Terkait dengan amalan sholat di malam Nisfu Syaban ternyata dikemukakan oleh Imam Al-Ghazali dalam Ihya 'Ulumuddin. Seperti diungkap dalam laman Nahdlatul Ulama, bahwa amalan malam Nisfu Syaban berupa sholat sunnah cukup menjadi perhatian bagi kaum muslim. Ini dikarenakan ada sebagian di antara mereka yang mengamalkannya, tetapi tidak sedikit yang merasa ragu terkait ibadah tersebut.
Salah satu dasar pengerjaan sholat malam Nisfu Syaban yang dikemukakan oleh Imam Al-Ghazali berjumlah 100 rakaat yang cara pengerjaannya dengan 2 rakaat dalam 1 kali salam. Namun demikian, tidak sedikit juga sebagian ulama yang memberikan pandangannya terkait pengerjaan sholat Nisfu Syaban yang dapat dikerjakan dengan menunaikan sholat sunnah Tasbih dan Mutlak.
Sebagai panduan bagi kaum muslim yang hendak mengerjakan amalan tersebut sendirian atau munfarid di rumah, terdapat penjelasan lengkap tentang waktu pengerjaan, tata cara, hingga bacaan niat puasa Nisfu Syaban yang akan dijelaskan dalam artikel ini. Berikut ulasannya.
Kapan Malam Nisfu Syaban Berlangsung?
Sebelum mengetahui bacaan niatnya secara langsung, terlebih dahulu mari memahami kapan malam Nisfu Syaban berlangsung. Diungkap oleh Hafidz Muftisany dalam buku 'Ensiklopedia Islam: Mengenal Hujjatul Islam Hingga Mengenal Mukimin Jawi', bahwa malam Nisfu Syaban merupakan malam 15 Syaban. Sebagian kalangan muslim menganggapnya sebagai malam penuh kemuliaan karena disebut sebagai waktu penuh ampunan.
Hal tersebut didasarkan pada salah satu riwayat yang disampaikan oleh Mu'adz bin Jabal r.a. Melalui riwayat tersebut disampaikan bahwa Rasulullah SAW memberikan sabda:
"Pada malam Nisfu Syaban, Allah SWT memperhatikan seluruh makhluk-Nya, Dia pun mengampuni seluruh makhluk kecuali orang yang musyrik dan orang yang bermusuhan" (HR. Thabrani, Daruquthni, Baihaqi, dan Ibnu Hibban).
Oleh karena itu, malam 15 Syaban atau yang lebih sering disebut sebagai malam Nisfu Syaban menjadi waktu bagi kalangan muslim untuk mengerjakan berbagai amalan. Untuk mengetahui kapan berlangsungnya malam Nisfu Syaban, seseorang perlu memahami tanggal dalam kalender Masehi dan aturan pergantian tahun di dalam penanggalan Hijriah atau Islam.
Apabila merujuk pada kalender Hijriah dari Kementerian Agama (Kemenag) RI, dapat diketahui bahwa tanggal 15 Syaban 1446 Hijriah jatuh pada 14 Februari 2025. Artinya, malam 15 Syaban 1446 Hijriah berlangsung di tanggal 14 Syaban Hijriah atau 13 Februari 2025, yaitu di malam harinya.
Kemudian, terdapat perbedaan waktu pergantian hari antara tahun Masehi dan Hijriah. Ini penting untuk dipahami karena dapat membantu dalam mengetahui kapan malam Nisfu Syaban berlangsung.
Dikutip dari buku 'Islam Yang Produktif: Titik Temu Visi Keumatan dan Kebangsaan' karya Prof Dr H Faisal Ismail, MA, bahwa pergantian hari di tahun Masehi berlangsung pada tengah malam atau pukul 00.00 waktu setempat. Lain halnya dengan pergantian hari dalam penanggalan Hijriah atau Islam yang terjadi di waktu matahari terbenam atau Maghrib.
Hal tersebut menunjukkan malam Nisfu Syaban atau malam 15 Rajab akan berlangsung waktu Maghrib saat matahari terbenam. Sebagai pengingat bagi kaum muslim yang menantikan malam Nisfu Syaban, berikut jadwalnya:
Malam Nisfu Syaban: waktu matahari terbenam atau Maghrib di hari Kamis, 13 Februari 2025 (14 Syaban 1446 Hijriah)
Kapan Sholat Nisfu Syaban Bisa Dikerjakan?
