selesai membaca Surat Yasin, disertai doa agar Allah SWT memberikan umur yang panjang dalam ketaatan kepada-Nya. Harapannya, setiap detik kehidupan yang diberikan dapat diisi dengan amal ibadah dan perbuatan baik.
2. Membaca Surat Yasin Kedua
Bacaan Surat Yasin yang kedua diniatkan untuk memohon kelancaran rezeki yang halal, berkah, dan cukup untuk mendukung ketaatan kepada Allah SWT. Dengan rezeki yang baik, diharapkan seseorang dapat lebih mudah beribadah, bersedekah, dan menjalani kehidupan yang penuh berkah.
3. Membaca Surat Yasin Ketiga
Pada bacaan ketiga, diniatkan untuk memohon kepada Allah SWT agar diberikan akhir hayat yang baik (husnul khatimah). Setiap manusia pasti akan menghadapi kematian, dan harapan tertinggi adalah menutup usia dalam keadaan beriman dan dalam ridha Allah SWT.
Membaca Doa Nisfu Syaban
Amalan terakhir yang dikerjakan dalam rangkaian sholat Nisfu Syaban adalah membaca doa. Masih dikutip dari buku Mengikat Makna di Tengah Corona: Perjalanan Disiplin Membaca & Menulis tulisan Lukmanul Hakim, doa ini dibaca setelah kita membaca Yasin sebanyak tiga kali.
Berikut ini adalah bacaan doa Nisfu Syaban yang dikutip dari buku 71 Doa Harian tulisan KH M Yusuf Chudlori. Mari kita simak!
أَللّهُمَّ يَا ذَا الْمَنِّ وَلَا يُمَنُّ عَلَيْهِ، يَا ذَاالْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ، يَا ذَا الطَّوْلِ وَالْإِنْعَامِ، لَآإِلٰهَ إِلَّا أَنْتَ ظَهْرَالَّلاجِـءِيْنَ، وَجَارَالْمُسْتَجِيْرِيْنَ، وَأمَانَ الْخَاءِفِيْنَ. أَللّٰهُمَّ إِنْ كُنْتَ كَتَبْتَنِيْ عِنْدَكَ فِيْ أُمِّ الْكِتَابِ شَقِيًّ أَوْمَحْرُوْمًا أَوْمَطْرُوْدًا أَوْمُقَتَّرًا عَلَيَّ فِي الرِّزْقِ فَامْحُ. اللّهُمَّ بِفَضْلِكَ شَقَاوَتِيْ وَحِرْمَانِيْ وَطَرْدِي وَاقْتَارَ رِزْقِيْ وَأَثْبِتْنِيْ عِنْدَكَ فِى أُمِّ الْكِتَابِ سَعِيْدًا مَرْزُوْقًا مُوَفَّقًا لِلْخَيْرَاتِ فَإِنَّكَ قُلْتَ وَقَوْلُكَ الْحَقُّ فِيْ كِتَا بِكَ الْمُنْزَلِ عَلَى لِسَانِ نَبِيِّكَ الْمُرْسَلِ: يَمْحُوْا اللّٰهُ مَا يَشَاءُ وَيُثْبِتُ وَعِنْدَهُ أُمُّ الْكِتَابِ. إِلٰهِي بِالتَّجَلِّيِّ الْأَعْظَامِ فِي لَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَهْرِ شَعْبَانَ الْمُكَرَّم الَّتِيْ يُفْرَقُ فِيْهَا كُلُّ أَمْرٍ حَكِيْمٍ وَيُبْرَمُ: أَسْأَلُكَ أَنْ تَكْشِفَ عَنَّا مِنَ الْبَلَاءِ مَا نَعْلَمُ وَمَا لَا نَعْلَمُ وَمَا أَنْتَ بِهِ أَعْلَمُ، إِنَّكَ أَنْتَ الْأَعَزُّ الْإِكْرَمُ. وَصَلَّى اللّٰهُ تَعَالَى عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَّعَلَى آلِهٖ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ وَالْحَمْدُلِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
