Tata Cara Sholat Nisfu Syaban Berjamaah Lengkap Niat dan Doanya

Tata Cara Sholat Nisfu Syaban Berjamaah Lengkap Niat dan Doanya

Anindya Milagsita - detikJateng
Kamis, 13 Feb 2025 18:25 WIB
Ilustrasi Sholat.
Ilustrasi sholat Nisfu Syaban berjamaah. Foto: Rawpixel/Freepik
Solo -

Malam Nisfu Syaban yang berlangsung pada hari ini biasanya diisi oleh sebagian kalangan muslim dengan mengerjakan sholat sunnah. Sebagai salah satu panduan, berikut akan dipaparkan tata cara sholat Nisfu Syaban berjamaah beserta bacaan niat dan juga doa yang bisa dipanjatkan.

Sebagaimana diketahui, malam Nisfu Syaban atau malam 15 Syaban akan berlangsung pada hari ini Kamis (13/2/2025). Apabila merujuk pada kalender Hijriah yang diterbitkan secara resmi oleh Kementerian Agama (Kemenag) RI, 15 Syaban 1446 Hijriah jatuh pada tanggal 14 Februari 2025. Artinya, malam Nisfu Syaban atau malam 15 Syaban berlangsung sehari sebelumnya, yaitu 14 Syaban 1445 Hijriah atau 13 Februari 2025.

Mengingat malam Nisfu Syaban jatuh pada hari ini Kamis, 13 Februari 2025, maka tidak sedikit kalangan muslim yang berlomba-lomba melakukan kebaikan. Salah satunya dengan mengerjakan amalan sunnah berupa sholat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Adapun amalan mendirikan sholat di malam Nisfu Syaban didasarkan pada sejumlah riwayat hadits. Menurut buku 'Siapa Berpuasa Dimudahkan Urusannya', bahwa puasa Nisfu Syaban menjadi perbincangan para ahli hadits terkait dengan keshahihannya.

Salah satu hadits yang cukup mendapatkan perhatian berasal dari Ibnu Majah. Melalui hadits tersebut Ibnu Majah menyampaikan sabda Rasulullah SAW bahwa:

ADVERTISEMENT

"Apabila malam Nisfu Syaban, maka berdirilah sholat pada malam harinya dan berpuasalah pada siang harinya" (HR. Ibnu Majah).

Namun demikian, terdapat juga sebuah riwayat hadits yang dianggap dhaif jiddan atau maudhu'. Seperti diungkap dalam buku 'Panduan Sholat Rasulullah 2' karya Imam Abu Wafa, bahwa terdapat riwayat dari Ali bin Abi Thalib r.a. yang menyampaikan sabda Rasulullah SAW. Melalui riwayat tersebut Rasulullah SAW bersabda:

إِذَا كَانَتْ لَيْلَةُ النَّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ فَقُومُوا لَيْلَهَا، وَصُومُوا نَهَارَهَا ؛ فَإِنَّ اللَّهَ يَنْزِلُ فِيهَا لِغُرُوبِ الشَّمْسِ إِلَى سَمَاءِ الدُّنْيَا، فَيَقُولُ : أَلَا مِنْ مُسْتَغْفِرِ لِي فَأَغْفِرَ لَهُ ؟ أَلَا مُسْتَرْزِقُ فَأَرْزُقَهُ ؟ أَلَا مُبْتَلًى فَأُعَافِيَهُ ؟ أَلَا كَذَا ؟ أَلَا كَذَا ؟ حَتَّى يَطْلُعَ الْفَجْرُ

"Apabila sudah sampai pertengahan bulan Syaban maka berdirilah sholat pada malam harinya dan berpuasa pada siang harinya. Sesungguhnya Allah turun pada pertengahan bulan tersebut saat tenggelam matahari ke langit dunia, lalu berfirman, 'Adakah yang meminta ampun kepada-Ku niscaya Aku akan mengampuninya, Adakah yang meminta rezeki kepada-Ku, niscaya Aku akan memberinya, Adakah yang sakit niscaya Aku akan menyehatkannya dan sebagainya hingga terbit fajar'." (HR. Ibnu Majah Nomor 1388, hadits dhaif jiddan atau maudhu').

Terlepas dari berbagai pandangan ulama terkait pengerjaan sholat Nisfu Syaban di malam Nisfu Syaban, amalan ini termasuk sebagai salah satu tradisi yang masih dilakukan oleh sebagian kalangan muslim hingga saat ini. Tidak hanya mengerjakan sendirian atau munfarid, sebagian dari mereka turut melakukannya secara berjamaah.

Lantas, bagaimana cara sholat Nisfu Syaban berjamaah? Berikut ulasannya.

Tata Cara Sholat Nisfu Syaban Berjamaah

Terkait dengan pengerjaan sholat Nisfu Syaban berjamaah, terdapat salah satu pandangan ulama yang menyampaikan terkait pengerjaan amalan sunnah ini. H Abdul Somad, Lc, MA, dalam bukunya '37 Masalah Populer: Untuk Ukhuwah Islamiyah' memberikan informasi seputar cara menghidupkan malam Nisfu Syaban secara jamaah di masjid. Hal ini didasarkan pada pandangan ulama negeri Syam bahwa menghidupkan malam Nisfu Syaban bisa dilakukan secara berjemaah di masjid.