Terkait dengan pengerjaan sholat Nisfu Syaban, terdapat sejumlah perbedaan pandangan di kalangan ulama. Ada sebagian yang menyatakan sholat Nisfu Syaban bisa dikerjakan selepas Maghrib, tetapi tidak sedikit yang memberikan pendapat waktu pengerjaannya mulai ba'da Isya.
Salah satu dasar pengerjaan sholat Nisfu Syaban mulai dari selepas Maghrib berasal dari sebuah riwayat hadits. Seperti dijelaskan dalam buku 'Buku Harian Orang Islam: Agenda Syar'i Muslim/Muslimah Teladan Sepanjang Tahun' karya Ustadz Abdullah Faqih Ahmad Abdul Wahid, terdapat anjuran mendirikan sholat di malam Nisfu Syaban.
Ini dikarenakan rahmat Allah SWT akan turun mulai dari saat tenggelamnya matahari atau Maghrib. Sebagaimana diriwayatkan terdapat sabda Rasulullah SAW bahwa:
"Jika tiba waktu malam Nisfu Syaban, maka beribadahlah di malamnya dan puasalah di siangnya, karena sesungguhnya Allah Ta'ala menurunkan rahmat-Nya mulai tenggelamnya matahari (Maghrib) di langit dunia dan berfirman, 'Siapa yang meminta ampun, Aku ampuni. Siapa yang minta rezeki, Aku beri rezeki. Siapa yang terkena musibah, Aku sembuhkan. Siapa yang minta ini dan itu', seterusnya sampai waktu terbitnya fajar (matahari)," (HR. Ibnu Majah).
Tata Cara Sholat Nisfu Syaban Sendiri di Rumah
Seperti yang telah dipaparkan sebelumnya, terdapat pandangan dari Imam Al-Ghazali mengenai sholat Nisfu Syaban dilakukan sebanyak 100 rakaat. Masih mengacu dari sumber yang sama, Imam Al-Ghazali menjelaskan terkait tata cara sholat Nisfu Syaban. Sebagaimana dikatakan bahwa:
وأما صلاة شعبان فليلة الخامس عشر منه يصلي مائة ركعة كل ركعتين بتسليمة يقرأ في كل ركعة بعد الفاتحة قل هو الله أحد إحدى عشرة مرة وإن شاء صلى عشر ركعات يقرأ في كل ركعة بعد الفاتحة مائة مرة قل هو الله أحد فهذا أيضاً مروي في جملة الصلوات كان السلف يصلون هذه الصلاة ويسمونها صلاة الخير ويجتمعون فيها وربما صلوها جماعة
Artinya: "Adapun sholat sunah Sya'ban adalah malam kelima belas bulan Sya'ban. Dilaksanakan sebanyak seratus rakaat. Setiap dua rakaat satu salam. Setiap rakaat setelah Al-Fatihah membaca Qulhuwallahu ahad sebanyak 11 kali. Jika mau, seseorang dapat sholat sebanyak 10 rakaat. Setiap rakaat setelah Al-Fatihah Qulhuwallahu ahad 100 kali. Ini juga diriwayatkan dalam sejumlah shalat yang dilakukan orang-orang salaf dan mereka sebut sebagai shalat khair. Mereka berkumpul untuk menunaikannya. Mungkin mereka menunaikannya secara berjamaah," (Al-Ghazali, Ihya 'Ulumiddin, jilid 1, halaman: 203).
Berdasarkan pandangan tersebut dapat diketahui bahwa sholat Nisfu Syaban 100 kali dianjurkan untuk dikerjakan secara berjamaah bersama-sama. Sebaliknya, terdapat sholat Nisfu Syaban yang bisa diamalkan sendirian atau munfarid. Sholat sunnah tersebut berupa sholat sunnah Tasbih dan sholat sunnah Mutlak.
