Kulon Progo Catat 660 Kasus Gondongan, Mayoritas Anak-Remaja

Kulon Progo Catat 660 Kasus Gondongan, Mayoritas Anak-Remaja

Jalu Rahman Dewantara - detikJogja
Kamis, 21 Nov 2024 15:14 WIB
Anak gondongan
Ilustrasi kasus gondongan di Kulon Progo. (Foto: Getty Images/microgen)
Kulon Progo -

Jumlah kasus Gondongan di Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada 2024 melonjak tajam hingga 660 kasus. Jumlah ini meningkat empat kali lipat dibandingkan tahun lalu.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kulon Progo, Sri Budi Utami mengatakan data kasus Gondongan yang dilaporkan ke pihaknya dari Januari-Oktober 2024 sudah mencapai 660. Jumlah ini naik signifikan dibandingkan dua tahun terakhir.

"Tahun 2024 data sampai akhir Oktober terlaporkan sebanyak 660 kasus, sedangkan di tahun 2022 sebanyak 61 kasus dan tahun 2023 sebanyak 138. Sehingga di 2024 terjadi peningkatan kasus 4x lipat dibandingkan 2023," ucap Budi saat dimintai konfirmasi detikJogja, Kamis (21/11/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Budi menjelaskan sebagian besar kasus Gondongan di Kulon Progo menyerang anak hingga hingga remaja. Sedangkan sisanya menjangkit rentang usia 17-40 tahun dengan persentase 41%.

"Iya usia yang paling banyak terkena pada rentang usia 5-15 tahun sebanyak 59% dari jumlah kasus pada 2024 ini," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Budi menyebut fenomena lonjakan penyakit Gondongan tidak hanya terjadi di Kulon Progo saja. Kasus serupa juga banyak dilaporkan di wilayah DIY maupun daerah lain di Indonesia.

"Hal ini terjadi di hampir seluruh wilayah DIY dan beberapa provinsi di Indonesia. Kemungkinan penyebabnya dikarenakan imunitas tubuh yang kurang baik sehingga menjadi mudah tertular, karena penyakit ini sangat mudah menular terutama di kelompok-kelompok rentan seperti anak sekolah, tempat bermain," terangnya.

Dinkes Kulon Progo kini sedang berupaya menekan kasus ini agar tidak meningkat. Di antaranya dengan melacak sebaran kasus, hingga menggencarkan sosialisasi kesehatan kepada masyarakat.

"Upaya Dinkes dengan melakukan investigasi pelacakan kasus gondongan di masing-masing wilayah puskesmas, kemudian memberikan tatalaksana kasus pada pasien dan memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga untuk melakukan PHBS dan meminimalkan kontak dengan orang lain untuk mencegah penularan," terangnya.

Pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan sekolah-sekolah di Kulon Progo agar memberikan izin kepada siswa yang terindikasi terjangkit penyakit tersebut.

"Iya, kami juga melakukan koordinasi dengan sekolah untuk memberikan ijin bagi siswa yang sakit agar beristirahat di rumah sampai sembuh. Selanjutnya melakukan kajian mingguan untuk memantau perkembangan kasus dan sosialisasi pada masyarakat tentang penyakit gondongan dan upaya pencegahannya," pungkas Budi.




(ams/ams)

Hide Ads