Salah satunya melalui riwayat dari al-Kirmani dalam al-Masa 'il. Dikatakan bahwa Khalid bin Ma'dan, Luqman bin 'Amir, dan tabi'in lainnya menghidupkan malam Nisfu Syaban dengan memakai pakaian terbaik, harum-haruman, hingga celak untuk pergi ke masjid. Kemudian Imam Ishaq bin Rahawaih menyetujui pandangan tersebut dan menyampaikan pandannya bahwa menghidupkan malam Nisfu Syaban di masjid bukanlah bid'ah. Wallahu 'alam.

Sementara itu, untuk pengerjaan sholat Nisfu Syaban terdapat berbagai versi dan pandangan mengenai hal ini. Salah satunya diungkap dalam laman resmi Nahdlatul Ulama, bahwa sholat Nisfu Syaban berjumlah 100 rakaat yang dikerjakan pada malam Nisfu Syaban. Pengerjaan amalan ini didasarkan pada pendapat Imam Al-Ghazali dalam Ihya 'Ulumiddin. Disampaikan bahwa:

وأما صلاة شعبان فليلة الخامس عشر منه يصلي مائة ركعة كل ركعتين بتسليمة يقرأ في كل ركعة بعد الفاتحة قل هو الله أحد إحدى عشرة مرة وإن شاء صلى عشر ركعات يقرأ في كل ركعة بعد الفاتحة مائة مرة قل هو الله أحد فهذا أيضاً مروي في جملة الصلوات كان السلف يصلون هذه الصلاة ويسمونها صلاة الخير ويجتمعون فيها وربما صلوها جماعة

Artinya: "Adapun sholat sunnah Syaban adalah malam kelima belas bulan Sya'ban. Dilaksanakan sebanyak seratus rakaat. Setiap dua rakaat satu salam. Setiap rakaat setelah Al-Fatihah membaca Qulhuwallahu ahad sebanyak 11 kali. Jika mau, seseorang dapat sholat sebanyak 10 rakaat. Setiap rakaat setelah Al-Fatihah Qulhuwallahu ahad 100 kali. Ini juga diriwayatkan dalam sejumlah sholat yang dilakukan orang-orang salaf dan mereka sebut sebagai sholat khair. Mereka berkumpul untuk menunaikannya. Mungkin mereka menunaikannya secara berjamaah," (Al-Ghazali, Ihya 'Ulumiddin, jilid 1, hal. 203).

Lain halnya dengan apa yang disampaikan dalam buku '71 Doa Harian: Disertai Doa-doa Ibadah Lengkap' karya KHM Yusuf Chudlori, bahwa sholat Nisfu Syaban bisa dikerjakan dengan cara sholat sunnah mutlak dua rakaat dan sholat tasbih empat rakaat. Adapun bacaan surat yang bisa dilantukan adalah rakaat pertama dengan Surat Al-Fatihah dilanjutkan Surat Al-Kafirun. Kemudian rakaat kedua membaca Surat Al-Fatihah lalu dilanjutkan Surat Al-Ikhlas.

Merujuk dari penjelasan tersebut dapat dipahami bahwa sholat Nisfu Syaban bisa dilakukan dengan cara setiap 2 rakaat 1 kali salam. Namun demikian, untuk jumlah rakaat yang dikerjakan dapat dikembalikan kepada kepercayaan masing-masing orang terkait dalil atau hadits yang dipegang selama ini. Sebagai salah satu panduan, berikut tata cara sholat Nisfu Syaban secara berjamaah:

Membaca niat terlebih dahulu, niat sholat disesuaikan sebagai imam atau makmum.

  1. Takbiratul ikhram.
  2. Membaca doa iftitah.
  3. Membaca Al-Fatihah yang dilanjutkan dengan Al-Kafirun.
  4. Rukuk yang diiringi dengan bacaan doa rukuk.
  5. Itidal yang diiringi dengan bacaan doa itidal.
  6. Sujud yang diiringi dengan bacaan doa sujud.
  7. Duduk di antara dua sujud yang diiringi dengan bacaan doa duduk di antara dua sujud.
  8. Sujud kedua.
  9. Berdiri untuk rakaat kedua.
  10. Kembali membaca Al-Fatihah yang dilanjutkan dengan Al-Ikhlas.
  11. Rukuk yang diiringi dengan bacaan doa rukuk.
  12. Itidal yang diiringi dengan bacaan doa itidal.
  13. Sujud yang diiringi dengan bacaan doa sujud.
  14. Duduk di antara dua sujud yang diiringi dengan bacaan doa duduk di antara dua sujud.
  15. Sujud kedua.
  16. Duduk pada tahiyat terakhir.
  17. Melantunkan salam.