Menurut buku '71 Doa Harian: Disertai Doa-doa Ibadah Lengkap' karya KHM Yusuf Chudlori, bahwa malam Nisfu Syaban dapat dihidupkan dengan mengerjakan sholat sunnah Mutlak sebanyak 2 rakaat dan sholat Tasbih 4 rakaat. Adapun pengerjaannya dilakukan dengan 2 rakaat dalam 1 kali salam.
Terkait gerakan dan bacaan sholatnya, serupa dengan sholat-sholat sunnah pada umumnya. Hal yang membuatnya berbeda adalah bacaan niatnya dan surat pendek yang dibaca. Pada rakaat pertama dapat diisi dengan bacaan Surat Al-Fatihah dilanjutkan dengan Surat Al-Kafirun. Lalu pada rakaat kedua bisa membaca Surat Al-Fatihah yang bisa dilanjutkan dengan Surat Al-Ikhlas. Sebagai acuan, berikut tata cara sholat Nisfu Syaban sendiri di rumah dengan 2 rakaat dalam 1 kali salam:
- Membaca niat terlebih dahulu, niat sholat disesuaikan sebagai imam atau makmum.
- Takbiratul ikhram.
- Membaca doa iftitah.
- Membaca Al-Fatihah yang dilanjutkan dengan Al-Kafirun.
- Rukuk yang diiringi dengan bacaan doa rukuk.
- I'tidal yang diiringi dengan bacaan doa i'tidal.
- Sujud yang diiringi dengan bacaan doa sujud.
- Duduk di antara dua sujud yang diiringi dengan bacaan doa duduk di antara dua sujud.
- Sujud kedua.
- Berdiri untuk rakaat kedua.
- Kembali membaca Al-Fatihah yang dilanjutkan dengan Al-Ikhlas.
- Rukuk yang diiringi dengan bacaan doa rukuk.
- Itidal yang diiringi dengan bacaan doa itidal.
- Sujud yang diiringi dengan bacaan doa sujud.
- Duduk di antara dua sujud yang diiringi dengan bacaan doa duduk di antara dua sujud.
- Sujud kedua.
- Duduk pada tahiyat terakhir.
- Melantunkan salam.
Bacaan Niat Sholat Nisfu Syaban Sendiri di Rumah
Seperti yang telah disampaikan sebelumnya, ada sholat sunnah Mutlak dan Tasbih yang bisa dikerjakan. Zezen Zainal Alim dalam bukunya 'Panduan Lengkap Shalat Sunah Rekomendasi Rasulullah', memberikan informasi bahwa sholat Tasbih tidak disunnahkan untuk dikerjakan secara berjamaah. Adapun bacaan niatnya adalah sebagai berikut:
أُصَلَّى سُنَّةَ التَّسْبِيحِ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى
Ushalli sunnatat tasbiihi rak'ataini lillaahi ta'aalaa.
Artinya: "Saya niat sholat sunnah Tasbih dua rakaat karena Allah Ta'ala."
Sementara itu, terdapat bacaan niat tersendiri untuk pengerjaan sholat Mutlak. Mengacu dalam buku 'Panduan Lengkap Shalat Mudah Dihafal Mudah Diamalkan' karya Ustadz Muhammad Syafril, bahwa sholat Mutlak tidak terikat dengan batas waktu, rakaat, hingga sebab tertentu. Inilah yang membuat niat sholat Mutlak dapat dibaca di dalam hati dengan bacaan singkat. Berikut bacaan yang dimaksud:
أُصَلِّى.
Ushalli.
Artinya: "Saya berniat sholat."
Selain itu, dikutip dari buku Ingin Tahu? Sholat oleh Abdul Salam Mohd Zain, pada malam 15 Syaban selepas menunaikan sholat fardhu, dianjurkan menunaikan sholat Nisfu Syaban dengan membaca niat berikut ini:
أُصَلّى سُنَّةَ لَيْلَةَ نِصْفِ شَعْبَانَ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى
Usalli sunnata lailata nisfi Syaban rak'ataini lillahi ta'ala.
Artinya: "Saya melaksanakan sholat sunnah malam Nisfu Syaban dua rakaat karena Allah Ta'ala."
Demikian tadi rangkuman penjelasan mengenai niat sholat Nisfu Syaban sendiri di rumah lengkap dengan waktu dan tata cara pengerjaan amalan tersebut. Semoga membantu.
(par/apl)