Allāhumma yā dzal-manni wa lā yumannu 'alayh, yā dzal-jalāli wal-ikrām, yā dzath-thauli wal-in'ām, lā ilāha illā anta, zhahral-lājī'īn, wa jāral-mustajīrīn, wa amānal-khā'ifīn. Allāhumma in kunta katabtani 'indaka fī ummil-kitābi syaqiyyān, aw mahrūmān, aw matrūdan, aw muqattaran 'alayya fī rizqī, famhu. Allāhumma bi fadhlika syaqāwatī wa hirmānī, wa tardī wa iqtāra rizqī, wa atsbitnī 'indaka fī ummil-kitābi sa'īdan, marzūqan, muwaffaqan lil-khairāt. Fa innaka qulta wa qawluka al-haqqu fī kitābikal-munzali 'alā lisāni nabiyyikal-mursal: "Yamhu-llāhu mā yasyā'u wa yutsbit, wa 'indahu ummul-kitāb." Ilāhī bit-tajallīl a'zham, fī laylatin-nisfi min syahri sya'bān al-mukarram, allatī yufraqu fīhā kullu amrin hakīm wa yubram. As'aluka an taksyifa 'annā minal-balā'i mā na'lamu wa mā lā na'lam, wa mā anta bihi a'lam. Innaka antal-a'azzu al-akram. Wa shallallāhu ta'ālā 'alā sayyidinā Muhammadin, wa 'alā ālihī wa shahbihī wa sallam. Wal-hamdu lillāhi rabbil-'ālamīn.
Artinya:
Ya Allah, Dzat yang Maha Pemberi Nikmat dan tidak ada yang memberi nikmat kepada-Mu. Ya Dzat yang memiliki keagungan dan kemuliaan, Ya Dzat yang memiliki karunia dan pemberian. Tiada Tuhan selain Engkau, tempat berlindung bagi orang-orang yang memohon perlindungan, pelindung bagi mereka yang meminta perlindungan, dan tempat aman bagi mereka yang merasa takut.
Ya Allah, jika Engkau telah menetapkan aku dalam Ummul Kitab (Lauh Mahfuzh) sebagai orang yang celaka, terhalang dari rahmat-Mu, terusir, atau sempit dalam rezeki, maka hapuslah ketetapan itu. Ya Allah, dengan anugerah-Mu, hapuslah kesengsaraanku, kekuranganku, keterusiranku, dan kesempitan rezekiku. Tetapkanlah aku dalam Ummul Kitab sebagai orang yang beruntung, mendapat rezeki, serta diberi taufik untuk melakukan kebaikan.
Sesungguhnya Engkau telah berfirman, dan firman-Mu adalah kebenaran dalam kitab-Mu yang diturunkan kepada Nabi-Mu yang diutus: "Allah menghapus dan menetapkan apa yang Dia kehendaki, dan di sisi-Nya-lah Ummul Kitab (Lauh Mahfuzh)."
Wahai Tuhanku, dengan kemuliaan-Mu yang agung pada malam Nisfu Sya'ban yang penuh berkah, di mana segala urusan yang penuh hikmah ditentukan dan ditetapkan, aku memohon kepada-Mu agar Engkau mengangkat dari kami segala bala (musibah), baik yang kami ketahui maupun yang tidak kami ketahui, dan Engkau lebih mengetahui daripada kami. Sesungguhnya Engkau Maha Mulia dan Maha Dermawan. Semoga Allah mencurahkan shalawat kepada junjungan kami, Nabi Muhammad, beserta keluarga dan para sahabatnya. Dan segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.
Demikianlah penjelasan lengkap mengenai tata cara sholat Nisfu Syaban beserta urutan doanya. Semoga bermanfaat!
(sto/apl)
Komentar Terbanyak
Jawaban Menohok Dedi Mulyadi Usai Didemo Asosiasi Jip Merapi
PDIP Jogja Kembali Aksi Saweran Koin Bela Hasto-Bawa ke Jakarta Saat Sidang
Ponsel Diplomat Kemlu yang Tewas Misterius Ternyata Hilang