Niat Sholat Nisfu Syaban Berjamaah

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, ada berbagai versi sholat sunnah di malam Nisfu Syaban. Tidak sedikit kalangan muslim yang mungkin berpegang pada pandangan Imam Al-Ghazali untuk mengerjakannya sebanyak 100 rakaat dengan 2 rakaat dan 1 kali salam. Namun demikian, terdapat kemungkinan sebagian di antaranya mengerjakan sholat Tasbih maupun sholat Mutlak.

Namun, dijelaskan dalam buku 'Panduan Lengkap Shalat Sunah Rekomendasi Rasulullah' oleh Zezen Zainal Alim, bahwa sholat Tasbih tidak disunnahkan untuk dilakukan secara berjamaah. Begitu pula dengan sholat Mutlak.

Menurut buku 'Panduan Lengkap Shalat Mudah Dihafal Mudah Diamalkan' karya Ustadz Muhammad Syafril, bahwa sholat Mutlak tidak disunnahkan untuk berjamaah, melainkan sendirian atau munfarid. Oleh karena itu, pada kesempatan ini, akan disampaikan niat sholat Nisfu Syaban berjamaah sebagai imam dan makmum. Kemudian untuk sholat Tasbih dan Mutlak diniatkan untuk sendirian atau munfarid.

Dihimpun dari laman Baznas dan buku yang sama, yaitu 'Panduan Lengkap Shalat Sunah Rekomendasi Rasulullah' dan 'Panduan Lengkap Shalat Mudah Dihafal Mudah Diamalkan', berikut uraian bacaan niat sholatnya.

Niat Sholat Nisfu Syaban Berjamaah sebagai Imam

Ushalli sunnata Nishfi Syaban rak ataini imaman lillahi ta ala.

Artinya: "Aku niat sholat sunah Nisfu Syaban dua rakaat sebagai imam karena Allah Ta ala. Allahu Akbar."

Niat Sholat Nisfu Syaban Berjamaah sebagai Makmum

Ushalli sunnata Nishfi Syaban rak ataini mamuman lillahi ta ala.

Artinya: "Aku niat sholat sunah Nisfu Syaban dua rakaat sebagai makmum karena Allah Ta ala."

Niat Sholat Nisfu Syaban dengan Sholat Tasbih

أُصَلَّى سُنَّةَ التَّسْبِيحِ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى

Ushalli sunnatat tasbiihi rak'ataini lillaahi ta'aalaa.

Artinya: "Saya niat sholat sunnah Tasbih dua rakaat karena Allah Ta'ala."

Niat Sholat Nisfu Syaban dengan Sholat Mutlak

أصلي.

Ushollii.

Artinya: "Saya berniat sholat."

Doa Nisfu Syaban

Serupa dengan sholat Nisfu Syaban, bacaan doa di malam Nisfu Syaban juga memiliki berbagai macam versi. Salah satu yang dapat digunakan sebagai pedoman adalah doa di bulan Syaban yang diamalkan oleh Rasulullah SAW. Dra Udji Asiyah, MSi, dalam bukunya 'Dakwah Kreatif: Muharram, Maulid Nabi, Rajab dan Sya'ban' karya Dra Udji Asiyah, MSi memberikan informasi bahwa terdapat salah satu riwayat hadits yang menjelaskan tentang doa Rasulullah SAW saat menyambut datangnya Rajab, Syaban, dan Ramadhan.

Melalui riwayat tersebut Rasulullah SAW memohon agar Allah SWT memberikan keberkahan di bulan Rajab, Syaban, dan Ramadhan. Sebagaimana diriwayatkan bahwa:

كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا دَخَلَ رَجَبٌ قَالَ اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي رَجَبٍ وَشَعْبَانَ وَبَارِكْ لَنَا فِي رَمَضَانَ

Artinya: "Dari Anas bin Malik berkata, bahwa Rasulullah SAW jika masuk bulan Rajab, dia berkata, 'Allahumma barik lanaa fii Rajaba wa Syaban wa barik lanaa fii Ramadhan' (Ya Allah, berkahilah kami di bulan Rajab dan Syaban dan berkahilah kami di bulan Ramadhan)" (HR. Ahmad Nomor 2228).

Hal tersebut menunjukkan, doa yang terdapat dalam riwayat tersebut juga dapat dilantunkan selama bulan Syaban. Hal ini dikarenakan malam Nisfu Syaban yang jatuh pada malam 15 Syaban termasuk dalam salah satu tanggal di bulan Syaban. Adapun bacaan doanya secara lengkap beserta artinya adalah sebagai berikut:

اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي رَجَبَ وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ

"Allahumma baarik lanaa fii rajab wa sya'ban wa ballighna ramadhana."

Artinya: "Ya Allah, berkahilah kami di bulan Rajab dan Syaban, dan sampaikanlah kami kepada bulan Ramadhan."

Demikian tadi pembahasan mengenai tata cara sholat Nisfu Syaban berjamaah beserta bacaan niat dan doa yang bisa dipanjatkan pada hari ini. Semoga membantu.




(par/apl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads